Mohon tunggu...
ade subasar
ade subasar Mohon Tunggu... -

ade subasar lahir di sebuah perkampungan yang jauh dari keramayan. hidup dalam bimbingan orang tua yang bersifat keras. hidup dalam kemiskinan namun penuh semangat untuk merubah diri. lahir tgl 07 januari 1991 di bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suami Bodoh, Suami Lemot

11 Agustus 2011   06:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:54 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“kau jelek” “kau bodoh” “kau lemot” itu kata-kata yang sering diucapkannya. tapi dia bilang dia sayang sama aku, ukh tapi hinaannya selalau membautku terdiam membisu. aku tak mengerti dengan mulutnya, walau air liur ini selalu tertelan oleh kerongkongannya dulu, sekarang setelah aku tak pernah melakukannya lagi dia selalu memaki-maki aku.

“aku ini suamimu dara” suatu hari setelah dia kembali memaki aku, aku membentaknya. tebak apa yang terjadi. dia menangis setelah aku bentak dan mendekapku dengan erat. “kau suami yang jelek, kau suami yang bodoh, kau suami yang lemot” dia kembali meracau dalam pelukaknku. “dara apa sebenarnya kau masih mencintai suamimu ini” tanyaku mendesah pelan. “aku mencintaimu kang mas, tapi kau sekarang tak pernah memberi aku ciuman indah yang sering kau berikan dulu kepadaku” tangisnya dalam dadaku.

aku memegang kedua pipinya, lalu ku kecup keningnya yang terhalang kerudung. kupandang matanya dan ku mulai mendekatkan bibirku ke bibirnya, dan upz…. “mamah aku tidak jelek, tidak juga bodoh apalagi lemot, tapi aku sedang sariawan mamah” dara pun menatapku dan tersenyum “maaf” bisiknya pelan dan kamipun saling memeluk dan tersenyum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun