Mohon tunggu...
Ade Surya Prasetyo
Ade Surya Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Udayana

I am an Economics student with a passion for driving growth and innovation in the business sector. Known for my analytical mindset and interpersonal skills, I thrive in dynamic environments where I can collaborate with diverse teams to create impactful solutions. From my experience in financial management and business development, I’ve honed my abilities in strategic planning, stakeholder management, and effective communication. My hands-on involvement in smart city initiatives and market analysis has deepened my understanding of how innovative solutions can shape communities and drive meaningful change.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kesulitan Generasi Muda Indonesia untuk Memiliki Rumah

23 Januari 2025   10:45 Diperbarui: 23 Januari 2025   10:45 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Susidi di Indonesia (Sumber: Rumah123.com)

Memiliki rumah adalah impian hampir semua orang, termasuk generasi muda Indonesia. Namun, realita menunjukkan bahwa impian ini semakin sulit diwujudkan, terutama bagi mereka yang sedang berada di usia produktif. Berdasarkan survei Populix pada 2023, sekitar 61% anak muda Indonesia yang berusia 24-39 tahun mengalami kesulitan untuk membeli rumah sendiri. Salah satu penyebab utamanya adalah harga rumah yang terus naik setiap tahunnya.

Dalam Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Triwulan II 2023 yang dilakukan oleh Bank Indonesia, tercatat harga hunian residensial di pasar primer secara tahunan melanjutkan tren peningkatan, yakni sebesar 1,92% year-on-year, lebih tinggi dibandingkan kenaikan triwulan sebelumnya sebesar 1,79%. Sementara itu, pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan II 2024 tercatat sebesar 1,76% year-on-year, sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan I 2024 sebesar 1,89%. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga pernah menyinggung masalah ini pada Juli 2022. Ia menyatakan bahwa anak muda membutuhkan rumah, tetapi sering kali tidak mampu membelinya karena harga rumah lebih tinggi dibandingkan daya beli mereka.

Pendapatan generasi Milenial dan Gen Z yang relatif rendah tidak sebanding dengan kenaikan harga properti yang terus melesat, diperparah oleh biaya hidup yang tinggi. Hal ini mengurangi kemampuan mereka untuk menabung dan membeli rumah, sehingga banyak yang kesulitan mengumpulkan uang muka atau memenuhi syarat Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Akibatnya, generasi muda harus menunda kepemilikan properti mereka.

Selain itu, gaya hidup konsumtif anak muda Indonesia turut menjadi faktor yang memperburuk situasi. Kebiasaan mengutamakan gaya hidup, seperti makan di luar, berbelanja barang mewah, dan mengikuti tren, mengurangi porsi pendapatan yang seharusnya dapat disisihkan untuk menabung. Budaya ini semakin menyulitkan mereka dalam mengumpulkan dana untuk membeli rumah.

Tidak hanya itu, fenomena sandwich generation juga menjadi tantangan tambahan. Generasi ini berada di tengah-tengah tanggung jawab finansial untuk membiayai kebutuhan hidup mereka sendiri sekaligus mendukung keluarga, terutama orang tua yang sudah pensiun. Dengan pendapatan yang terbatas, mereka harus menanggung biaya hidup sehari-hari sekaligus membantu keluarga, sehingga menyulitkan mereka untuk menabung atau berinvestasi dalam properti. Kondisi ini diperburuk oleh kenaikan harga properti yang melampaui laju peningkatan gaji, menjadikan kepemilikan rumah semakin sulit terjangkau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun