Santri Baru di Pondok Pesantren Modern An-Nida: Sebuah Awal yang Penuh Haru dan Harapan
PenerimaanPada hari Ahad, 14 Juli 2024, yang bertepatan dengan 8 Muharram 1446 H, Pondok Pesantren Modern An-Nida di KP. Kalong, Desa Kalong 2, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, mengadakan kegiatan penerimaan santri baru untuk tahun pelajaran 2024-2025. Acara ini berjalan dengan lancar dan penuh haru, menciptakan momen-momen yang menggugah hati bagi semua yang hadir.
Persiapan dan Pelaksanaan yang Matang
Sejak pagi, suasana di Pondok Pesantren Modern An-Nida telah dipenuhi semangat dan antusiasme dari para santri baru dan keluarga mereka. Panitia bekerja keras memastikan semua kebutuhan dan perlengkapan acara tersedia dengan baik, mulai dari dekorasi hingga tempat duduk untuk para tamu undangan.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembukaan oleh Master of Ceremony (MC) yang memimpin jalannya acara. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran yang memberikan suasana khidmat dan mengawali rangkaian kegiatan dengan penuh berkah.
Sambutan Pimpinan Pesantren
Pimpinan Pondok Pesantren Modern An-Nida, Ustadz Dede Fajrin, S.Pd.I, memberikan sambutan hangat kepada para santri baru dan keluarga mereka. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pendidikan agama sebagai landasan utama dalam kehidupan. Selaku Pimpinan juga mengingatkan bahwa pondok pesantren ini bukan hanya tempat untuk belajar ilmu agama, tetapi juga untuk membentuk karakter dan akhlak mulia.
"Kita berharap, dengan ridho Allah SWT, anak-anak kita yang belajar di sini akan menjadi generasi yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas, dan bermanfaat bagi masyarakat," ujar Ustadz Dede Fajrin dalam sambutannya.
Momen Haru dan Isak Tangis
Suasana berubah menjadi haru saat para santri berpamitan dengan orang tua mereka. Tangis haru terdengar dari berbagai sudut aula. Para orang tua dengan berat hati melepas anak-anak mereka untuk menimba ilmu jauh dari rumah, menunjukkan betapa besar pengorbanan dan harapan yang ditumpukan kepada para santri.
Salah satu orang tua, Ibu nya Ali, tidak bisa menahan tangisnya ketika memberikan pesan terakhir kepada anaknya. "Nak, belajarlah dengan sungguh-sungguh. Ibu dan Ayah selalu mendoakanmu," ucapnya dengan suara bergetar.