Mohon tunggu...
ade zetri rahman
ade zetri rahman Mohon Tunggu... -

Mahasiswa di Poltekkes Kemenkes RI Padang Jurusan Keperawatan Gigi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah 6 Pasang Mata Bola

12 Desember 2013   18:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:00 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah kisah 6 pasang mata bola,yang bergelinding sesuka hatinya,berlarian semau arahnya namun tetap kembali pulang dan berkemas pada satu tempat berkubang yang sama.Meski terkadang sepasang demi sepasang mata bola itu terlepas dengan sendiri bak anak panah yang melesat cepat hingga mata bola itu berbenturan menimbulkan sedikit goresan goresan kecil yang tak bisa keluarkan darah.Bahkan 6 pasang mata bola itu pun beradu pada tembok yang tinggi,jatuh pada lubang yang dalam kemudian kembali bergelinding pada tempat yang datar,tinggi bergelombang tapi 6 pasang mata bola itu tetap melaju meski kadang kerikil,debu dan duri ikut bersamanya.Tak ada sakit yang terasa,hanya sedih yang membendungkan anak sungai dan juga hanya api api kecil yang kadang tersulut di bawa angin.

Dan kini 6 pasang mata bola itu tengah berada di peraduannya dalam kotak yang sama.Melonjak lonjak pekikkan suara lantang untuk cerita pada hari harinya.Entahlah sejak kapan 6 pasang mata bola itu begitu pongah dengan kebersamaannya, waktu saja enggan untuk menjawabnya karena waktu tak ingin 6 pasang mata bola itu berkemas dan bergegas pulang pada masingmasing kotak baru yang di pilihnya sendiri.Juga jingga yang melilit senja pun tak ingin memudarkan matanya jika 6 pasang mata bola itu bergelinding terlalu cepat pada jalanan yangmenukik hingga 6 pasang mata bola itu beradu keras dan pecah.

Onak,duri,debu bahkan pelangi adalah serba serbi untuk 6 pasang mata bola itu bertahan di kotak yang sama,dengan jendela yang sama untuk mimpi dan cita cita yang akan membawa mereka menggelinding sesuai arah takdir Sang Illahi pada ujung tahun depan.Namun jika suatu hari nanti itu kau di biarkan menggelinding dengan sendirinya tanpa 5 pasang yang lainnya dan kau tak mampu bertahan ingatlah warna jingga.Ya jingga kita,ia itu akan datang membawa gurat emas keyakinan bersama hembusan angin riang yang akan menghampirimu dengan suara kekuatan kita yang menjadi dendang dan semangat peluruh lelah kita.

Cerita ini teruntuk sahabatku,yang tengah bersama sama berjuang dan bertahan untuk menempuh pendidikan di Poltekkes Kemenkes RI Padang Jurusan Keperawatan Gigi.Meski banyak onak,duri bahkan racun yang kita teguk tapi ada banyak pelangi yang bersinar indahdi tengah rumah kontrakan ini.Karena itu lah kita bertahan hingga suatu hari saat toga menjadi pemisah jarak antara kita.Terimakasih Sahabat,kau alasan terbaik yang diberikan Tuhan untuk aku bertahan.

Teruntuk para sahabatku di kontrakan mak uwo,

Ivani Aldos

Nenny Wuri Prabawati

Rizka Wahyuni

Tria Monasari

Vini Bunga Andiyan

Bukittinggi,12 Desember 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun