Ia pun merasa sangat bahagia sebab kain khas Kalumpang, itu bisa dipamerkan di event internasional. Hal itu menunjukkan jika Sekomandi juga merupakan warisan dunia yang patut diwarsikan.
"Bahkan ada kain yang usianya 105 tahun, tapi tidak saya izinkan. Itu juga tidak saya jual. Itu Sekomandi punya sejarah dan budaya," ungkapnya.
Bunga juga mengaku, berbagi nagara telah banyak mengincar Sekomandi. Paling banyak dari Belanda, Jepang dan Australia. Apalagi, sejak dulu Sekomandi memang sengaja dibawa ke Bali dan Toraja. Sebab dua daerah itu merupakan daerah tujuan wisata dari wisatawan luar negeri.
Harga Sekomandi sendiri, kata dia, bervariasi bergantung ukuran dan tingkat kerumitan serta sejarahnya. Mulai dari Rp 200 ribu hingga 35 juta.
Kepala KPw BI Sulbar, Hermanto mengaku, BI mengirim produk dari seluruh Indonesia. Salah satunya dari Sulbar, yakni Tenun Sekomandi, yang dikerjakan UMKM Ulukarua di Mamuju.
Hermanto mengaku,keikutsertaan Sekomandi pada forum bisnis di timur tengah itu dapat mendongkrak permintaan dan penjualan luar negeri. Menurutnya, kualitas Sekomandi yang dihasilkan UMKM binaannya telah memenuhi standar internasional. Pemilihan produk untuk diikutkan ke Dubai Expo 2020 dilakukan secara ketat dengan memilah kualitas.
"Jadi, bagaimana kita memasarkan secara luas. Pemilihannya itu tidak bisa main-main ya. Tentunya dengan pemilihan kualitas produk terbaik," kata Hermanto.
Pihaknya berharap, kain Sekomandi tidak hanya dikenal di Indonesia tapi juga di luar negeri. "Kita berharap jika semakin dikenal, permintaan akan semakin meningkat, penjualan meningkat," sebut Hermanto.
Dubai Expo 2020 sendiri mulai dilaksanakan sejak 1 Oktober 2021 hingga akhir Maret 2022. Dubai Expo baru terlaksana akibat pandemi Covid-19. Seluruh produk dari Indonesia ditampilkan di area Paviliun Indonesia pada Dubai Expo 2020, Uni Emirat Arab. Hingga Kamis 10 Maret, jumlah pengunjung Paviliun Indonesia telah mencapai lebih dari 1,5 juta orang. (ajs)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H