Itu penting, industri berbasis bahan baku lokal sudah bisa terserap di KEK sejak awal pembangunannya. Tidak seperti sekarang, ruang-ruang tamu kantor pemerintah dijejali dengan furniture berbahan baku kayu jati dan berbahan sintesis ekspor. Makanya jangan heran jika industri rotan kita selama ini sulit mengakses pasar karena kita sendiri enggan menciptakan pasar.
Pembangunan fisik KEK sejak dini sudah harus didesain dengan mempertimbangkan unsur-unsur kekuatan lokal. Bila perlu kita menyuntikkan desain gedung, pintu gerbang dan ornamennya dengan ciri lokalis sehingga menjadi pembeda dari kebanyak pusat industri lain di tanah air. Ini salah satu nilai jual sekaligus penguatan simbol-simbol lokal di tengah melesatnya peradaban industri di Sulawesi Tengah.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H