Mohon tunggu...
Ade Zulkifli Mustari
Ade Zulkifli Mustari Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Praktisi Teknologi Pangan

Penulis adalah praktisi di industri makanan minuman. Penulis juga terdaftar sebagai mahasiswa Magister Teknologi Pangan angkatan 2020 di Institut Pertanian Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Cokelat Rubi, Cokelat Milenial yang Kandungan Bioaktifnya Tidak Semewah Warnanya

28 Juni 2021   16:35 Diperbarui: 21 Juli 2021   19:52 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cokelat rubi dikenal sebagai cokelat milenial semenjak diperkenalkannya pada tahun 2018 setelah terakhir white chocolate diperkenalkan 80 tahun yang lalu oleh produsen Barry Callebaut. Dengan adanya cokelat rubi ini, maka saat ini ada 4 tipe cokelat yang ada di dunia yaitu cokelat putih, coklat hitam, coklat susu, dan coklat rubi. 

Perbedaan yang mencolok dari cokelat milenial ini adalah warnanya yang merah muda berbeda dengan cokelat putih yang berwarna putih, cokelat susu berwarna coklat terang dan cokelat hitam berwarna coklat gelap. 

Warna merah muda dan note rasa asam buah dari rubi chocolate ini bukanlah cokelat putih yang didalam formulasinya ditambahkan pewarna dan perisa sehingga berwarna merah muda dan ada note rasa asam melainkan berasal dari variant cocoa yang langka disebut dengan rubi cocoa yang didapatkan dari beberapa daerah, seperti Ekuador, Brazil, dan Ivory Coast, sebuah negara di bagian Afrika Barat sehingga produk rubi cokelat ini lebih mahal dibandingkan dengan cokelat tipe yang lain.

Cokelat rubi ini menjadi salah satu terobosan bagi industri pangan dengan karakteristik rasa cokelat yang segar dan warna yang berbeda dengan cokelat pada umumnya dan memanjakan mata konsumen. Namun bagaimana dengan senyawa bioaktif yang ada didalam produk ini apakah lebih menyehatkan dibandingkan jenis cokelat yang lain atau malah sebaliknya kandungannya sangat kecil dan tidak semewah produk yang terlihat?

Kandungan Antioxidant dan Sensorial pada Rubi Chocolate

Tuenter et al. 2021 melakukan analisa dengan membandingkan kandungan bioaktif didalam 4 tipe cokelat (hitam, susu, putih, dan rubi). Hasilnya memperlihatkan cokelat hitam memiliki kandungan total fenolik tertinggi diikuti dengan coklat susu. Sedangkan cokelat rubi berada antara cokelat susu dan cokelat putih. 

Untuk kapasitas antioxidant rubi cokelat lebih tinggi daripada cokelat susu dan cokelat putih namun masih lebih rendah dibandingkan dengan cokelat hitam. 

Tuenter juga melakukan analisa dengan membandingkan antara cokelat putih dengan penambahan note buah strawberry yang memiliki karakteristik yang sama dengan rubi cokelat dan dibandingkan langsung dengan rubi chocolate. 

Hasil memperlihatkan bahwa citarasa buah dan asam pada chocolate putih dengan penambahan note strawberi lebih kuat dibandingkan dengan chocolate rubi. 

Sehingga untuk mendapatkan citarasa buah yang lebih kuat maka diperlukan modifikasi resep seperti penambahan asam pada cokelat rubi. Dengan kandungan senyawa bioaktif yang tidak terlalu tinggi dibandingkan cokelat tipe lain namun warna yang menarik apakah produk ini masih layak untuk di hargai mahal?

Perkembangan Rubi Chocolate

Untuk perkembangan cokelat rubi produsen Barry callebout telah berkolaborasi dengan van houten mengembangkan cokelat rubi dalam bentuk powder untuk aplikasi minuman dan menjadi yang pertama didunia untuk inovasi ini. Cokelat rubi dalam bentuk powder ini mereka kalim mudah larut dalam aplikasi susu dan aplikasi panas atau dingin. 

Dengan adanya rubi chocolate powder ini maka akan membuka gerbang baru untuk pelanggan minuman horeca menikmati cokelat berwarna merah muda dan industri kategori minuman, susu, sirup krimer dan yang lain.

Semenjak diperkenalkan dari tahun tiga tahun lalu, cokelat rubi sudah masuk industri pangan secara massif dengan di pelopori oleh Nestle dalam produk kitkat (wafer balutan cokelat) di jepang kemudian merambah ke korea dengan harga tiap 1 barnya berkisar 400 yen atau sekitar Rp. 54,000,- semenjak diperkenalkan pertama kali. Kemudian produk kitkat ini kemudian diperkenalkan juga di Inggris, Jerman dan Kanada di tahun 2019. 

Produsen lain yang ikut mengenalkan produk ini dalam format Eskrim dipelopori oleh Magnum dan Haagen-Dazs, kemudian dikenalkan juga dalam format minuman seperti Starbucks untuk limited edition Ruby Flamingo Frappucino dan costa coffee dengan Ruby Hot Chocolate di 2020. 

Kemudian bagaimana dengan perkembangan rubi chocolate Indonesia? Sepertinya hanya tinggal menunggu waktu dimana persepsi warna cokelat bukan coklat melainkan merah muda.


Sumber :

Tuenter, E., Sakavitsi, M.E., Rivera-Mondragn, A., Hermans, N., Foubert, K., Halabalaki, M. and Pieters, L., 2021. Ruby chocolate: A study of its phytochemical composition and quantitative comparison with dark, milk and white chocolate. Food Chemistry, 343, p.128446.

Ade Zulkifli Mustari

2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun