Mohon tunggu...
Muhammad Farid
Muhammad Farid Mohon Tunggu... Relawan - Pegiat Literasi

Relawan dan Pegiat Literasi; Founder: Perpustakaan Berjalan Kaohsiung; Author: Ruang Kontemplasi (2017); e-mail: adhefarid@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres Taiwan 2016

18 Januari 2016   21:14 Diperbarui: 18 Januari 2016   21:32 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan presiden Taiwan (Republic of China) berlangsung hari ini. Kandidat presiden yang bertarung pada pilpres kali ini sebanyak tiga pasang, no urut 1 yaitu Eric Chu Li-luan dan Wang Ju-hsuan dari Chinese Nationalist Party (KMT), no urut 2 yaitu Tsai Ing-wen dan Chen Chien-jen dari Democratic Progressive Party (DPP), dan no urut 3 yaitu James Soong dan Hsu Hsin-ying dari People First Party (PFP).

Yang menarik dari ketiga pasangan kandidat presiden dan wakil presiden, mengakomodir kesetaraan gender. Pasangan no 1 dan 3, masing-masing kandidat wakil presidennya  perempuan, sedangkan kandidat no 2 kandidat presidennya perempuan.

Kandidat presiden no urut 1 berasal dari partai yang berkuasa yaitu KMT selama dua periode tahun 2008-2012 dan 2012-2016 di bawah kepemimpinan presiden Ma Ying-jeou. Beberapa bulan sebelum dilaksanakan pemilu, kecendrungan terjadi polemik di masyarakat Taiwan akibat pertemuan antara presiden Ma Ying-jeou dan presiden RRC Xi Jinping tentang isu rencana penyatuan China.

Berita yang dirilis Taipei Times, masing-masing kandidat memberikan argumen pada hari-hari terakhir kampanye. Eric Chu, mengungkapkan bahwa partai KMT memiliki kapasitas untuk refleksi dan evaluasi diri. “Kita telah belajar dari pemerintahan sebelumnya untuk membuat arah perbaikan. Masyarakat masih sedikit kecewa, namun kami akan meningkatkannya jika diberikan kesempatan untuk memimpin ROC” ungkapnya. Tsai, dalam kampanye dihadapan pendukungnya berjanji akan secepatnya membangun komunikasi dengan rekanan diplomatik dan China, berusaha yang terbaik untuk mrnjaga stabilitas. Chen, dalam pidatonya menyampaikan tentang peran pemimpin harus bisa memainkan peran untuk menjaga keseimbangan eksistensi hubungan dengan negara-negara lain (USA, Jepang, dan China) karena posisi strategis geopolitik Taiwan.

Berdasarkan hasil pemantauan di salah satu TPS di gedung Sekolah Dasar Jeng Sing Jl. Dafeng 2nd Rd, menunjukkan antusias warga berpartisipasi menyalurkan hak pilihnya untuk menentukan masa depan Taiwan empat tahun ke depan. Selain pemilihan presiden dan wakil presiden, juga dilaksanakan pemilihan anggota legislatif yang diikuti 18 partai di Taiwan. Kegiatan ini berakhir pada pukul 16.00 waktu setempat.

Hingga malam hari pukul 21.25 waktu setempat, hasil hitung cepat yang dirilis di stasiun TV menunjukkan perolehan suara masing-masing 1) Eric Chu Li-luan dan Wang Ju-hsuan: 3.806.685 (31,0%), 2) Tsai Ing-wen dan Chen Chien-jen: 6.886.586 (56,2%), dan 3) James Soong dan Hsu Hsin-ying: 1.573.926 (12,8%). Hasil ini menunjukkan kemenangan oleh Kandidat No urut 2. Tsai Ing-Wen.  

 

Kaohsiung, 16 Januari 2016.

Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun