Mohon tunggu...
Adhbi Kasyugi Prayogo
Adhbi Kasyugi Prayogo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terlindasnya Obyek Kebudayaan oleh Modernisasi Zaman

17 Juni 2013   00:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:55 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebudayaan merupakan sebuah peninggalan yang wajib dilestarikan oleh semua masyarakat. Berbagai cara dan upaya dilakukan oleh orang-orang untuk melestarikan hal tersebut. Hal ini tentunya dilakukan agar kebudayaan tersebut tetap dapat dinikmati oleh generasi-generasi selanjutnya.

Berbagai upaya untuk melestarikan kebudayaan juga dilakukan di Indonesia. Salah satu upaya tersebut adalah dengan membuat tempat-tempat obyek wisata yang menyajikan sisi-sisi kebudayaan yang terdapat di Indonesia.

Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu tempat wisata yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk melestarikan kebudayaan yang ada. Tempat seluas 100 hektar ini berisi miniatur yang dapat menggambarkan berbagai hal mengenai Indonesia. Salah satu tempat yang dapat memperlihatkan sisi kebudayaan di Indonesia ini adalah anjungan-anjungan yang menjelaskan seluruh provinsi di Indonesia.

Salah satu tempat yang saya kunjungi di Taman Mini Indonesia Indah ini adalah anjungan Papua. Anjungan ini berisi, berbagai hal yang dapat menggambarkan kebudayaan serta kesenian yang terdapat di provinsi Papua. Tempat ini berisi bangunan-bangunan serta barang-barang yang sangat menggambarkan keadaan Papua. Walaupun tidak memperlihatkan Papua secara keseluruhan, namun bagi saya, berkunjung ke anjungan ini sudah memberi banyak wawasan mengenai Papua.

Hari itu, saya sangat beruntung karena dapat bertemu langsung dengan seseorang yang berasal dari Papua. Beliau bernama Agustinus. Saya mendapatkan banyak informasi dari beliau mengenai Papua. Bapak Agustinus ini banyak menceritakan berbagai hal mengenai Papua kepada saya. Dari cerita-cerita tersebut, terdapat cerita beliau yang menurut saya sangat memprihatinkan.

Bapak Agustinus mengenakan pakaian tradisional Papua

Beliau mengatakan, bahwa antusiasme masyarakat di Indonesia untuk mengetahui kebudayaan di negaranya sendiri saat ini sangatlah rendah. Mereka hanya pandai di berbagai bidang teknologi yang membuat mereka semakin “memasabodohi” kebudayaan yang ada Indonesia. Menurut Pak Agustinus, rendahnya antusiasme ini terjadi karena kurangnya pengatahuan-pengetahuan mereka terhadap kebudayaan di negeranya sendiri.

Di tengah-tengah ceritanya, beliau juga sempat memaparkan keluhannya kepada saya.

“Anjungan ini selalu sepi pengunjung, sekalinya ramai paling hari libur. Tapi di antara para pengunjung gak ada yang berusaha untuk tahu banyak kebudayaan di Papua ini. Jadi, anjungan ini ya formalitas saja. Hanya ada buat melengkapi anjungan di TMII aja, bukan buat pengetahuan mereka. Saya terkadang sedih melihatnya.” Ujar Pak Agustinus dengan “logat” Papua yang masih kental.

Ya, menurut saya inilah yang terjadi saat ini. Tergerusnya kebudayaan di Indonesia karena ketidakingintahuan masyarakat terhadap kebudayaannya sendiri, menjadi faktor penting yang dapat melindas kebudayaan di Indonesia. Padahal, pengetahuan ini sangatlah penting untuk diketahui oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Kebanyakan dari mereka menganggap pembelajaran mengenai kebudayaan di Indonesia ini merupakan sebuah hal yang kuno dan tidak modern.

Berikut gambar-gambar yang terdapat di dalam anjungan papua :

1371401469814260177
1371401469814260177
13714018371494851758
13714018371494851758
13714023422053751240
13714023422053751240
13714025121867792135
13714025121867792135
13714026021250755191
13714026021250755191
13714027981873230858
13714027981873230858
1371402894401651963
1371402894401651963
13714029491676191219
13714029491676191219

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun