Belum apa-apa sudah senang rasanya saat saya menerima pesan lewat email dari Gapura Digital. Pasalnya saya tahu persis GAPURA itu adalah produk dari Google Indonesia. Kalau teman-teman pun ingat GAPURA ada kepanjangannya, yaitu; Grab The Opportunity to Go Digital. Ternyata rasa senang saya tersebut memang pantas karena email itu isinya undangan untuk Mengikuti Kelas Train The Trainer Gapura Digital (TTT Gapura Digital).
Bertempat di Jakarta Pusat, tepatnya di bilangan jalan Cikini Raya no. 45 di sebuah coworking space bernama ke:kini ruang bersama. Karena itulah, saya dituntut untuk berangkat pada pagi buta di hari yang sama undangan ini (Minggu, 30/4). Pukul 5 kurang 5 menit saya sudah merapat ke pool bus shuttle MGO di Miko Mall Kopo. Setelah terlambat sekira 10 menit dari jadwal keberangkatan (5.15 pagi) akhirnya mobil pun berangkat.
Tidak menjumpai halangan yang berarti, perjalanan saya ini bisa dibilang lancar sekali. Di email, panitia sudah wanti-wanti agar saya tidak terlambat mengikuti kelas Train The Trainer Gapura Digital tersebut (kelas dimulai pukul 9 pagi). Alhamdulillah, saya tiba di pool tujuan akhir masih sekira 8.45-an pagi. Dan yang paling membahagiakan adalah lokasinya tinggl menyeberang dari pool MGO Cikini ke lokasi.
Ada yang menarik setelah saya bertemu dengan peserta TTT Gapura Digital lainnya, yaitu saya dipertemukan dengan orang-orang yang selama ini menginspirasi. Sebut saja, saya bertemu dengan tokoh pengusaha muda asal Cianjur, Kang Mario Devys, lalu tidak disangka ternyata bisa bertemu lagi dengan blogger Bogor; Kang Candra Iman (terakhir bertemu di Bandung di sebuah event sebuah bank swasta) dan bisa berkenalan dengan penulis traveling yang tengah merintis usaha UKM tour and travel; Sari Musdar.
Peserta pun dilatih untuk mampu memberikan alasan mengapa bisnis yang kita kelola selama ini harus 'Go Online"? Selain itu, saya dan teman-teman dilatih juga untuk mampu memberikan penjelasan tentang besarnya eluang UKM ketika bisnisnya sudah mulai "Go Online".
***
Saya coba beberkan sekilas dari pelatihan kemarin deh ya ... Ada peluang besar di Internet. Potensi Indonesia sebagai negara dengan kapasitas digital teknologi terbesar di Asia Tenggara. Diprediksi pada 2020 - akan ada 1.000 technopreneurs dengan valuasi bisnis sebesar USD 10 miliar dengan nilai e-commerce mencapai USD 130 miliar. Itulah kenapa Go Online menjadi penting.Â
Hari ini tidak alasan bagi masyarakat pelosok tidak bisa menggunakan atau mengakses internet. Dulu iya, infrastruktur sama sekali tidak mendukung. Alasan harganya yang mahal lah, fisiknya gede lah, jauh untuk bisa ke kota lah dan lain sebagainya.Â
Hari ini semua alasan kuat yang menjadi tameng kenapa tidak bisa menggunakan atau mengakses internet bisa dibilang telah dibuang jauh-jauh. Apa pasal? Iya karena untuk bisa mengakses internet sekarang bisa dengan mudah. Kalau dulu, hanya via PC/laptop dan itu pun hanya masyarakat tertentu saja. Tapi kini, siapa pun sudah mengantongi ponsel pintar (smartphone).
Dengan smartphone kita bisa mengakses internet dengan mudah. Saya contohnya, saya mengakses internet di Soreang kerap menggunakan smartphone. Dan provider yang cukup membantu saya saat mengakses internet adalah kartu XL. Ponsel pintar mana yang hari ini tidak dilengkapi dengan teknologi internet? Bahkan semua smartphone memiliki kemampuan berbagi jaringan internet (tethering atau wi-fi).
Nah, di sinilah saatnya kita selaku pebisnis UKM mulai melek dengan dunia digital sebagai peluang bisnis. Syukur-syukur di daerah kita walaupun pelosok sudah bisa mendapatkan jaringan 4G LTE. Ya paling tidak 3G saja sudah bisa kok untuk memulai bisnis UKM "Go Online" - bahkan ketika kita menjumpai sinyal EDGE atau GRS pun - tidak ada alasan bagi kita untuk tidak memulai bisnis online. Siap? Harus siap!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H