Mohon tunggu...
Ade SetiawanSimon
Ade SetiawanSimon Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Motoran Lintas Flores Menemui Pesona Masyarakat dan Alam "Cabo Das Flores" (Part I)

3 April 2023   06:07 Diperbarui: 3 April 2023   07:00 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motoran pada akhir musim penghujan di wilayah tenggara Nusantara menjadi pilihan baik bagi para pengendara, selain kita dapat menikmati landscape hijau pulau Flores, para pengendara pun diuntungkan dengan suhu tak terlalu terik sehingga fisik pengendara lebih terjaga dengan kondisi sejuk pulau Flores. Pada hari kedua perjalanan setelah beristirahat semalam di kota Maumere untuk melepas lelah setelah seharian mengarungi laut Flores dan berkendara menempuh perjalanan selama empat jam dari Nagi menuju kabupaten Sikka, saya melanjutkan perjalanan menuju Mbay di kabupaten Nagekeo. Saya memilih lintas selatan, menyusuri sisi pantai wilayah Sikka dan perbukitan wilayah kabupaten Ende yang memiliki curah hujan sedang. Sepanjang perjalanan di wilayah kabupaten Ende, para pengendara dapat sesekali bertemu dengan penduduk lokal yang masih menggunakan busana lokal dengan berbagai corak motif kain tenun.

depan komples persekolahan para cendikia Flores - STFK Ledalero (doc. pribadi)
depan komples persekolahan para cendikia Flores - STFK Ledalero (doc. pribadi)

Selepas dua jam meninggalkan Maumere, tibalah saya di wilayah Moni kabupaten Ende; suhu sejuk menerpa. Sepanjang jalan kiri dan kanan para petani sibuk merawat bedeng-bedeng sayur, sembari sesekali kita dapat menemukan rumah adat masyarakat Lio. Satu yang istimewa di wilayah ini adalah Kelimutu, danau tiga warna yang terkenal itu. Bila ingin memgunjungi objek wisata ini ada baiknya pada waktu pagi sebelum jam sepuluh untuk mendapatkan salah satu  view ajaib di pulau Flores, terdapat fasilitas penginapan disekitar Moni buat para pengunjung yang hendak menikmati fajar pagi di puncak Kelimutu atau sekedar berlibur menikmati asri dan sejuknya alam pedesaan di Moni. Saya menempuh perjalanan selama empat jam untuk sampai di kota Pancasila Ende, disinilah konon menjadi tempat permenungan Soekarno menghasilkan Pancasila, falsafah dan penuntun hidup berbangsa masyarakat Indonesia.

Perjalanan saya masih panjang, sejenak saya beristirahat di tepi pantai Ndona sambil melahap beberapa roti sebagai pengganti makan siang. Dari tepian pantai Ndona, pesisir kota Ende tampak jelas terlihat dengan gunung Meja ada di belakangnya. Perjalanan kembali ditempuh untuk mendapati kota Mbay di sebelah barat kabutapen Ende. Flores adalah salah satu pulau ajaib di Nusa Tenggara Timur, berada tepat di ring of fire, bentangan alam yang menakjubkan, kebudayaan serta keramahan masyarakat setempat, bukan tanpa alasan; saya memberanikan diri menunaikan perjalanan trans Flores tanpa alat komunikasi yang memadai, berusaha menyapa dan berkomunikasi dengan penduduk yang saya temui adalah salah satu cara saya untuk mendapatkan informasi dan panduan perjalanan saya, dan percayalah kalian tak akan pernah susah dan tersesat di pulau Flores.

SUMBER:

[1] https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/artikel/yang-ditinggalkan-portugis-jejak-bangsa-dunia-di-nusantara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun