Sedangkan melihat fenomona di belahan bumi lainnya yaitu Gaza, sebuah survei PBB tahun 2018 menunjukkan bahwa satu dari empat anak di Gaza membutuhkan dukungan psikologis karena trauma. Blokade Israel selama 15 tahun tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga melukai secara psikologis warga Palestina. Anak-anak Palestina yang tinggal di Gaza juga merasakan situasi ini. Mereka yang telah menyaksikan berbagai aksi kekerasan yang dilakukan oleh Israel sejak lahir kini diklaim mengalami masalah kesehatan mental.
Menurut laporan LSM Save the Children, jumlah anak Palestina yang menderita depresi akibat blokade Israel telah mencapai 800.000 selama 15 tahun. Angka ini mewakili 80% anak-anak Gaza dan 47% dari 2juta penduduk Gaza. Gangguan mental yang mereka alami akibat blokade Israel adalah depresi, kesedihan dan ketakutan. Faktanya, empat dari lima anak di Jalur Gaza menderita tekanan psikologis.
Penelitian terbaru dari Save the Children menunjukkan bahwa kesehatan mental anak-anak, remaja, dan pengasuh telah merosot drastis sebesar 55% menjadi 80% sejak laporan pertama diterbitkan empat tahun lalu. Save the Children juga melaporkan bahwa lebih dari separuh anak-anak Gaza mempertimbangkan untuk bunuh diri, dengan tiga dari lima memilih untuk menyakiti diri mereka sendiri.
Berdasarkan fenomena Hallyu BTS dan strategi Soft Power Diplomatk Internasional Pemerintah Korea Selatan dan dipilihnya BTS mewakili suara generasi muda untuk berpidato di Forum Internasional PBB menyuarakan terkat masa depan generasi muda diseluruh dunia. Bagaimana dengan generasi muda di Gaza, apakah mereka bukan bagian dari generasi muda di dunia ini yang berhak mendapatkan hak pendidikan dan masa depan yang lebih baik. Sebagai badan perdamaian internasional apakah PBB adalah badan yang berpihak pada negara-negara yang tidak berkonflik saja. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul tersebut sejalan dengan yang disampaikan Zygmunt Bauman dalam teori globalisasinya yang melihat mobilitas sebagai kunci dalam dunia saat ini, dan pemenang dari globalisasi adalah pihak yang dapat memiliki mobilitas yang luas sedangkan pihak lainnya adalah mereka yang terpenjara dalam wilayahnya tanpa kesempatan melakukan mobilitas sebagai wujud dari dampak globalisasi terhadap manusia.
Sumber :
George Ritzer & Jeffrey Stepnisky. 2019. "Teori Sosiologi". Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-57229521
Narasi Newsroom. 2021. "BTS : Soft Power ala Korsel".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H