Mohon tunggu...
Ade SetiawanSimon
Ade SetiawanSimon Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perang di Marathon

11 Januari 2023   13:37 Diperbarui: 11 Januari 2023   13:44 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah satu jam, dua jam? tiga jam? tungkai-tungkai kakinya masih nampak kuat walaupun matahari kini sudah di ubun-ubun. Ia membelah hutan di Megaris mengikuti stapak yang sudah lama dijejali oleh manusia bahkan oleh para Centaur. Sesekali ia berhenti ketika sampai di beteng kota tempat ia melintas, makan dan minum dari bekal yang disisikan oleh sang ibu malam sebelumnya, untuk selanjutnya berlari kembali melintasi perbukitan di Korintus.

Malam menjelang ketika Pheidippides masuk kota Korintus, ia bertemu seorang penjaga malam Antreas anak Antrepos untuk meminjam obor; para penjaga gerbang kota pasti mengenal Pheidippides, ia cukup terkenal dijalanan seantero wilayah Yunani; Pheidippides adalah salah seorang hemerodrome pembawa pesan antar kota, saat ini ia sedang bertugas pada unit pengirim pesan pada legion Athena. 

Ditemani nyala obor dan bulan yang enggan memberi terangnya Pheidippides memecah keheningan dengan suara sengal nafasnya diperbukitan Korintus, sesekali ia merintih ketika kakinya menghujam karang-karang diperbukitan yang coba melukainya. Ketika subuh ia sudah tiba di Mycenae kota milik Agamemnon  yang angkuh di wilayah Argolis untuk selanjutnya ia harus menempuh perjalanan lagi menuju Laconia wilayah Sparta.

Setibanya di wilayah pedesaan Laconia ditemunya penuh semarak pesta perayaan pemujaan dewi Demeter, dewi pertanian dan kesuburan. Setibanya digerbang Sparta Pheidippides disambut salah satu penasehat Leonidas I anak Anaxandridas raja Sparta untuk menyampaikan pesan  dari Miltiades si Epnymos archon untuk membantu Athena menahan serangan Persia di Marathon. 

Miltiades sempat berpesan kepada Pheidippides sebelum berangkat ke Sparta, "tinggal lah semalam di Liconia untuk mengamati respon Leonides" dan si hemerodrome melakukannya seturut perintah tuannya, namun Leonidas I belum juga mempersiapkan pasukan yang sedang menikmati puncak perayaan panen dan festival dewi Demeter. Keesokan harinya Pheidippides kembali berlari dari Sparta menuju Marathon untuk menyampaikan pesan kepada Miltiades si jendral lapangan dalam penghadangan Athena di Marathon.

Setelah berlari selama dua kali pergantian hari Pheidippides tiba di perbukitan sekitar Marathon, dan seketika hawa panas menyembul keperbukitan bersama rasa takut yang teramat sangat mengalahkan rasa kelelahan Pheidippides. Kapal-kapal terbakar, para kelasi dan pendayung melompat seperti anak-anak katak ke dalam air, bunyi retak lambung kapal, ringkik kuda dan teriakan pasukan kaveleri Persia yang tenggelam seperti diamuk Peseidon, dewa laut. Ia menuruni perbutkitan, menembus barisan pasukan Athena menemui Miltiades.

Sesekali ia melihat langit menjadi kelabu menutup pantai Marathon dari balik tameng-tameng baja yang lebih besar dari pada tubuhnya  milik serdadu Athena, anak-anak panah itu berarak di langit-langit Marathon seperti serangan hama belalang yang terbang melintasi langit Argos menuju ladang-ladang gandung di Liconia dan hinggap pada tameng dan ada pula yang menancap tubuh pasukan Athena. Rasa takutnya seolah-olah hilang agar pesan Leonides sampai pada Miltiades, ia berusaha berlari menembusi barisan depan untuk menemui Miltiades.

Setelah pesan tersampaikan ia membantu unit tandu milik legion Athena untuk mengangkat para serdadu yang terluka dan yang mati. Pertempuran tak seimbang harus dihadapi Athena tak membuat mereka gentar terhadap Legion milik Darius dibawah pimpinan ekspedisi laksamana Datis. Berbekal sepuluh ribu pasukan infantri yang dipimpin Miltiades sang pemuja dewi Athena dewi seni perang dan kebijaksanaan, ia bersama pasukannya berhasil memukul mundur armada perang Persia yang mengangkut seratus ribu pasukan infantri dan kaveleri.

Kemenangan Militiades atas Persia mengangkat moril orang Athena yang turun ke Marathon sendiri tanpa bantuan dari kota-kota di wilayah Argolis dan Laconia, Miltiades memanggil Pheidippides yang sedang membantu kawan-kawannya merawat yang terluka di dalam tenda putih, Miltiades berpesan "berlarilah ke Athena, beritakan kepada warga kota bahwa kita di lindungi dewa Athena", ia menyambung lagi "bersorak dan bernyanyilah bagi Athena, hingga terdengar sampai ke Laconia ke lorong-lorong dan pintu-pintu di Sparta bahwa Miltiades anak Kimon Koalemos dan pasukan Athena telah mengusir Darius dari Marathon". 

Mata Pheidippides berbinar-binar seolah mendengar hymne baru bagi kejayaan Athena, ia bergegas mengambil tas dan mengisi kirbatnya lalu berlarilah sejauh empat puluh kilometer menuju Athena, ia melintasi perbukitan di Marathon, menanjaki pegunungan di Pallena. Tanpa ia sadari sudah seminggu ia kurang cukup beristirahat, tungkai kakinya tak sakit lagi mendengar nyanyian Melitiades di Marathon, ada padanya hanyalah banyangan yang melintasi dipikirannya seperti kecepatan larinya dari Athena ke Sparta 

"suatu saat aku Pheidippedes, namaku akan dicatat dalam buku sejarah bersama dengan Miltiades dan akan diceritakan orang Athena dari generasi ke generasi".

 Napas tersengal, dengkulnya tak lagi kuat menahan tubuhnya yang tak begitu berat sesaat ia tiba di gerbang kota Athena dan terjatuh, kepada penjaga gerbang kota  ia berseru "bersoraklah, kita menang". Seketika tubuhnya lunglai dan nafasnya terhenti, Pheidippides meninggalkan tubuhnya dijemput dewi Athena ke pegunungan Olympus.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun