Lanjut perjalanan kami menuju ujung sungai Ciliwung, namun sebelum ke sungai, kami diajak ke pengerajin emping jengkol. Disana kami melihat proses emping jengkol, bahkan beberapa teman mencoba ikut membuat emping. Emping jengkolnya benar-benar asli dari jengkol tanpa tambahan bahan-bahan lainnya, bahkan garam atau penyedap pun tidak ditambahkan. Murni Jengkol.
Geser sedikit dari pengerajin jengkol, kami turun sedikit ke sungai. Awalnya kami pikir untuk apa sekedar lihat sungai? Ternyata disana, jika debit airnya bagus, digunakan untuk rafting.Â
Nggak jauh sih jaraknya, tapi lumayan untuk yang mau latihan rafting sebelum rafting yang sesungguhnya. Dan rafting termurah menurut saya, karena kalau mau rafting di kampung Labirin kita cukup membayar Rp 25.000 saja per orangnya.
4. Agro Edu Wisata Mulyaharja
Dari Bogor Utara, ke Kota Bogor, lalu perjalanan kami lanjut ke Bogor Selatan untuk makan siang. Kami menuju Agro Edu Wisata Mulyaharja. Lagi-lagi kami menyusuri kampung, untuk menuju lokasi.Â
Namun kali ini kami tidak melewati kampung sempit dalam perumahan, melainkan kampung dengan bentangan sawah dan kebun kanan-kirinya. Bahkan kami melewati beberapa kandang kambing. Nampaknya penduduk sana juga berternak kambing.
Hingga di lokasi, Kami dimanjakan dengan pemandangan sawah yang luas. Menurut Kak Ongki, pemandu kami disana, kita bukan hanya bisa menikmati kulineran khas Jawa Barat saja, akan tetapi kita bisa melakukan kegiatan edukasi pertanian.Â
Kita yang datang bisa ikut terjun langsung untuk belajar membajak sawah dan menanam padi. Â Jika moment-nya dan tanah lagi bagus, kita bisa ikut membajak sawah dengan kerbau.
Ditambah lagi, di Agro Edu Wisata Mulyaharja ada beberapa spot cantik yang instagramable banget dengan pemandangan indah gunung salak. Waktu kami kesana pas sedang turun hujan rintik-rintik. Buat saya pribadi, nuasanya jadi romantis banget. Pas juga untuk pasangan halal yang ingin bercengkrama tanpa terganggu dengan hiruk pikuk kesibukan kota.Â
5. Kampung Perca Sindangsari