Mohon tunggu...
Sunandar Sukendar
Sunandar Sukendar Mohon Tunggu... -

cuma sekedar suka baca dan suka sehat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Benarkah B-777 Malaysia MH370 melewati Indonesia??

25 Maret 2014   18:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:30 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_300471" align="aligncenter" width="300" caption="(gambar diambil dari Google.com)"]
[/caption]

Hari Senin, 24 Maret 2014 pukul 22.00 waktu Kuala Lumpur, PM Nadjib Razak mengumumkan bahwa penerbangan MH 370 diperkirakan telah jatuh di samudra Hindia sekitar 1500 mil arah barat daya kota Perth Australia.

Pengumuman tersebut dikeluarkan oleh pemerintah Malaysia yang juga di ikuti dengan pemberitahuan dari pihak maskapai MAS kepada keluarga Korban.

Pesawat diperkirakan jatuh karena kehabisan bahan bakar dan seluruh penumpang diperkirakan meninggal. Apa yang menyebabkan pesawat tersebut menyimpang dari dari route penerbangan semula, sangat menarik untuk diperhatikan, terlebih setelah kompas merilis gambar lokasi jatuh serta kemungkinan rute yang diambil pesawat tersebut (Harian KOMPAS 25/03/2014 halaman 1)

[caption id="attachment_300487" align="aligncenter" width="450" caption="Gambar diambil dari stuff.co.nz"]

13957209121861270383
13957209121861270383
[/caption]

[caption id="attachment_300491" align="aligncenter" width="1068" caption="Gambar dari KOMPAS tgl 25/03/2014 Halaman 1"]

13957237341510368446
13957237341510368446
[/caption]

Pada gambar yang masih menjadi teka-teki tersebut, menarik dilihat bahwa menurut perkiraan pertama pada awalnya setelah melenceng dari rute KUL – PEK, pesawat tersebut memutar menuju arah laut Cina Selatan kearah Penang dan dekat dengan wilayah Thailand kemudian melewati laut Andaman dan menuju selatan melintasi samudra Hindia hingga jatuh. Rute ini hasil analisa ahli dari pihak NTSB dan pengakuan radar militer Thailan dan Malaysia yang mengatakan sempat terjadi kontak radar dengan MAS MH370 tersebut.

Yang menarik diperhatikan adalah rute perkiraan (keterangan dari harian KOMPAS) bahwa ada rute kedua yang diberi tanda merah, yang menurut analisa tenaga ahli dari INMARSAT merupakan rute yang dilalui oleh pesawat B-777 tersebut.

Agak terperangah melihat gambar dan keterangan di KOMPAS bahwa rute tersebut melewati wilayah Indonesia bagian dalam, dan bukan melalui pesisir pantai Indonesia. Pesawat tersebut melewati perairan Sumatra, melintas diatas pulau Jawa dan ke selatan hingga lokasi yang diperkirakan jatuhnya pesawat tersebut.

Jika memang rute tersebut benar, mengapa radar Indonesia tidak bisa menangkap jejak pesawat tersebut. Meskipun transponder pada pesawat dimatikan, tetapi pada layar radar akan tampak noktah pesawat tersebut, sehingga seharusnya akan tampak pada radar ATC Soekarno Hatta.

Yang lebih menakutkan lagi adalah, mengapa satuan radar militer tidak menangkap benda tersebut, padahal bila memang asumsinya seperti itu, maka dari mulai berbelok arah ke rute garis merah tersebut, satuan radar militer Indonesia seharusnya sudah bisa menjejak pesawat tersebut.

Sepanjang rute yang di lalui (bila benar), maka akan melewati daerah SATRAD yang dibawahi oleh KOSEK I (Jakarta) yaitu :

SATRAD 203 Sri Bintan,Kepulauan Riau,

SATRAD 211, Tanjung Kait, Tangerang

SATRAD 212 - Ranai, SATRAD 213 - Tanjung Pinang

SATRAD 216 - Cibalimbing, Sukabumi (dan mungkin)

SATRAD 215 - Congot, DIY

[caption id="attachment_300489" align="aligncenter" width="276" caption="Salah satu radar militer di Indonesia (dari google.com)"]

1395721535714576797
1395721535714576797
[/caption]

Apakah status radar kita yang tidak 24 Jam siaga? Atau karena kelengahan personil dari SATRAD tersebut? Bagaimana bila rute tersebut benar dan yang terbang adalah pesawat tempur negara lain?

Bagaimana juga dengan radar ATC Soekarno – Hatta yang tidak menangkap jejak pesawat tersebut?

Semoga berita di harian KOMPAS tersebut (bila benar) menjadi momentum TNI untuk dapat memperbaiki kesiapan dan kualitas personil SATRAD yang dimilikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun