DPD LDII Kabupaten Bandung telah sukses menyelenggarakan Diklat Dai dan Daiyah dengan tema Kebangsaan di GSG Baitul Manshurin, Cinunuk, pada Rabu (11/9/2024).
Acara ini berjalan lancar berkat kolaborasi antara LDII dan sejumlah pemangku kepentingan, seperti Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung, MUI Kabupaten Bandung, Rumah Moderasi Beragama UIN Sunan Gunung Djati Bandung, serta Kemenag Kabupaten Bandung.
Setelah tiga bulan berselang, dilanjutkan dengan agenda pembubaran panitia Diklat Dai dan Daiyah LDII Kabupaten Bandung. Acara ini dilaksanakan di sebuah dusun yang memiliki saung dan kolam pemancingan, sesuai hasil kesepakatan musyawarah panitia. Dan berikut hasil liputan yang dapat saya informasikan.
Sabtu, 30 November 2024, DPD LDII Kabupaten Bandung mengadakan acara pembubaran panitia dan evaluasi pasca Diklat Dai dan Daiyah di Villa Pemancingan Rumpaka Batununggal, Kp. Cipaku, Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay. Suasana santai dengan lesehan di saung turut mewarnai kegiatan ini, yang dilanjutkan dengan musyawarah Pra-Proker 2025 untuk menyusun rencana kerja strategis tahun mendatang.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus, Dewan Penasehat DPD LDII Kabupaten Bandung, serta ibu-ibu PPKK LDII Kabupaten Bandung. Dimulai dengan pembukaan oleh MC, Asep Rustandi, kegiatan dilanjutkan dengan arahan dari Wanhat, H. Yayat Hernawan, yang menekankan pentingnya menyusun program kerja berdasarkan evaluasi kegiatan sebelumnya.
Beliau juga mengingatkan agar rencana kerja tetap mengacu pada delapan kluster program DPP LDII, dengan mempertimbangkan kelayakan program untuk dilanjutkan atau dihentikan.
Setelah arahan Wanhat, sambutan berikutnya disampaikan oleh PJ Ketua DPD LDII Kabupaten Bandung, Arif Nurul Iman. Dalam sambutannya, Arif menggarisbawahi tugas pokok pengurus serta tantangan yang akan dihadapi di masa depan.
Ia mendorong agar setiap kegiatan yang dilakukan, baik di tingkat DPD, PC, maupun PAC, dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya warga LDII. Arif juga menekankan pentingnya menjaga eksistensi organisasi melalui perilaku yang baik serta tindak lanjut dari wawasan dakwah yang diperoleh saat Diklat Dai dan Daiyah.
Sebagai pedoman, Arif memaparkan prinsip "3K" --- Komunikasi, Kontribusi, dan Karya. Ia juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan kompetensi individu melalui peninjauan sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi.
Pengurus di tingkat PC dan PAC diingatkan untuk memahami kondisi serta karakteristik medan dakwah di masing-masing wilayah guna mendukung efektivitas program kerja.
Selanjutnya, Wakil Ketua DPD LDII Kabupaten Bandung, Didin Suyadi, memberikan evaluasi atas pelaksanaan Diklat Dai dan Daiyah. Ia menyampaikan bahwa secara keseluruhan, kegiatan tersebut berjalan dengan baik, lancar, dan penuh keberkahan. Namun, Didin mencatat beberapa kelemahan, seperti respons SDM yang lambat, yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan semangat dan kerja sama dalam organisasi.
Pada sesi musyawarah Pra-Proker, M. Dinar memaparkan sejumlah program besar yang direncanakan untuk tahun 2025. Beberapa program telah berhasil direalisasikan, meskipun ada yang tidak termasuk dalam rencana awal, seperti suksesnya Diklat Dai dan Daiyah.
Salah satu program prioritas lainnya adalah renovasi kantor sekretariat. Namun, hal ini menghadapi tantangan karena masih banyak warga LDII yang belum mengetahui keberadaan dan fungsi kantor tersebut. Sebagai solusi, diperlukan sosialisasi intensif untuk meningkatkan pemahaman organisasi kepada masyarakat.
Diskusi berkembang lebih luas dengan usulan dari Hj. Haeny dari bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK), yang menyarankan regenerasi pengurus wanita dari kalangan generasi muda.
Pada kesempatan yang sama, H. Usman Ali, selaku Wanhat DPD LDII Kabupaten Bandung, memberikan motivasi tambahan. Ia menekankan pentingnya semangat, inovasi, dan kreativitas dalam bermasyarakat, sembari mencontohkan keberhasilan PC Katapang yang mampu mengundang Camat berkat kerukunan dan kekompakan pengurus tingkat kecamatan.
Kegiatan ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh H. Ade Rukmanto, dilanjutkan sesi ramah tamah dan makan siang bersama. Untuk menambah keakraban, peserta diajak menikmati aktivitas memancing di kolam pemancingan.
Kegiatan memancing tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga momen rileksasi untuk melepas penat dan mempererat hubungan antar peserta di tengah kesibukan.
Acara berlangsung dalam suasana kekeluargaan. Semoga menjadi momen penting untuk memperkuat komitmen dalam menjalankan program kerja DPD LDII Kabupaten Bandung di masa mendatang. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H