Bissmillahirohmanirrohim
.
Aku memulai tulisan ini dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih terhadap yang sudah berkeluarga, dan juga yang Maha Penyayang kepada Jomblo yang berusaha taat dalam Agama.Â
Ini sebentuk tulisan pembelaan atas tudingan miring kepada sebagian kaum mukmin yang memilih untuk istiqomah dalam pilihannya, menapaki jalan (toriqoh) Jombloiyah. Dan juga merupakan respon atas stigma yang terlanjur melekat kepada kaum tersebut, dengan label yang terlanjur tersemat antara lain : ngenes, tak pernah bahagia, dan selalu ditikam sepinya sendiri. Sebagian konten tulisan ini juga dinukil dari buku catatan ahlu toriqoh Jombloiyah yang menuangkan segenap perasaannya pada tulisannya. Semoga mereka semua dirahmati Allah SWT.
Ketahuilah, sejatinya Jomblo itu bukanlah hal yang hina. Bukanlah sebuah jalan yang buruk dan bukan pula jalan yang merugikan. Sebab Jomblo dengan kesadaran diri untuk tidak mengikatkan segala hal atau apa-apa kepada 'pasangan' yang belum tentu pasti itu, adalah sebentuk kebebasan yang Haqiqi.
Menjadi tidak masuk akal apabila sebuah hubungan mengganggu rutinitas ngopi, diskusi, pencarian jati diri kaum lelaki. Sungguh memalukan apabila sebuah hubungan memaksa kaum lelaki untuk berselfie bersama pasangan dengan pose mulut monyong-monyong, bibir mangap-mangap. Idiot!
Dan aku menutup tulisan ini dengan Permohonan maaf apabila ada pihak yang tersinggung, juga memohon ampun atas kekhilafan-ku sebagai penganut Thoriqoh Jombloiyah fisabilillah.
.
Akhirul qalam, wallahul Muwafiq ila Aqwamitthoriq... Wassalamualaikum Wr Wb
.
Maha benar jomblo dengan segala kebebasannya