Mohon tunggu...
Adifa Yasin A
Adifa Yasin A Mohon Tunggu... Mahasiswa - :)

be a nice person

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Pola Hidup Baru di Masa Pandemi

17 September 2021   13:30 Diperbarui: 17 September 2021   14:09 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk pertama kalinya pada Desember 2019 tepatnya di Wuhan, Cina, terdeteksi pasien yang terinfeksi varian baru corona virus yang disebut Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan lebih berbahaya daripada SARS atau MERS. COVID-19 menimbulkan berbagai komplikasi penyakit terutama gangguan pada saluran pernapasan seperti gagal pernapasan akut, pneumonia, acute respiratory distress syndrome (ARDS), dan juga menyebabkan masalah pada organ lain bahkan berujung pada kematian bagi penderitanya.

Pada masa pandemi ini, masyarakat Indonesia diharuskan hidup dengan tatanan hidup baru, dalam kata lain, 'berdamai' dengan COVID-19. Pola hidup baru adalah perubahan pola hidup yang harus dilakukan masyarakat dengan tatanan dan adaptasi kebiasaan yang baru bertujuan agar masyarakat hidup produktif dan terhindar dari penularan Covid-19.

covid-19-61443e7753f9cd313248ebb2.png
covid-19-61443e7753f9cd313248ebb2.png
Kita harus mampu beradaptasi atau menyesuaikan kebiasaan baru di mana pun kita berada, seperti di rumah, sekolah, tempat ibadah, terminal, pasar, dan pusat perbelanjaan. Dengan adaptasi atau penyesuaian baru ini, kita dapat bekerja, belajar, beribadah, dan beraktivitas lainnya dengan aman, sehat, dan produktif. Berikut ini adalah adaptasi kebiasaan baru yang dimaksud antara lain
  • Memakai masker

Salah satu media penularan virus corona adalah melalui droplet yang terlontar saat pasien COVID-19 batuk ataupun bersin. Untuk menghindari masuknya droplet ke saluran pernapasan ialah dengan mengenakan masker. Terlebih, apabila kita sering beraktivitas di luar rumah. Untuk mencegah rantai penularan COVID-19, kita dianjurkan untuk mengenakan masker medis.

  • Menjaga jarak dan menghindari kerumunan

Menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter bertujuan untuk menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin. Masyarakat juga diminta untuk menjauhi kerumunan. Semakin sering bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menghindari tempat ramai terutama jika sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia). Menurut riset, lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terserang virus corona.

  • Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir

Kebiasaan mencuci tangan di masa pandemi COVID-19 sangatlah penting. Tanpa kita sadari, droplet sering melekat pada permukaan benda di sekitar kita. Padahal, tak jarang dari kita melakukan kontak langsung dengan benda-benda tersebut. Hal ini meningkatkan risiko terinfeksi virus corona. Terlebih jika kita memiliki kebiasaan untuk menyentuh wajah, terutama hidung.  Untuk itu, kita harus membiasakan diri untuk membersihkan tangan dengan sabun ataupun dengan hand sanitizer.

  • Istirahat cukup dan rajin olahraga

Kurang istirahat terbukti bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya adalah penurunan daya tahan tubuh yang menyebabkan tubuh lebih mudah terserang penyakit. Dengan beristirahat yang cukup dan rajin berolahraga, dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh yang sangat diperlukan dalam masa pandemi seperti saat ini.

  • Makan makanan bergizi seimbang

Mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan tanaman herbal, dapat membantu tubuh kita melawan radikal bebas. Perbanyak konsumsi daging tanpa lemak, kacang-kacangan, serta biji-bijian agar daya tahan tubuh kita kuat. Bawang dan jahe juga baik untuk dikonsumsi karena kandungannya diyakini dapat membantu tubuh melawan infeksi dan meredakan peradangan.

Inilah kunci yang perlu dilakukan secara disiplin, baik secara individu maupun kolektif agar tujuan yang dimaksud dapat tercapai. Dengan adanya pandemi, kita diharuskan untuk melakukan pola kebiasaan baru agar dapat beraktivitas secara optimal. Dengan melakukan pola-pola di atas secara konsisten, dapat membantu kita untuk menjaga diri dari virus Covid-19. Selain itu, dengan memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan, juga dapat membantu melindungi semua orang dari penyebaran virus Covid-19. Oleh karena itu, saatnya kita menjadi pelopor adaptasi kebiasaan baru.

Anggota Kelompok :

  • Adifa Yasin Aksyarafah (M0121003)
  • Alvira Paris Damashinta (M0121008)
  • Alya Nur Andini (M0121075)
  • Devika Arsinta Fourindira (M0121026)
  • Gregorius Laurent (M0121036)
  • Nabila Aisyah Rabbani (M0121052)
  • Prince Faza Hasya Wildan Santoso (M0121058)
  • Qonita Rahmanilla Syabaniah Imasti (M0121059)

#SocialProjectCOVID19
#BersamaTuntaskanCOVID19
#Mathematician2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun