Mohon tunggu...
Ade Supriadi
Ade Supriadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perkenalkan nama saya Ade supriadi, saya adalah sorang mahasiswa dari Universitas Pamulang Jurusan Akuntansi S1

Jangan pernah melihat kesalahan di masa lalu, jadi pembelajaran dan pendewasaan untuk sebuah masa lalu.

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Konflik Rusia-Ukraina terhadap Perekonomian Indonesia

22 Maret 2022   13:33 Diperbarui: 22 Maret 2022   13:43 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://money.kompas.com/read/2020/03/20/180700626/bagaimana-nasib-nilai-tukar-rupiah-ke-depan-

Sejak dideklarasikannya Perang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap negara Ukrainia, Rusia telah melakukan operasi militernya di ukraina sejak 24 Februari 2022. Seperti yang kita ketahui, Indonesia bersikap netral dengan tidak memihak terhadap salah satu kubu. Namun tetap saja, perang yang terjadi antara 2 negara tersebut akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin akan terjadi dengan adanya invasi militer antara kedua negara.

1. Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
Jika perang antara Rusia dan Ukraina terjadi dalam jangka waktu yang lama, akan ada potensi nilai tukar rupiah akan terdepresiasi terhadap mata uang negara lain terutama terhadap dollar Amerika Serikat. Mengingat Dollar Amerika Serikat adalah mata uang yang paling banyak digunakan didalam perdagangan internasional. Per 3 Januari 2022 nilai tukar Dollar Amerika Serikat terhadap rupiah adalah 14.270, namun per tanggal 21 Maret 2022 sudah menjadi 14.341 (sumber https://www.bi.go.id/id/statistik/informasi-kurs/jisdor/default.aspx). Di situasi seperti ini masyarakat cenderung mencari tempat yang aman untuk berinvestasi, seperti emas dan Dollar Amerika Sehat. Hal ini menunjukan pengaruh situasi politik global terhadap perekonomian Indonesia.

2. Penurunan Transaksi di Pasar Modal
Karena kondisi politik dunia yang tidak stabil dan tidak menentu, Investor akan cenderung menunda kegiatan investasinya di Pasar Modal. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga di negara negara lain.

3. Penurunan Ekspor
Rusia dan Ukraina merupakan salah satu negara tujuan ekspor Indonesia. Per January 2022, nilai ekspor Indonesia ke Rusia sebesar 170 Juta Dollar Amerika Serikat. Sedangkan ke Ukraina sebesar 5 Juta Dollar Amerika Serikat. Setelah Rusia mengumumkan perang, Rusia akan terkena embargo perdagangan sehingga Indonesia tidak dapat melakukan ekspor ke Rusia.

4. Kenaikan Harga Minyak
Dengan di embargonya Rusia, Harga minyak dunia akan naik. Saat ini harga minyak mentah sudah mencapai 100 Dollar Amerika Serikat per barrel, sangat jauh dibandingkan dengan harga di tahun 2021 dikisaran 60-65 Dollar Amerika Serikat per barrel. Hal ini kan memberatkan APBN Indonesia, mengingat besarnya subsidi pemerintah terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini.

5. Kenaikan Harga Komoditi
Ukraina merupakan salah satu negara pengimpor gandum ke Indonesia. Dengan adanya perang, maka ukraina tidak akan dapat memasok gandum ke Indonesia. Hal ini akan menyebabkan kelangkaan gandum di Indonesia dan memicu terjadinya kenaikan harga gandung. Seperti yang kita ketahui, gandum merupakan bahan baku pembuat roti. Tentunya kenaikan harga gandum akan ikut memicu kenaikan harga produk turunannya seperti roti, biscuit dan mie instant.

https://www.alinea.id/bisnis/melonjaknya-harga-gandum-tak-ganggu-emiten-consumer-goods-b2fg49BOo
https://www.alinea.id/bisnis/melonjaknya-harga-gandum-tak-ganggu-emiten-consumer-goods-b2fg49BOo

Mengingat besarnya dampak perang antara Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian Indonesia, pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah langkah pencegahan untuk menghindari kelangkaan komoditi dan defisit APBN untuk subsidi. Semoga kedua negara segera mendapatkan kesepakatan untuk mengakhiri konflik dan menghindari terjadinya perang berkepanjangan seperti di negara negara timur tengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun