PURWOKERTOÂ - Ngindana Aghists Zulfa telah resmi menjadi Duta Baca Provinsi Jawa Tengah pada selasa, (11/6/24) dalam kopmpetisi yang diadakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Saat ini, Ia berstatus sebagai mahasiswa semester 4, Program Studi Pengmbangan Masyarakat Islam di Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Sifuddin Zuhri Purwokerto.
Ngindana Aghists Zulfa terpilih sebagai Duta Baca berkat dedikasinya dalam mendorong minat baca anak muda. Ia membawa semangat baru untuk meningkatkan literasi di kalangan generasi muda, khususnya di Jawa Tengah.
Awal Mula Kecintaan Membaca
Kecintaanya pada buku ternyata sudah dimulai sejak duduk di bangku sekolah dasar. berkat dorongan orang tuanya, ia semakin terinspirasi untuk terus memperdalam kecintaan pada dunia literasi. "Suka membaca buku dari SD, karena sudah dikenalin sama bapak dan ibu untuk suka membaca," katanya.
Seiring berjalanya waktu, ia bergabung dengan Komunitas Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTMB), yang mempertemukanya dengan banyak aktivis literasi dan dinas terkait. Melalui komunitas ini, ia semakin aktif dalam berbagai kegiatan literasi, hingga akhirnya diutus mewakili Kabupaten Banyumas dalam pemilihan Duta Baca Provinsi Jawa Tengah dan meraih juara pertama.
Menjaga Konsistensi Membaca di Tengah Kesibukan
Kini, di tengah kesibukanya sebagai duta baca sekaligus sebagai mahasiswa, Ngindana tetap berusaha untuk konsisten meluangkan waktu untuk membaca. "setiap hari, aku selalu budayain bertanya kepada diriku 'sudahkah aku membaca?' Budaya ini memang sangat susah diterapkan ditengah kesibukan, tapi aku selalu menyempatkan untuk membaca beberapa lembar setiap bangun dan sebelum tidur," ujarnya.Â
Baginya, mempertahankan kebiasaan ini adalah bentuk komitmen terhadap misinya sebagai Duata Baca. Sehingga mau sekecil apapun waktu yang dimilikinya, ia selalu menyempatkanya untuk membaca.
Tanggapann terhadap Rendahnya Literasi di Indonesia
Ngindana Menyadari bahwa tingkat literasi di Indonesia masih tergolong rendah. padahal, menurutnya, kemampuan literasi adalah aspek penting untuk mewujudkan generasi emas 2045. "akan sangat bohong sekali kalau kita berbicara generasi emas tanpa semangat literasi," ungkapnya.