Minggu, 1 Juli 2018 - Kekalahan Portugal dari Uruguay, membuat sang mega bintang Cristiano Ronaldo tidak bisa tidur tenang. Bermodalkan kolaborasi antara pemain senior dan pemain muda, Portugal dapat mengimbangi permainan Uruguay. Sebagai buktinya, pada babak pertama Portugal mampu memperoleh penguasaan bola sebanyak 60%, berbanding terbalik dengan Uruguay sisanya.Â
Tapi, Portugal disini mendapatkan kejutan di menit ke-7. Mimpi buruk Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan dimulai dari terbobolnya gawang Rui Patricio oleh striker Paris Saint-Germain, Edinson Cavani.Â
Gol tersebut tercipta dari serangan balik yang sangat cepat oleh anak asuh dari Tabrez Silva yang dimulai dari bek sayap Diego Laxalt yang mengoper bola ke sang Dracula, Luis Suarez. Kemudian, umpan tersebut diteruskan oleh Luis Suarez dengan meng-crossing dari sisi kiri lapangan dan disambut oleh tandukan yang sangat ciamik oleh Edinson Cavani.
Sepanjang babak pertama, Portugal masih sangat baik dalam segi permainan. Para pemain didikan Fernando Santos ini sangat mampu mengimbangi permainan pemain-pemain Uruguay. Banyak peluang yang diciptakan oleh lini depan Portugal. Namun, seakaan-akan mereka masih buntu akan gol. Penyelesaian yang kurang bagus menjadi masalah utama bagi lini depan Portugal.Â
Dengan memainkan duet strikel Cristiano Ronaldo featuring Goncalo Guedes, lini depan Portugal masih kurang maksimal dalam segi penyelesaian. Cristiano Ronaldo mendapatkan peluang emas pada menit ke-32 setelah Rodrigo Bentancur melanggar Goncalo Guedes di depan kotak penalti. Sayang , Tendangan bebas Cristiano gagal membuahkan hasil setelah membentur pagar hidup.Â
Uruguay pun keluar dari situasi menyeramkan. Tidak dimainkannya Ricardo Quaresma di starting line-up menjadi bahan perbincangan netizen pencinta sepak bola. Bagaimana mungkin, pemain berkelas Quaresma tidak dimainkan sejak awal pertandingan? Yaa mungkin, Fernando Santos memiliki strategi tersendiri untuk menghadapi Uruguay.
Yang paling unik adalah, Martin Caceres yag sejatinya bek kiri, diusir dari zona nyamannya oleh pelatih Tabrez Silva. Dia dimainkan di kanan dan ditugaskan untuk menjaga pertahanan Uruguay sisi kanan oleh serangan Cristiano Ronaldo. Ide pelatih Uruguay ini memanglah sangat cemerlang. Sang mega bintang menjadi susah gerak karena penjagaan yang sangat baik oleh mantan bek kiri Juventus ini.
Memasuki babak kedua, kedua kesebelasan masih bermain dengan permainan bola kaki ke kaki dengan sangat baik. Portugal memberi kejutan di sepuluh menit babak kedua berlangsung, gawang Musrela dibuat goyang oleh tandukan mantan teman main Sergio Ramos di Real Madrid yaitu Pepe.Â
Tandukannya yang sangat keras dan tepat sasaran membuat kipper Uruguay harus memungut bola dari gawangnya. Berawal dari corner kick yang diumpan pendek kepada Raphael Guererro yang langsung di chip ball olehnya dan disambut oleh kepala Pepe yang sudah tidak botak lagi seperti di Real Madrid.
Hadirnya gol tersebut membuat para pemain Portugal menjadi lebih semanagat dan optimis untuk masuk ke 8 besar. Portugal bahkan dapat menguasai pertandingan dengan baik. Tapi, lagi-lagi kemandulan di lini depan Portugal menjadi masalah yang sangat amat vital bagi anak asuh Fernando Santos. Akhirnya pada menit-62, mimpi buruk Cristiano Ronaldo CS kembali terulang. Edinson Cavani kembali memberikan mimpi buruk pada mereka.Â
Gol yang berkelas diciptakan dengan kaki kanan tersebut membuat gawang Rui Patricio kembali benguncang. Pertahanan Portugal yang dikawal oleh Pepe dan Jos Fonte seakan-akan roboh oleh serangan balik anak-anak Uruguay.