Pada Prinsipnya pendidikan pada jenjang Taman Kanak-kanak adalah bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Dimana bermain bagi anak usia dini merupakan kegiatan yang sangat diminati bagi anak, saat bermain banyak sekali aspek perkembangan anak yang muncul.Â
Di antaranya adalah dapat melatih motorik halus dan motorik kasar anak, meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa, meningkatkan pengetahuan anak, dapat melatih anak dalam memecahkan masah sendiri, melatih emosi anak, menigkatkan kemampuan matematika anak secara tidak langsung, dan masih banyak aspek perkembangan lainnya yang akan muncul.
Pada era yang sudah modern saat sekarang ini, anak-anak sering dihadapkan pada permainan buatan pabrik dan bahkan sering sekali di berikan Gadget oleh orangtua.Â
Hal ini di sebabkan karena kesibukan orangtua dalam bekerja yang akhirnya mendorong anak kepada hal tersebut. anak tidak pernah mengetahui permainan-permainan tradisional yang ada di dekat mereka, dan bahkan anak tidak mengetahui bahwasannya benda-benda sisa di dekat mereka juga bisa di ubah menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan.
Sesuai dengan adanya kampanye pemanfaatan Alat Permainan Edukati (APE) yang berbasis Loose parts, pendidik diminta kreatif dalam pengadaan APE bagi anak. pemanfaatan Loose Parts dalam kegiatan dapat di gunakan dalam bermacam-macam kegiatan, dimana bahan loose parts yang digunakan  berupa hasil barang sisa yang ada dirumah atau lingkungan sekolah.Â
Misalnya botol bekas, kaleng bekas, ampas kelapa, biji-bijian, batu, pasir dan lain-lain. Selain itu, APE dengan menggunakan Loose part sendiri dapat di gunakan bekali-kali, dapat diubah-ubah penggunaannya sesuai dengan keinginan si pengguna.
Secara bahasa loose parts bermakna Benda-benda terpisah yang dapat dipindahkan dan dimanipulasi dan bagaimana mereka digunakan terserah anak secara berhati-hati beliau mempertimbangkan objek dan lingkungan yang membentuk koneksi Nicholson percaya bahwa setiap anak memiliki tingkat pemikiran ilmiah yang berbeda, tergantung pada usia dan tingkat pendidikannya.
Steamfli (2009) mengungkapkan bahwa Loose Parts memberikan permainan bebas untuk anak-anak dan tidak didominasi oleh peran orang dewasa. Teori ini memberikan wawasan kepada guru tentang bagaimana peran lingkungan eksternal membantu anak-anak menciptakan pengalaman bermain yang kaya dan beragam.
Beberapa  contoh pelaksanaan kegiatan anak dengan menggunakan Loose Parts dalam kegiatan anak di kelompok B4 TK Armina Insan Kamil Kota Padang Panjang:
- Dalam meningkatkan anak dalam mengenal huruf vocal dengan menggunakan ampas kelapa. Anak dapat menuliskan berbagai huruf vocal pada ampas kelapa tersebut.
- Memanfaatkan tangkai dari sayuran untuk meciptakan bentuk huruf dengan tangkai dari sayuran.Â
- Memanfaatkan batu dalam membuat bentuk angka Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan anak-anak sangat senang dan bersemagat dalam memilih kegiatan yang menggunakan APE yang berbasis Loose Parts, serta pemanfaatan penggunaan Loose parts ini dapat di ubah sesuai dengan kebutuhan penggunanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H