Mohon tunggu...
Ade UFi
Ade UFi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Food and Family

Saya seorang blogger yang senang dengan segala sesuatu tentang anak dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

5 Destinasi Wisata Tersembunyi dan Murah di Kota Bogor

30 Oktober 2022   16:27 Diperbarui: 30 Oktober 2022   16:46 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirahmanirrahiim,

Kita tahu yaa kalau Bogor lebih terkenal dengan wisata kulinernya. Memang Jawa Barat hampir 80% kotanya terkenal dengan wisata  kulinernya, salah satunya Bogor. 

Saat kemarin saya mendaftar ikut Kompasiana Traveling KOTEKA Trip 4, saya juga masih berpikir bahwa kita akan jalan-jalan telusuri wisata kuliner di Bogor. 

Ternyata oh ternyata... saya salah saudara-saudara. Kita justru ke kampung-kampung dimana banyak produk-produk umkm Bogor yang belum banyak orang tau. Wuuiiiih ada apa saja? Yuk, kita coba susuri satu persatu ceritanya.

Pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022, tepatnya pukul 09.00 WIB kami 20 orang anggota KOTEKA Trip 4  yang terpilih berkumpul di Alun-alun kota Bogor. Letaknya persis disebelah stasiun Bogor. 

Disana kami diberi wejangan oleh Bapak Wawan selaku Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Bogor sebelum kami melakukan perjalanan. Wejangannya singkat padat tentang tempat-tempat wisata yang kelak kami kunjungi.

Habis diberi wejangan, kita dibekali snack Roti dari Auntie Jumbo Jumpa Bogor, Wingko pala lembut dari Gift by Casandra, dan Sari pala dari Sirup Sari Pala dimana semua itu adalah umkm yang memproduksi oleh-oleh khas Bogor. Itu bener-bener makannya enak dan ngenyangin banget. Teman-teman kalau mau beli snacknya juga bisa langsung ke IGnya yaa (@jumpabogor, @siruppalabogor dan @giftbycasandra)

Selesai snack pagi, taklama kemudian Mas Arif sebagai pemandu kami mengambil alih. Sebelum jalan, kami diberikan informasi tentang bangunan stasiun Bogor. Dimana salah satunya Mas Arif menjelaskan alasan kenapa staisun Bogor dibuat 2 lantai, karena pada lantai kedua, biasanya digunakan oleh kepala stasiun untuk mencek posisi RI 1 yang mau berangkat ke Jakarta dengan menggunakan kereta.  Sebab dulu tak ada bangunan apapun diantara stasiun dan istana Bogor. Hanya terpapat tanah kosong saja.

Kalau sekarang mah kudu dipanjangin kali yaaa lehernya, malah kayaknya kudu naik ke atap.. hahaha... ga gitu juga kaliii... skrg jamannya teknologi, cukup gunakan jempol untuk mengetahui posisi presiden yang mau keluar istana.

Selesai menjelaskan tentang stasiun Bogor, Kami diboyong Mas Arif menuju Uncal, bus wisata yang akan mengantar kami sepanjang perjalanan. Uncal disini artinya kijang. Bentuknya mirip Bandros Bandung. Yaaa sepertinya masih saudaraans sih, karena plat no polisinya aja berawalan D yang berarti plat dari Bandung.

Ditemani smilir angin sejuk kota Bogor kami berangkat menuju lokasi wisata. Ada 5 destinasi wisata tersembunyi dan murah yang akan dituju saat itu, kita mulai dari kunjungan yang pertama berurutan hingga terakhir yaa, yaitu :

1. Kampung Batik Cibuluh

Lokasi Kampung Batik Cibuluh terletak di jl, Neglasari 1 Cibuluh Kec. Bogor Utara. Rombongan kami disambut Mba Anya sebagai pemandu wisata kami selama di Kampung Batik. 

Dokpri
Dokpri

Namanya juga wisata kampung, jangan membayangkan kami wisata duduk manis dalam mobil  atau masuk ke dalam pabrik besar untuk melihat produksi batik. Namun kami berwisata dengan jalan di gang kecil yang hanya cukup dilalui 1 motor disudut kota Bogor.

Sepanjang jalan tersebut  kamu disuguhkan dengan pemandangan nuansa batik yang menghiasi dinding-dinding tembok dan pagar rumah dengan mural motif batik khas Bogor. 

Mba Anya memandu kami dengan masuk ke rumah para pengerajin batik dan melihat hasil produksi batik khas Bogor. Mulai dari Batik Sadulur, Batik Melangit, Batik Pancawati, dan Batik Bumiku. 

2. Kampung Pulo Geulis

Lepas dari Kampung Batik, masih menggunakna Uncal kami dibawa ke Pulo Geulis. Pulo Geulis adalah sebuah pulau kecil di tengah Sungai Ciliwung di Kota Bogor, tepatnya di sebelah selatan Kebun Raya Bogor.  Lokasinya masuk ke dalam RW 04, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah. 

Dokpri
Dokpri

Awalnya saya membayangkan kita wisata ke sebuah pulau besar, macam pulau-pulau yang ada di Jakarta. Wisata pantai lah.. Ternyata kita tetap diajak ke wisata kampung. Loh pulaunya dimana? 

Jadi Pulo Geulis ini bukan sebuah pulau dalam arti sebenarnya. Disebut Pulo atau Pulau karena aliran Sungai Ciliwung terbelah dan kemudian menyatu kembali tepat sebelum Kebun Raya Bogor maka Pulo Geulis tampak seperti pulau. 

Di dalam Pulo Geulis dengan dipandu oleh Mba Diah, rombongan kami dibawa ke sebuah klenteng. Dimana klenteng tersebut adalah klenteng Phan Ko pertama di Bogor bahkan di Asia Tenggara yang ditemukan oleh Abraham van Riebececk tahun 1703. Ditemukan ya.. bukan dibangun. Sebab, menurut Pak Chandra, pengurus Klenteng Phan Ko, klenteng ini sudah ada sejak jaman raja Pajajaran. Dan merupakan klenteng tertua di Kota Bogor. Hal tersebut dibuktikan adanya sebuah batu di dalam klenteng yang dipercaya sebagai batu petilasan Raja Pajajaran saat itu. 

Dinamakan Klenteng Phan Ko karena klenteng tersebut merupakan klenteng tempat tinggal dewa Phan Ko. Dewa yang merupakan leluhur utama dari semua para dewa-dewa orang Tionghoa. 

Dokpri
Dokpri

Menurut Pak Chandra, klenteng Phan Ko ini bukan tempat ibadah agama Budha. Klenteng beda dengan vihara. Klenteng bisa dikunjungi siapa saja yang percaya dengan para dewa-dewi orang Tionghoa. Agama apapun boleh beribadah di klenteng sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Untuk Islam diberikan tempat khusus untuk sholat, lengkap dengan tempat wudhu. 

3. Kampung Labirin

Dari Klenteng Phan Ko, kami kembali berjalan menyusuri kampung melalui jembatan untuk menyebrang sungai. Kami disambut oleh Mba Ade Irma untuk selanjutnya berkeliling di Kampung Labirin. 

Selain melalui kampungPulo Geulis, kita juga bisa masuk lewat Suryakencana untuk masuk ke Kampung Labirin. Kampung ini memang berada dibelakang tempat kulineran hits di Bogor, Suryakencana.

Kedatangan kami di kampung Labirin disambut oleh pemain angklung cilik yang semuanya anak laki-laki. Lalu agak kedalam sedikit ada penari perempuan cilik yang menyambut kami. Saat itu kampung memang terlihat tidak terlalu aktif dan banyak kegiatan. 

Menurut Mba Irma, biasanya dihari-hari tertentu banyak sekali atraksi-atraksi yang ditampilkan di Kampung Labirin. Mulai dari tampilan produk-produk kuliner khas Bogor, sampai atraksi segala kesenian Bogor. 

Hebatnya Kampung Labirin, walau bentuknya kampung di gang-gang sempit, Ketua RTnya berinisiatif seluruh warganya dapat Sifi gratis. Ada 3 titik hotspot disana. Jadi walau kampung tetap melek digital dan berinteraksi dunia luar lewat teknologi.

Lanjut perjalanan kami menuju ujung sungai Ciliwung, namun sebelum ke sungai, kami diajak ke pengerajin emping jengkol. Disana kami melihat proses emping jengkol, bahkan beberapa teman mencoba ikut membuat emping. Emping jengkolnya benar-benar asli dari jengkol tanpa tambahan bahan-bahan lainnya, bahkan garam atau penyedap pun tidak ditambahkan. Murni Jengkol.

Geser sedikit dari pengerajin jengkol, kami turun sedikit ke sungai. Awalnya kami pikir untuk apa sekedar lihat sungai? Ternyata disana, jika debit airnya bagus, digunakan untuk rafting. 

Nggak jauh sih jaraknya, tapi lumayan untuk yang mau latihan rafting sebelum rafting yang sesungguhnya. Dan rafting termurah menurut saya, karena kalau mau rafting di kampung Labirin kita cukup membayar Rp 25.000 saja per orangnya.

Dokpri
Dokpri

4. Agro Edu Wisata Mulyaharja

Dari Bogor Utara, ke Kota Bogor, lalu perjalanan kami lanjut ke Bogor Selatan untuk makan siang. Kami menuju Agro Edu Wisata Mulyaharja. Lagi-lagi kami menyusuri kampung, untuk menuju lokasi. 

Namun kali ini kami tidak melewati kampung sempit dalam perumahan, melainkan kampung dengan bentangan sawah dan kebun kanan-kirinya. Bahkan kami melewati beberapa kandang kambing. Nampaknya penduduk sana juga berternak kambing.

Hingga di lokasi, Kami dimanjakan dengan pemandangan sawah yang luas. Menurut Kak Ongki, pemandu kami disana, kita bukan hanya bisa menikmati kulineran khas Jawa Barat saja, akan tetapi kita bisa melakukan kegiatan edukasi pertanian. 

Kita yang datang bisa ikut terjun langsung untuk belajar membajak sawah dan menanam padi.  Jika moment-nya dan tanah lagi bagus, kita bisa ikut membajak sawah dengan kerbau.

Ditambah lagi, di Agro Edu Wisata Mulyaharja ada beberapa spot cantik yang instagramable banget dengan pemandangan indah gunung salak. Waktu kami kesana pas sedang turun hujan rintik-rintik. Buat saya pribadi, nuasanya jadi romantis banget. Pas juga untuk pasangan halal yang ingin bercengkrama tanpa terganggu dengan hiruk pikuk kesibukan kota. 

5. Kampung Perca Sindangsari

Perjalanan kami terakhir adalah menuju kampung perca yang terletak di Bogor Timur.  Disana kita pun dapat melihat kampung tematik yang serupa dengan kampung batik. Hanya saja disana produk kerajinan yang ditampilkan berupa pakaian, tas dan pernak-pernik yang terbuat dari kain perca. 

Nah, itulah 5 destinasi wisata tersembunyi di Kota Bogor. Sekarang teman-teman di Jakarta tak perlu jauh-jauh untuk bisa berkunjung ke kampung tematik, cukup dengan naik commuterline kita bisa menikmati 5 kampung tematik tersembunyi dan murah di Kota Bogor.

Selamat menikmati

Wassalam 

Ade UFi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun