Alhamdulillah ... Setelah sekian lama takberkutik dengan tampilan dashboard Kompasiana, pada malam ini saya bisa kembali menulis artikel di sini. Dan pada tombol pesan (inboks)Â satu notifikasi menyala. Setelah saya coba membukanya tertera tanggal 12 Januari 2016 sekitar pukul 10 pagi. Adapun isi pesannya menginformasikan dan mengajak bergabung dengan forum kuliner dan grup-nya di Facebook.
Iya itu sekapur sirih saja...
Kini, kembali pada rencana awal saya untuk berbagi tulisan singkat tentang Perlunya Kesadaran Warga Menjaga Kebersihan Taman Kota Soreang. Ceritanya pada pagi hari tadi (Sabtu, 23/1) -seperti biasanya- saya mengantar anak sulung saya yang tengah duduk di kelas 2 SMP ke sekolahnya di bilangan Katapang sekitar 15 menit dari rumah kami di Soreang Indah Cingcin.
Sudah sering sekali saya melihat kalau bangunan yang terdapat di sudut depan Taman Kota Soreang ditutupi bilik yang menandakan tengah dilakukan perombakan. Tadi dan beberapa hari yang lalu bilik tersebut sudah mulai bongkar dan bangunannya pun nampak baru dan menyita perhatian publik.
Saya termasuk salah satunya, maka tadi pagi saya minta ditemani istri untuk mengunjungi Taman Kota Soreang karena sudah lama juga tidak datang ke sana. Bagian depan Taman Kota Soreang, akhir-akhir ini menjadi tempat berjualan aneka macam produk. Mulai dari batu akik hingga legging -kalo dilihat dari corak dan patern-nya sih cocok untuk remaja putri. Termasuk pedagang makanan. Dan populasi pedagang di sini terbilang cukup padat - terlihat dari tertutupnya trotoar yang berhadapan dengan taman.
Setelah saya memarkir motor, saya mulai mendekati bangunan serupa pos bagi penjaga atau petugas taman saat piket mengawasi taman. Itu hanya perkiraan saya saja.
Waktu saya turun, banyak sekali warga yang sudah lebih dahulu berada di Taman Kota Soreang. Mulai dari anak-anak, remaja serta orang dewasa. Anak-anak berseragam pakaian olahraga dari sekolah dasar yang takjauh dari lokasi taman didampingioleh guru olahraganya pun nampak memanfaatkan taman ini sebagai arena praktek olahraga. Adapula seorang ibu muda yang dibantu anaknya memotret dirinya berpose dengan latar bangunan baru tersebut.
Selain bangunan yang lama menjadi bulan-bulanan tangan jahil ini -mulai dari aksi vandalisme hingga pencurian (beberapa barang atau bagian dari kusen diambil) - ada pula lampu-lampu taman yang dibuat tinggidisebar di beberapa titik taman secara merata. Lalu ada kontruksi besi unik didirikan di beberapa titik jogging track - jadi besi dirancang melengkung menaungi orang yang lewat di bawahnya. Â
Â
"Widih keren, bangunannya bikin pangling sekarang ...," batin saya.
Dan ini dia beberapa potret yang saya ambil dengan menggunakan kamera ponsel menggambarkan Taman Kota Soreang 2016.
![Tampak Taman KotaSoreang Lama dan Terbaru](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/56a3a39624a9d519148b4567.jpeg?t=o&v=770)
Inilah gambar mengenai perubahan positif bangunan yang saya maksud. Dulu karena -sepertinya diumbar begitu saja- bangunan ini menjadi tidak terawat. Tapi kini 2016, di awal tahun seiring dengan terpilihnya kembali Dadang Naser sebagai bupati Bandung untuk periode 5t ahun ke depan - nampak ada geliat dalam hal rekontruksi bangunan di ruang-ruang publik salah satunya; Taman Kota Soreang. Sebab sebelumnya, beberapa bangunan yang dikelola pemerintah seperti 'mati suri' termasuk taman di Soreang ini.
![lampu taman yang ada di Taman Kota Soreang.](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/56a3a39a24a9d519148b4568.jpeg?t=o&v=770)
![lorong mau ke toilet ditamankotasoreang](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/56a3a39b24a9d519148b4569.jpeg?t=o&v=770)
![toiletnya masih digembok](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/56a3a39d24a9d519148b456a.jpeg?t=o&v=770)
![Konttruksi besi unik yang adadiTaman Kota Soreang](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/56a3a3a024a9d519148b456b.jpeg?t=o&v=770)
![Tempat duduk yang ditengahi oleh pot bunga di Taman Kota Soreang](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/56a3a3a124a9d519148b456c.jpeg?t=o&v=770)
Saya kira apabila pemerintah kembali mengumbar bangunan apapun pada ruang-ruang publik maka yang terjadi adalah tinggal menunggu kerusakan saja. Termasuk masalah kebersihan - di sinilah Perlunya Kesadaran Warga Menjaga Kebersihan Taman Kota Soreang. Â
Bila perlu pengelola taman agar takbosan-bosan mengedukasi atau melakukan sosialisasi tentang perlunya warga turut membantu pemerintah dalam hal menjaga serta merawat ruang publik. Terbukti, waktu pagi tadi (23/1) - saya melihat sendiri kondisi yang nampak tentang kurangnya kesadaran pengunjung Taman Soreang mengenai menjaga kebersihan. Masih saya liihat sampah berserakan; di rumput, di pot-pot kembang. Segala macam sampah komplit! Ada gelas plastik, plastik plus tusuk sate, sedotan, bekas tempat nasi dari sterofoam, botol plastik minuman.
Sambil mengelus dada saya coba mengingat-ingat, kira-kira faktor apa saja sih yang membuat kondisi Taman Kota Soreang kok bisa seperti itu? Sayang rasanya, bangunan dan taman sudah ditata ulang tapi bisa ditebak bisa-bisa kembali rusak dengan cepat. Sayang banget!
Mungkin inilah beberapa hal bisa menjadi tindakan preventif agar Taman Kota Soreang bisa tetap asri dan lestari.
Perlu serius memelihara taman dengan adanya petugas penjaga taman. Sehingga bisa memantau pengunjung taman yang berulah dengan membuang sampah sembarangan.
Perlu adanya sosialisasi baik langsung atau tidak langsung; mengumpulkan massa lalu diedukasi tentang perlunya menjaga ruang publik atau ruang terbuka hijau (langsung). Atau disosialissikan melalui selebaran; flyer, brosur dan poster (tidak langsung).
Hal lain yang memicu pengunjung taman untuk buang sampah sembarangan adalah tidak adanya tempat sampahdi taman tersebut. Maka pengelola taman supaya memperbanyak tempat sampah yang disebar di setiap titik yang sering dijadikan tempat untuk istirahat selepas capek berolahraga, misal di dekat tempat duduk yang tersebar di beberapa sisi jogging track.
Ini dia yang 'menodai wajah'Â Taman Kota Soreang ...
![sampah berserakan di Taman Kota Soreang](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/56a3a3a424a9d519148b456d.jpeg?t=o&v=770)
![](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/56a3a3a624a9d519148b456e.jpeg?t=o&v=770)
---
Sumber foto: Soreangku
Â
Sejak Taman Kota Soreang dibuat (2013), baru 'ngeh' kalau pada bangunan ini terdapat toilet umum. Tentunya ada dua; untuk perempuan dan untuk laki-laki. Hal ini saya ketahui saat saya mencoba untuk lebih dekat memperhatikan sudut-sudut bangunan yang bisa saya ambil gambarnya.
Ada beberapa pemandangan yang merusak keindahan bangunan baru di Taman Soreang, yaitu; kondisi tanah yang nampak becek, jogging track yang rusak dan yang cukup membuat kita mengelus dada adalah sampah yang berserakan di mana-mana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI