Mohon tunggu...
Kang Ade Truna
Kang Ade Truna Mohon Tunggu... Full Time Blogger - https://kangade.web.id

Driver 1k km Palu - Mamuju - Tana Toraja ajang Datsun Risers Expedition 2 Etape 2 Sulawesi || Redaktur LDII PC Soreang || Fasilitator UMKM (Gapura Digital). https://ldiisrg.web.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Serunya Traveling ke Kota Palu Bersama Smartfren 4G LTE Advanced

25 September 2015   16:05 Diperbarui: 25 September 2015   16:10 1564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jembatan Lengkung Palu IV. Jembatan yang diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Mei 2006 ini memiliki nama lain, yaitu Jembatan Ponulele. Bersama dengan rombongan kendaraan, saya sempat melewati serta mengabadikan jembatan yang panjangnya 2,5 km tersebut.

Kompasianer, Tahukah Anda? Jembatan kuning ini disebut-sebut sebagai jembatan lengkung pertama di Indonesia dan ketiga di dunia setelah Jepang dan Perancis.

Selanjutnya, kita akan menjumpai Masjid Terapung di Palu yang bernama Masjid Arkam Babu Rahman. Masjid ini dibangun pada awal tahun 2011 dan diresmikan pada Desember 2011. Cukup banyak jumlah jamaah yang bisa ditampung di dalam masjid yang nampak indah dengan sinar lampu warna warni di malam hari ini.

Sekira 200 jamaah bisa beribadah secara serempak di dalam masjid ini, semisal saat shalat Jumat. 

Sebelum sightseeing dan merasakan ibadah shalat Maghrib di Masjid Terapung Arkam babu Rahman, saya dan teman-teman berkesempatan mengunjungi destinasi wisata Pusat Laut Donggala. Yang menarik di sini, terdapat sebuah sumur alami yang airnya senantiasa jernih meskipun banyak orang berenang di dalamnya.

Di Sulawesi Tengah, Pusat laut Donggala menjadi tempat wisata yang diunggulkan. Namun sayang, saat saya tiba di sana ternyata saya mengalami high expectation. Sumur dalam yang menjadi objek wisata andalan di sana sudah dikelilingi benteng dan disisakan untuk pintu masuk dari kiri dan kanannya. Padahal bila di pertahankan dengan pagar terbuka seperti semula, tentunya nilai eksotis sumur tersebut akan tetap terjaga dengan baik. Agak kecewA sih ...

Akan tetapi kekecewaan tersebut terobati oleh indahnya pesona pantai yang takjauh dari Pusat Laut Donggala.

Adalah Pantai Tanjung Karang yang memiliki pasir dengan warna putih kekuning-kuningan, airnya jernih, benar-benar mempesona siapapun wisatawannya termasuk saya dan teman-teman waktu itu (Senin, 14/9/2015).

Setelah puas dengan seru-seruan berenang dan terjun bebas di Pusat laut Donggala dan memandangi keindahan alam pantai Tanjung Karang, saya dan teman-teman sempat berkunjung ke sebuah kapal pengangkut tank dan helikopter milik Angkatan Laut Indonesia yang tengah berlabuh di tepi pantai Laut Donggala.

Nama kapal tersebut adalah KRI Teluk Banten. Kapal ini memiliki ukuran panjang 100 meter dan lebar 15,4 meter. Kapal inipun dilengkapi -fasilitas-fasilitas siap tempur, semisal meriam yang berdiameter 40 mm, 20 mm dan 12,7 mm. Bangga sekali rasanya bisa berkunjung ke sebuah kapal perang yang dimiliki oleh Angkatan Laut Indonesia.

Serunya Traveling ke Kota Palu Bersama Smartfren 4G LTE Advanced

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun