Selanjutnya, Rio kembali 'menghadiahi' penonton dengan menghadirkan bintang tamu lainnya. Seperti pada saat melantunkan lagu Jenuh (dirilis pada 2006) yang disambut tepuk tangan penonton muncul peniup terompet yang lebih dikenal di belahan bumi Eropa dan Australia, Rio Sidik. Keduanya nampak kompak bersahutan antara bunyi terompet dan suara Rio pada bagian-bagian nada tinggi lagu yang tengah dinyanyikan.Â
Masih bersama dengan Rio (Sidik), Rio (Febrian) menyambung keromantisan konser pada malam itu dengan membawakan lagu hits yang cukup syahdu Tiada Kata Berpisah (dirilis pada 2001). Setelah duet seru kedua Rio usai, pemenang lomba nyanyi Asia Bagus pada 1999 ini semakin memberikan kehangatan dan keromantisan. Terbukti pada lagu Bukan Untukku (dirilis pada 2001), tanpa dikomando untuk tampil ke atas pentas, pianis dan juga komposer musik Andi Rianto duduk di depan piano yang sudah dipersiapkan khusus untuknya dan langsung mengemas lagu tempo lambat ini menjadi semakin syahdu.
Nyaris tidak ada jeda, pertunjukan Konser Love 15 Rio Febrian Romantic Concert dilanjutkan oleh ayah dari Jamaica Fosteriano Febrian dan Kalampati Sinarra Febrian dengan menyanyikan lagu Salahi Aku (singel dari album kolaborsi bersama dengan Yovie Widianto - dirilis pada 2005) dan Lebih Baik Darinya (satu kantung album dengan Kau Ada Di sini) yang diiringi langsung oleh pencipta sekaligus komposernya, Yovie Widianto.
Berturut-turut penyanyi dan musisi pria ditampilkan oleh Rio Febrian malam itu, dan satu-satunya bintang tamu wanita yang diajak untuk tampil adalah Audy. Rio dan Audy pun membawakan lagu Janji di Atas Ingkar secara duet. Penonton di jajaran festival kembali dibikin histeris dan senang karena Rio Febrian hadir mengakrabi penggemar dengan jarak yang begitu dekat, sontak tepuk tangan dan teriakan histeris mewarnai pada saat itu, dan akhirnya Rio pun kembali ke panggung menuntaskan lagu bareng Audy.
Penonton Bahagia Dihadiahi Mawar Putih Â
Setelah Audy kembali ke belakang panggung, giliran musik akustik mengiringi Rio Febrian membawakan lagu Maafkan (dirilis pada 2004, satu album dengan Ku Ada Di Sini). Setelah itu, lagu baru Rio di 2015, Matahari (di rilis pada 2015 dari Album ke-6, "Love Is") dinyanyikan oleh Rio Febrian dengan penuh semangat. Lagu ini pun dipersembahkan khusus buat sang istri yang telah dengan setia menemani selama ini. Melalui lagu ini pula, malam itu semakin romantis karena Rio memberikan kebahagiaan kepada penonton dengan membagi-bagikan puluhan kuntum bunga mawar putih. Sangat beruntung sekali penonton festival yang berada di depan mulut panggung, semuanya mendapatkan mawar putih sebagai bentuk terima kasih telah setia menjadi penikmat lagu-lagunya.
Pada saat akan membawakan lagu I Believe I Can Fly (lagu milik R. Kelly), Rio menjelakan bahwa lewat lagu itulah dirinya mengawali karier serta terus berusaha konsisten berkarya hingga bisa seperti sekarang. Lagu ini dikemas dengan dibumbui adegan teatrikal, terlihat saat di penghujung lagu, Rio mendekat ke layar raksasa sampai pada akhirnya Rio memiliki sayap dan segera pergi ke kiri panggung. Lalu muncul kembali dengan mengenakan pakaian baru dan kembali bernyanyi membawakan lagu Berdua. Dan sebelum pertunjukan berakhir, Rio menutup dengan 2 lagu; Cinta Adalah (satu album dengan Love Is - 2015) dan Memang Harus Pisah (satu album dengan Love Is - 2015). Sekira 2 jam Rio membawakan konsernya. Tidak sedikit yang meneriakkan, "lagi...lagi...lagi!" agar Rio kembali bernyanyi, namun Konser Love 15 Rio Febrian Romantic Concert sudah malam itu benar-benar usai.
Ada banyak sekali penonton dari kalangan sesama penyanyi, dari bangku penonton VIP terlihat Tompi, Hedi Yunus dan Mario dari Kahitna dan sang istri yang membawa serta buah hati, tidak ketinggalan pula Indy Barens yang malam itu nampak datang bersama sahabatnya, Ben Kasyafani.
Puas sekali dengan pertunjukan malam itu, tune suara Rio di panggung sama seperti di dalam rekaman. Selama pertunjukan berlangsung saya takjarang memperhatikan permainan gitar Diat (gitaris Yovie n Nuno), kami satu SMA di Bandung, SMAN 22 - sekelas pula. Masih ingat doi sering bawa ukulele di tasnya, dan kalau kelas kosong kita nyanyi-nyanyi. Unforgertable moment :)
Saya dan rombongan blogger dari Bandung pun keluar dari Balai Sarbini. Sesampainya di Bandung, saya turun dari mobil yang membawa rombongan tepat di pintu keluar tol Kopo dan bertolak pulang ke arah Soreang menggunakan angkutan umum. [ ]
---
Sumber Rujukan: