Mohon tunggu...
Adhawati Rahayu
Adhawati Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hukum Adat Suku Baduy

8 Oktober 2021   22:03 Diperbarui: 8 Oktober 2021   22:10 1929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan Budaya dan Adatnya. Salah satunya yaitu di daerah Provinsi Banten, lebih tepatnya masyarakat adat Baduy. Dengan segala tradisinya salah satunya yaitu "Seba Baduy".

Mari kita uraikan terlebih dahulu tentang Suku Baduy.

Orang Baduy atau yang biasa disebut Urang Kanekes adalah sekelompok etnis masyarakat adat Sunda Baduy lebih tepatnya di pedalaman Kabupaten Lebak-Banten. Ditengah modernisasi, masyarakat ini lah yang masih memegang tinggi adat leluhur sampai saat ini.

Sebelumnya adakah yang pernah mendengar nama Seba Baduy?

Tradisi Seba Baduy adalah salah satu upacara adat yang dilakukan setiap tahunnya dalam rangka menyerahkan hasil panen, hasil bumi, sekaligus bentuk silaturahmi kepada Pemerintah Lebak dan Provinsi Banten. Hal ini juga merupakan ucap syukur setiap tahunnya karena hasil ladang pertanian melimpah ruah.

Tetapi pada kondisi saat ini, Seba Baduy dilaksanakan secara terbatas. Akibatnya jumlah penduduk yang hadir hanya 20 orang warga Baduy. Dan mereka inilah yang sebagai perwakilan untuk mengunjungi Gubernur dan Bupati.

Selain dalam bentuk ucap syukur, tradisi ini pun seperti rekreasi bagi masyarakat Baduy. Karena disinilah mereka dapat berjalan dan beramai-ramai pergi ke kota. Biasanya titik temu mereka adalah di alun-alun Rangkasbitung.

Tak lupa pakaian adatnya mereka kenakan, yaitu untuk Masyarakat Baduy dalam menggunakan seragam putih-putih dan berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 100km. Sedangkan untuk masyarakat Baduy Luar dapat memakai pakaian warna hitam dan diperbolehkan naik kendaraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun