Tetapi aneh, ketika sampai di rumah banyak orang berkumpul di rumahku,apa yang terjadi? Mamak kenapa? atau bapak? Aku berlari, kulihat mamak menangis,aku tercekat,Apa bapak jantungnya kumat?bapak kenapa?aku mendekati mamak, mencoba mencium tangannya, menangis dan meminta maaf, dia tidak bereaksi, dia diam menatap nanar seseorang berbungkus kain batik di depan matanya.
Tiba-tiba ada yang memeluk mamak dari belakang,ah, itu bapak..bapak masih hidup, Â aku memeluk bapak meminta maaf, selama ini sudah banyak menyusahkan. Bapakku tetap sama,t atapannya datar, tidak membalas pelukannku sama sekali. Aku menangis keras-keras. Ya Allah telah kusia-siakan mereka selama ini. Lantas,siapa yang terbujur kaku di depanku itu? Kuberjalan mendekat, Â melihat siapa yang sebenarnya yang sedang terbujur kaku itu..dan ternyata itu aku..perlahan dari kejauhan kulihat mungkar nangkir sudah menungguku..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI