Mohon tunggu...
Adhan Efendi
Adhan Efendi Mohon Tunggu... -

Seorang Mahasiswa yang berjuang di Jurusan Pendidikan Teknologi Kejuruan, bercita-cita menjadi dosen, penulis buku dan riset di bidang pendidikan.. memiliki impian untuk dapat melanjutkan kuliah dan membahagiakan kedua orang tua motto hidup " Kami Adalah Pahlawan Dunia Pendidikan Masa Depan "

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Etika" Bermain Handphone

31 Maret 2016   20:14 Diperbarui: 31 Maret 2016   23:07 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber : felikaioto.com"][/caption]Telepon seluler atau handphone sekarang telah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi manusia. Mengapa tidak, coba perhatikan dengan seksama. Setiap kali melintasi pusat perbelanjaan, terminal, kampus maupun komplek perkantantoran, banyak orang yang tampak mondar-mandir sibuk. handphone selalu berada di genggamannya tangan mereka. Sebentar-sebentar ponselnya berdering dan terjadilah dialog panjang.

Perlu diketahui bahwa fungsi handphone sendiri adalah mendukung manusia di dunia yang serba cepat ini, menghubungkan seseorang walau tanpa harus bertatap muka dan membuat pekerjaan lebih mudah apabila menggunakan handphone. Namun seiring dengan perkembangan dasar teknologi dan informasi banyak hal yang kadang terlupakan oleh pengguna handphone yaitu etika.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan apa yang  ukur dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Sehingga dapat disimpulkan dalam menggunakan handphone ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu etika menggunakan handphone. Etika menggunakan handphone dalam acara formal (rapat), etika menggunakan handphone saat berkendara dan etika menggunakan handphone saat berkumpul dengan teman-teman menjadi hal yang tidak bisa dianggap hal biasa atau hal yang lumrah.

Etika menggunakan handphone dalam acara formal (rapat)

[caption caption="sumber : saibumi.com"]

[/caption]Triyati (2002:38) menyatakan etika menggunakan handphone saat rapat adalah : 1) Matikan ponsel ketika acara sedang berlangsung agar tidak terganggu oleh ponsel anda sendiri, 2) Sebelum mematikan ponsel, voice mail yang ada sebaiknya diganti dengan baru. Informasikan kepada relasi anda, kalau ponsel ini hanya mati sampai pukul 12.00 WIB, sehingga mereka bisa menelepon kembali atau meninggalkan pesan pada anda.

Pada saat istirahat atau setelah acara usai, cek mailbox pada ponsel anda, siapa tahu ada penting yang masuk, 1) Sebaiknya, hindari penggunaan hands free di dalam ruangan supaya tidak menjadi perhatian peserta lain, 2) Bila telepon bergetar, teliti nomor yang tertera di layar ponsel, 3) Untuk menjawab telepon tersebut, anda bisa keluar tempat acara berlangsung, dan baru menjawab setelah jauh dari peserta lain, 4) Kalau anda mempunyai ajudan atau sekretaris, anda bisa menitipkan ponsel anda pada ruang tersebut.

Mari kita melihat contoh yang lebih dekat di lingkungan kita, suatu ketika dalam forum rapat persiapan kegiatan seminar terlihat banyak peserta yang tidak fokus mendegarkan pemaparan susunan kegiatan seminar sehingga ketua pelaksana harus berulang kali mengulangi informasi yang dia katakannya. Sebagian peserta lebih fokus bermain handphone baik membuka sosial media, games atau smsan sehingga secara etika hal ini sebenarnya salah karena terkesan kurang menghargai orang lain dalam suatu kegiatan formal.

Etika menggunakan handphone saat berkendara

[caption caption="sumber : laskarpena.com"]

[/caption]Kematian Rama Dwi Putri dan Dea Revena Goh dua remaja 14 tahun pelajar kelas dua siswi SMPN 43 yang tewas bertabrakan dengan mobil Avanza di Taman Yasmin Nongsa, Jumat pada tanggal 14/2/2014 lalu disimpulkan pihak kepolisian karena unsur kelalaian Rama yang mengendarai sepeda motor Honda Beat. Kelalaian tersebut karena Rama bermain handphone saat mengenai motornya (Riaupos.com).

Di Indonesia sendiri mulai disosialisasikan dalam Undang-Undang Lalu Lintas yaitu UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. Di dalamnya terdapat pasal yang berhubungan dengan penggunaan ponsel yaitu Pasal 106 ayat 1 yaitu "Setiap pengendara wajib menjalankan kendaraannya dengan konsentrasi". 

Penggunaan ponsel bisa mengganggu konsentrasi dan menjadi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas. Itu sebabnya penggunaan ponsel saat mengemudikan kendaraan bisa termasuk pelanggaran terhadap UU tersebut. Bahkan menurut penelitian, pengendara yang berbicara menggunakan ponsel di kendaraan sama lengahnya dengan orang yang sedang mabuk.

Ini merupakan salah satu etika yang harus dipahami oleh setiap orang dalam penggunaan handphone saat berkendara sehingga semoga setelah membaca artikel ini banya orang yang lebih memahami bahwa penggunaan handphone dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Etika menggunakan handphone saat berkumpul dengan teman-teman

[caption caption="sumber : kaskus.com"]

[/caption]Berkumpul dengan teman-teman merupakan hal yang sangat membahagiakan bagi setiap orang. Bermain, makan bersama, bercerita diselingi dengan canda tawa ceria menjadi hal yang cukup langkah kita alami sekarang karena ketika berkumpul para teman terlalu sibuk dengan handphone yang di gengamnya.

Contoh kecil ketika kita bersama teman-teman sedang makan siang bersama. Pasti ada saja salah satu teman yang terlihat asik bermain handphone dan sering kali tidak memperdulikan teman-temannya yang sedang berbicara sehingga hal ini terkadang menjadi hal yang “menyebalkan” sehingga sering kali handphone merebut semua waktu dan kebersamaan kita bersama teman-teman.

Handphone “merengut” kualitas waktu kedekatan kita bersama teman-teman, mengurangi kepedulian saat bersama teman-teman sehingga dia terkesan tidak menghiraukan lingkungan sekitar bahkan sibuk dengan dunianya sendiri dan mendekatkan yang jauh tetapi menjauhkan yang dekat.

Dibalik sekelumit efek negatif handphone yang saya jelaskan tadi di sisi lain handphone memiliki banyak efek positif juga seperti mengakses semua informasi melalui handphone, dapat berkomunikasi dengan seseorang tanpa harus bertatap muka dan dapat mempermudah aktivitas karena kecanggihannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efek negatif handphone bukan karena bendanya tetapi karena penggunanya.

Semoga pembaca dapat menggunakan handphone dengan bijak, lebih peduli terhadap orang yang ada di sekitarnya dan memahami apa fungsi handphone sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun