[caption id="attachment_272066" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Kevin Ruud memenangkan pertarungan menjadi perdana menteri Autralia dan memulai tugasnya sejak 27 Juni 2013 lalu. Hubungan Indonesia dan Australia sepertinya akan lebih mesra dibanding Australia dipimpin oleh Julia Gillard.
Dalam pidato politik pertama Kevin Ruud langsung meminta supaya para politikus Australia tidak “mencari gara-gara” kepada Indonesia dengan mengembalikan para “Manusia Perahu Pencari Suaka” ke wilayah Indonesia, karena khawatir dengan reaksi Indonesia. Tidak kurang dari Mantan PM John Howard mencela pidato Kevin Ruud tersebut.
[caption id="attachment_252687" align="aligncenter" width="210" caption="Perdana Menteri Australia Kevin Ruud (sumber : google.com)"]
Kejutan kedua adalah perubahan rencana atas C-130H yang semula akan di jual ke Indonesia dengan “Harga Pertemanan” akan dirubah menjadi hibah ditambah dengan 1 buah kapal untuk patroli maritim bea cukai.
Tanggal 4 Juli 2013 PM Kevin Ruud akan mengunjungi Indonesia sebagai kunjungan keluar negeri pertama sejak dilantik sebagai PM Australia, yang menunjukkan penghargaan Kevin Ruud terhadap Indonesia
Dibanding dengan John Howard, Kevin Ruud memang lebih ramah kepada Indonesia. Selama memerintah
pada masa pemerintahan pertama, Kevin Ruud cenderung membela Indonesia di panggung politik dalam negeri Australia.
Hal tersebut mengingatkan kita kepada Paul Keating, yang pernah menjadi Perdana Menteri Australia periode 1991 – 1996. Paul Keating bahkan mengatakan bahwa “tidak ada negara yang lebih penting bagi Australia dari pada Indonesia”.
Seringnya Paul Keating ke Indonesia mendapat sindiran dari para politisi Australia dengan menyebut Keating sebagai Gubernur Propinsi Australia dan Australia adalah propinsi Indonesia yang ke 28 setelah Timor Timur (ke 27).
Timor Gap dan sejumlah perjanjian militer juga di tandatangani dibawah kepemimpinan Keating.
[caption id="attachment_252688" align="aligncenter" width="240" caption="Paul Keating, Mantan Perdana Menteri Australia (sumber : google.com)"]
Apakah yang menyebabkan perubahan besar sikap Australia ke Indonesia?? Apakah sikap ini semata-mata karena menghargai Indonesia? Atau karena Indonesia dipandang sebagai zona penyangga bahaya dari utara (RRC)?.
Akankah dibawah kepemimpinan Kevin Ruud, hubungan mesra Indonesia - Australia akan kembali seperti dulu??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H