Pendidikan anak usia dini/TK pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara tidak langsung dapat memberikan pemahaman yang bermakna bagi anak, misalnya dengan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, serta dapat melibatkan orang-orang yang ada disekitar lingkungan sekolah.
David Ausubel (1963) seorang ahli psikologi pendidikan menyatakan bahwa bahan pelajaran yang dipelajari harus "bermakna' (meaningfull).
Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengkaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seorang.Â
Menurut Ausabel (1963) Ada tiga faktor yang mempengaruhi kebermaknaan dalam suatu pembelajaran, yaitu struktur kognitif yang ada, stabilitas dan kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah pada tema PEKERJAAN sub-subtema TUKANG BANGUNAN. Dimana dalam kegiatan ini pendidik melibatkan tukang bangunan yang ada di lingkungan sekolah untuk dapat memberikan sedikit pembelajaran bagi anak secara langsung bagaimana bekerja menjadi tukang bangunan. Sehingga pembelajaran dapat dipahami anak dengan makna yang mendalam dengan pelibatan mereka secara langsung dalam proses pembelajaran.Â
kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, meningkatkan rasa percaya diri anak, serta dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berfikir kritis dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan dapat melatih motorik kasar anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H