Mohon tunggu...
Ade Surya Prasetyo
Ade Surya Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Udayana

I am an Economics student with a passion for driving growth and innovation in the business sector. Known for my analytical mindset and interpersonal skills, I thrive in dynamic environments where I can collaborate with diverse teams to create impactful solutions. From my experience in financial management and business development, I’ve honed my abilities in strategic planning, stakeholder management, and effective communication. My hands-on involvement in smart city initiatives and market analysis has deepened my understanding of how innovative solutions can shape communities and drive meaningful change.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mengapa Negara dengan Sumber Daya Alam Melimpah Cenderung Miskin?

12 Januari 2025   09:31 Diperbarui: 12 Januari 2025   11:35 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tambang batu bara. (SHUTTERSTOCK/PARILOV)

Transparansi dalam pengelolaan sumber daya, sistem hukum yang adil, serta keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi korupsi dan menciptakan pemerintahan yang lebih baik. Dengan tata kelola yang baik, kekayaan sumber daya alam dapat menjadi aset yang benar-benar bermanfaat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Dutch Disease

Dutch Disease merupakan fenomena ekonomi yang terjadi ketika ekspor sumber daya alam secara signifikan meningkatkan nilai mata uang domestik suatu negara. Istilah ini berasal dari pengalaman Belanda pada tahun 1960-an setelah ditemukannya cadangan gas alam besar. Pendapatan besar dari ekspor gas alam menyebabkan apresiasi nilai mata uang mereka, yang pada gilirannya memengaruhi sektor ekonomi lainnya.

Kenaikan nilai mata uang domestik akibat lonjakan pendapatan ekspor menciptakan tantangan besar bagi sektor manufaktur, pertanian, dan jasa lainnya yang berbasis ekspor. 

Sektor-sektor ini menjadi kurang kompetitif di pasar internasional karena produk-produk mereka menjadi lebih mahal bagi pembeli asing. Bahkan di pasar domestik, barang impor yang lebih murah mulai menggantikan produk lokal, yang memperburuk kondisi industri dalam negeri.

Dampaknya, perekonomian menjadi terfokus pada eksploitasi sumber daya alam, sementara sektor-sektor lain yang berpotensi mendukung diversifikasi ekonomi justru mengalami stagnasi atau penurunan. 

Situasi ini dikenal sebagai "deindustrialisasi," di mana investasi, tenaga kerja, dan inovasi beralih dari sektor-sektor non-sumber daya alam menuju eksploitasi sumber daya tersebut. Akibatnya, negara kehilangan peluang untuk membangun perekonomian yang lebih tangguh dan beragam.

Selain itu, ketergantungan pada pendapatan dari sumber daya alam meningkatkan risiko ekonomi. Ketika harga sumber daya alam mengalami penurunan di pasar global, perekonomian negara dapat mengalami guncangan hebat. Hal ini semakin diperburuk oleh lemahnya basis ekonomi lain yang seharusnya dapat menjadi penyangga dalam menghadapi gejolak pasar.

Untuk mengatasi Dutch Disease, diperlukan kebijakan yang mendukung diversifikasi ekonomi dan mencegah ketergantungan berlebihan pada sumber daya alam. Langkah-langkah seperti investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan teknologi dapat membantu negara menciptakan sektor-sektor baru yang lebih kompetitif. 

Selain itu, stabilisasi nilai mata uang melalui kebijakan moneter yang bijaksana dan penciptaan dana cadangan dari pendapatan sumber daya juga dapat menjadi strategi yang efektif.

Cara Mengatasi Resource Curse

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun