Mohon tunggu...
Ade Sona
Ade Sona Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kajian Struktural dan Semiotik Pada Puisi "Aku Ingin" Karya Sapardi Djoko Damono

14 Januari 2018   19:12 Diperbarui: 14 Januari 2018   19:21 29418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

KAJIAN STRUKTURAL DAN SEMIOTIK PADA PUISI AKU INGIN KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO

 

Oleh :

Ade Sona Laksamana Putra (15.03.1.0001)

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Majalengka

 

A.  Latar Belakang Masalah

          Puisi adalah salah satu karya yang dapat dikaji dari berbagai macam aspek. Puisi dapat dikaji dari unsur dan strukturnya, mengingat bahwa puisi merupakan struktur yang tersusun dari berbagai macam unsur atau ragam. Puisi juga dapat dilihat dari unsur sejarahnya, memgingat sepanjang sejarahnya, dari tahun ke tahun puisi selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Puisi juga salah satu karya sastra yang digemari masyarakat. Karena kemajuan masyarakat dari waktu ke waktu terus meningkat, maka corak, sifat, dan bentuk puisi pun berubah, mengikuti perkembangan jaman.

          Puisi adalah suatu karangan imajinatif oleh seorang penyair, dan puisi terbentuk dari dua unsur yang saling mendukung. Waluyo (1987: 25) mengatakan ada dua unsur.

          Menurut Amminuddin (2014: 134) secara etimologi, istilah puisi berasal dari Bahasa Yunani pocima"membuat" atau pocisis"pembuatan", dan dalam bahasa Inggris disebut poein atau poetry.Puisi diartikan "membuat" dan "pembuatan"karena lewat puisi pada dasarnya seorang telah menciptakansuatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah. 

Mengutip pendapat McClaulay, Hudson dalam Amminuddin (2014: 134) mengungkapkan bahwa puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, sepertihalnya lukidan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya. Rumusan puisi tersebut, sementara dapatlah kita terima karena kita sering kali diajak oleh suatu ilusi tentang suatu keindahan, terbawa dalam suatu angan-angan, sejalan dengan keindahan penataan unsur bunyi, penciptaan gagasan, maupun suasana tertentu sewaktu membaca puisi.

          Struktur fisik puisi merupakan struktur yang terlihat dari puisi tersebut secara kasat mata. Struktur fisik puisi terbentuk dari diksi, pengimajian, kata kongkret, majas vertivikasi, dan tipografi. Sedangkan dalam analisis semiotik memandang karya sastra, dalam hal ini puisi, sebagai system tanda yang bermakna. Tiap-tiap fenomena atau unsure puisidiyakin mempunyai makna atau arti, sampai menganalisis puisi sampai menemukan makna yang dimaksud adalah suatu keharusan. Mengenai struktur fisik puisi dan kajian semiotik akan coba dibahas lebih mendalam dalam penelitian ini melalui puisi dari Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono.

B.  Rumusan Masalah

          Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah.

1. Bagaimana struktur fisik puisi dari puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono?

2. Bagaimana lambang atau simbol dari puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono?


C.  Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan struktur fisik dari puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono?

2. Mendeskripsikan lambang atau simbol dari puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono?


D.  Kajian Teoritik

Dalam penelelitian puisi yang berjudul Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono menggunakan kajian strukturalisme dan kajian semiotik.

1.  Strukturalisme

          Pradopo (1987:7) mengatakan bahwa puisi itu adalah karya sastra yang mengapresiasikan pemikiran yang engakibatkan perasaan yang merangsang imajinasi pancaindra dan susunan yang berirama. Puisi itu merupakan rekaman dan intrepatasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang berkesan.

          Waluyo (1987:25) jika dipaksa memberikan devinisi puisi secara sukar dirumusuka, kira-kira seperti berikut. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pemikiran dan persaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batiniah.

          Strukturalisme dapat dipandang sebagai salah satu pendekatan penelitian kesastraan yang menekankan pada kajian hubungan antar unsur pembangun yang bersangkutan. Strukturalisme berarti paham mengenai unsur-unsur yaitu struktur itu berdiri dengan mekanisme antar hubungannya, disatu pihak antar hubungan satu dengan yang lainnya, dilain  pihak hubungan diantara unsur-unsur dan totalitasnya.

2.  Semiotik

          Teori kritik sastra semiotik lebih mementingkan pada makna dalam satu karya sastra. Menurut Luxemburg dkk. (diterjemahkan Hartoko 1982:44) semiotic berasal dari bahsa Yunani, yaitu semionyang artinya tanda, jadi dalam dunia sastra semiotik adalah analisis karya sastra yang mengacu pada sisten tanda yang ada didalam karya sastra. Semiotik juga bisa dikatakan ilmu yang empelajari tentang tanda-tanda pada sekelompok teks tulisan ataupun teks lisan (Perron 2005: 1).

          Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Premiminger (dalam Pradopo 1995: 119) dalam sastra sebagai penggunaan bahasa yang bergantung pada konvensi-konvensi tambahan yng memiliki cirri-ciri yang menyebabkan berbagai macam wacana mempunyai makna.

          Semiotik adalah ilmu yang mempelajari struktur, jenis, tipologi, serta relasi-relasi penggunaan didalam masyarakat. Semiotik mempelajari relasi antara komponen-komponen tersebut dengan masyarakat penggunannya.

E.  Hasil Penelitian

AKU INGIN

Karya : Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencitaimu dengan sederhana;

Dengan kata yang tak sempat diucapkan

Kayu kepada api yang menjadika abu

 

Aku ingin mencintaimu degan sederhana;

Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

Awan kedapa hujan yang menjadikan tiada

          Puisi yang berjudul "Aku Ingin" merupakan buah karya dari seorang sastrawan hebat sekaligus guru besar Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Sapardi Djoko Damono. Puisi ini ditulis pada tahun 1989 ketika istriya sedang sakit. Puisi "Aku Ingin" merupakan puisi dengan tema cinta.

      1.   Struktur dari Puisi Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono

a.  Struktur Fisik

-  Diksi (pilihan kata)

Pilihan kata banyak menggunakan bahasa yang serius, dipantulkan oleh kata-kata: Mencintaimu, sederhana, kayu, api, abu, isyarat, awan, hujan, tiada.

-  Majas (bahasa kiasan)

Gaya bahasa yang terdapat pada puisi "Aku Ingin" adalah majas personifikasi yang ditemukan pada kalimat "Dengan kata yang tak sempat  diucapkan, kayu kepada api yang menjadikan abu"

"Dengan isyarat yang tak sempat  disampaikan, awan kepada hujan yang menjadikan tiada".

-  Pengimajinasian (pencitraan)

Penggunaan kata-kata yang digunakan atas bayangan kongkret apa yang kita hayati secara langsung melalui pengindraan manusia.

Imaji pendengaran: "Dengan kata yang taksempat diucapkan, kayu kepada api yang menjadikan abu"

Imaji visual penglihatan: "Dengan isyarat yang tak sempat dsampaikan, awan kepada hujan yang menjadikan tiada".

b.  Struktur Batin

          Struktur batin puisi "Aku Ingin" adalah sebuah pengunkapan makna yang hendak disampaikan penyair dan struktur batin puisi yang akan dikemukakan oleh penyair dengan persaan dan suasana jiwanya (Herman J. Waluyo, 1987: 102). I. A. Richards dalam J.Waluyo (1987: 106) menyebutkan makna atau struktur batin itu dengan hakekat puisi. Ada empat unsur hakekat puisi, yakni:

-  Tema

           Puisi diatas dapat dianalisis bahwa temanya adalah cinta. Di mana penyair bagaimana keinginanya untuk mencintai dengan sederhana.

-  Perasaan

           Perasaan penyair pada waktu menciptakan puisi ini dapat kita rasakan juga waktu kita menelaah bait kebait. Perasaan yang serius dan menginginkan tentang tindakan yang tidak terlalu menggebu-gebu.

-  Nada

Nada puisi "Aku Ingin" penyair menceritakan perasaan dengan nada member tahu dengan lembut dan penuh dengan penghayatan.

-  Amanat

          Amanat puisi "Aku Ingin" menyatakan bahwa penyair ingin mengungkapkan tentang apa yang dirasakan dengan tenang  dan sederhana tanpa dengan perbuatan yang mengada-ada.


2.  Analisis Semiotik dari Puisi Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono

a.  Komponen Tanda (lambang atau simbol, makna)

-  Lambang atau Simbol

          Lambang atau simbol yang dimaksud adalah mencintaimu, sederhana, kayu,, api, abu, awan, hujan,dan tiada.

-  Makna

          Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.Sederhana menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)  1. Bersahaja; tidah berlebih-lebihan: hidupnya selalu -;  2.Sedang (dalam arti pertengahan, tidak tinggi, tidak rendah, dan lain sebagainya); harga -;  3.Tidak banyak seluk-beluknya (kesulidan, dan lain sebagainya); tidak banyak pernik; lugas. Artinya, Aku-Lirik ingin mencitai seseorang dengan cara tidak berlebihan, sedang, dan secara tulus, apa adanya dan tulus untuk seseorang yang ia cintai. Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikan abu. Kata-kata ini memunculkan pengertian bahwa 'Aku-lirik' tidak sempat mengungkapkan rasa cintanya kepada orang yang ia cintai. Hal ini diperjelas dengan kata kayu telah menjadi abu. Begitupun juga dengan bait berikutnya Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikan tiada.Bait ini mempunyai pengertian yang hampir sama dengan bait sebelumnya, yaitu tentang keterlambatan seseorang menyampaikan isi hatinya kepada orang yang ia cintai. Saat ia ingin mencitai seseoarang dengan sederhana namun ia terlambat untuk mengungkapkannya, mungkin karena berbagai faktor yang menjadi kendala sehingga kesempata itu hilang begitu saja.

b.  Tingkatan Tanda

        Tingkatan tanda adalah cara pengombinasian tanda  serta aturan yang melandasinya, kemungkinan untuk dihasilkan makna teks baru. Tingkatan tanda terdapat dua tingkatan, yaitu tingkatan tanda Denotasi dan Konotasi.

-  Tingkatan Tanda Denotasi

           Tingkatan tanda denotasi terdapat pada kata Mencintaimuberasal dari kata cinta yang berarti menyukai, mengasihi, dan menaruh hati kepada seseorang. Kata Kayuberarti pohon yang batangnya keras atau bagian batang (cabang, dahan). Kata Apiberarti cahaya dan panas dari segala sesuatu yang terbakar, berkobar segabai rasa semangat serta menggelora. Kata Abuyaitu material padat setelah pembakaran oleh api atau Kristal beku. Dan kata  Hujanadalah titik berjatuhan dari udara karena adanya proses pendinginan. Serta kata  Tiadayang berarti hilang, mati, lenyap atwu tidak ada.

-  Tingkatan Tanda Konotasi

          Menurut pandangan saya, jika diurut berdasarka kata per kata, maka makna konotasi tak akan nampak. Namun, jika diurut berdasarkan penggalan kalimat dibeberapa bait, maka akan nampak makna kiasan. Puisi ini menggunakan majas personifikasi, yaitu semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati seolah-olah meliliki sifat kemanusiaan (perlambangan). Tergambar pada kalimat Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikan abuyang berarti apabila kayu telah dibakar api maka yang tersisa hanya sisa-sisa abu  atau sia-sia belaka. Dari pernyataan puisi tersebut, dapat dlihat bahwa pencipta menggunakan bahasa yang begitu sederhana namun dapat menorehkan hasil yang dalam dan begitu sangat berkesan.

c.  Relasi Antara Dua Tanda Denotasi dan Konotasi

Relasi antar dua tanda yang meliputi metafora dalam puisi "Aku Ingin", yaitu:

         Kayu kepada api yang menjadikan abudan awan kepada hujan yang menjadikannya tiadayang berarti sesuatu yang sia-sia. Keduanya merupakan metafora yang mengandalkan keterlambatan sehingga mengakibatkan penyesalan. Keduanya saling berkaitan dan memiliki kesamaan arti jika dimaknai dengan benar.


F.  Simpulan

          Simpulan dari puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damonoterdapat dua analisis, yakni analisis dari kajian strukturalisme dan semiotik.

a.  Analisis kajian Strukturalisme

-  Struktur fisik (diksi atau pilihan kata, majas, pengimajinasian atau pencitraan.

-  Struktur batin (tema, perasaan, nada, dan amanat)

b.  Analisis Kajian Semiotik

-  Komponen tanda (lambang atau simbol, makna)

-  Tingkatan tanda (tingkatan tanda denotasi dan konotasi)

-  Relasi kedua tingkatan (denotasi dan konoasi)

        Puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damonoini dituis pada tahun 1989 dengan tema Cinta. Rasa cinta sang penulis begitu sederhana dan kata-kata yang begitu sederhana tetapi melahirkan karya buah tangan yng begitu bermakna. Dapat disimpulkan dari puisi tersebut adalah cintailah orang engkau cintai dan buktikan rasa cinta itu dengan pengorbanan, bukan dengan kata-kata. Karena, cinta tidak diukur dengan kata-kata melainkan dengan pengorbanan yang telah dilakukan. Rasa cinta itu tentulah dimiliki oleh orang yang salalu berada disamping kita untuk terus mendukung.

 

G.  DAFTAR PUSTAKA

Waluyo, Herman, J. 2005. Apresiasi Puisi. Panduan untuk Pelajar dan mahasiswa.Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama,

Pradopo, Rachmat Djoko. 1987. Pengkajian Analisis Sastra Norma dan Analisis Struktur dan Semiotik.Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 1995. Beberapa Teori Sasra, Metode Kritik, dan penerapannya.Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Amminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Luxemburg, dkk. 1984. Pengantar Ilmu Sastra.Terjemah Bahasa Indonesia oleh Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia.

Perron, Paul. 2005. Semiotic. Second edition.Amerikns: The John Hopkins University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun