Novel Hendrick karya Risa Saraswati ini menceritakan kisah hidup salah satu sahabat Belandanya, yang bernama lengkap Hendrick Konnings ketika masih hidup. Hendrick adalah salah satu dari kelima sahabat Risa yang paling tampan dengan sikap yang tertutup dan suka menyinyir orang. Namun di balik sikapnya yang seperti itu, Hendrick adalah seorang anak kecil yang lucu, penuh canda, dan jahil. Mengenal kisah sahabat-sahabat Risa Saraswati seperti membuka kotak misteri kehidupan, dimana kita tidak menyangka dari sahabat-sahabat kecil Risa ternyata memiliki akhir kisah hidup yang tragis dan memilukan. Banyak pelajaran hidup yang dapat diambil dari setiap kisah hidup para sahabat-sahabat kecil Risa, salah satunya Hendrick yang akan kita bahas dalam artikel ini.
Hendrick Konnings adalah seorang keturunan Belanda yang cukup dihormati di Bandung, tempat ia tinggal. Hendrick menjadi anak yang dikagumi di sekolah karena selain pintar ia juga tampan. Ketika dia masih hidup, Hendrick mengatakan dia mempunyai keluarga yang sangat bahagia. Ibunya sangat menyayanginya, Nina Roux yang berasal dari Perancis, dan juga ayahnya yang juga sangat menyayanginya, Jeremy Konnings, seorang peneliti dari Belanda.
Awal mula novel menceritakan mengenai bagaimana pertemuan kedua pasangan ayah dan ibu Hendrick, yaitu Jeremy Konnings dan Nina Konnings bertemu. Nina adalah anak perempuan dari pengusaha wine di Perancis, dan Jeremy adalah seorang peneliti muda dari Belanda. Setelah bertemu, Jeremy jatuh cinta pada pandangan pertama dan berhasil meluluhkan hati Nina yang keras dan membuatnya jatuh cinta kepadanya. Sebelum memiliki Hendrick, mereka berdua memiliki seorang putri bernama Angelina. Namun sayang, Angelina meninggal dunia saat ia masih bayi. Hingga akhirnya Hendrick lahir dan menjadi kebahagiaan bagi keluarga Konnings. Hari demi hari-pun berlalu, Hendrick telah tumbuh menjadi anak kebanggaan orang tuanya. Meski Hendrick adalah anak nakal yang manja dan banyak mau, namun orang tuanya sangat menyayanginya.
Hans adalah teman dekat Hendrick. Mereka bertemu di Bandoeng. Mereka menjadi teman dekat segera setelah Hendrick menaiki tangga di belakang rumahnya dan menemukan rumah Hans di sana. Setelah itu Hendrick sering pergi ke rumah Hans untuk mencicipi kue-kue lezat buatan Oma Hans. Namun, kehidupan Hendrick mulai berubah ketika Helena memasuki hidupnya. Helena yang memiliki penampilan sempurna segera mendapat tempat di keluarga Konnings. Sejak saat itu, kehidupan Hendrick mengalami dinamika. Perubahan dalam hidup Hendrick terus berlanjut. Saat Konnings, keluarganya dan Hans pergi berlibur ke dataran tinggi Jawa Barat. Jeremy Konnings menderita serangan jantung mendadak, hingga beberapa waktu kemudian, Jeremy meninggal dunia. Nina Konnings yang sebelumnya menderita depresi akut akibat kematian Angelina, kini kembali mengalami depresi akut kembali pasca kematian suaminya. Hendrick pun menjadi sasaran kemarahan ibunya. Nina menganggap bahwa Hendrick-lah yang menjadi penyebab kematian Jeremy. Tak ada satupun orang yang mampu menyadarkan Nina dari depresinya itu. Nina tak lagi menganggap Hendrick sebagai anaknya. Meski sangat menyakitkan, Hendrick tetap bertahan karena pesan ayahnya sebelum meninggal dunia.
“Hendrick, kau harus jadi laki-laki yang kuat. Jaga mamamu dengan baik seperti aku menjaganya dengan sepenuh hati. Ingatlah, laki-laki itu tidak cengeng. Jangan pernah menyerah, seberat apa pun masalah yang sedang kau hadapi.”
Berkat itu, ia menjadi anak yang dewasa dan tidak manja lagi. Hingga pada akhirnya ia harus meninggalkan dunia ini karena penyakit langka dan masih dengan kondisi yang sangat merindukan ibunya.
Novel ini merupakan novel yang sangat menarik untuk dibaca. Meski alur ceritanya berpindah dari masa lalu ke masa kini dan sebaliknya, namun tidak membingungkan pembaca karena alurnya tersusun rapi. Seperti pada bab "Anak Nakal yang Misterius" yang awalnya membahas kesan Risa terhadap Hendrick, kemudian dijelaskan sejarah kisah hidup Hendrick. Hal menarik lainnya dari novel ini adalah cara Risa Saraswati mendeskripsikan setiap kejadian, sehingga pembaca dapat merasakan langsung peristiwa tersebut. Hal ini dilihat ketika Hendrick tidak diakui oleh ibunya sebagai anaknya. Dalam novel ini juga cukup banyak ditemukan bahasa Belanda, seperti Inlander dan Bandoengsche Kinine Fabriek.
Secara keseluruhan, novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca. Dengan membaca novel ini secara tidak langsung kita dapat mengetahui beberapa peristiwa sejarah yang terjadi pada masa penjajahan dan membawa kita kembali ke lorong waktu masa-masa dimana Hendrick pernah hidup di masa itu. Suka dan kelam kehidupan yang dirasakan Hendrick dapat menyentuh hati para pembaca. Penasaran dengan kisahnya? Mari kita jelajahi dan masuk ke lorong waktu bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H