Italia terlibat langsung dalam perang dunia demi memperluas pengaruh kekuasan militer dan ekonomi ke wilayah Eropa dan sekitar laut mediterania. Mussolini tak sendiri dalam memperjuangkan mimpi dan romantisme bangsa masa lalu, tergabung dalam poros militer Jerman-Italia-Jepang, ketiga negara ini kompak melakukan infasi militer ke wilayah Eropa dan Asia serta mengerahkan segala kemampuan ekonomi, industry serta sumberdaya ilmiah yang dimiliki negara untuk mendukung perang besar ini.
Ambisi Benito Mussolini mengembalikan masa kejayaan Romawi telah menghantarkan negara monarkiSejak Adolf Hitler berhasil membawa Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterparte (NSDAP) menjadi partai dominan dan menyatukan rakyat melalui propagandanya untuk mengangkat moril bangsa yang runtuh akibat embargo dari negara-negara pemenang perang dunia I. Dibawah kepemimpinannya, rakyat Jerman menaruh kepercayaan terhadap pemerintah dan berhasil mengembalikan perekonomian dengan membuka lapangan kerja serta pembangunan infrastruktur.
Kepercayaan yang meningkat telah meyakinkan rakyat Jerman untuk menatap masa depan terhadap pemerintah berserta propaganda politiknya. Setali tiga uang dengan Mussolini dan Hitler, Angkatan Bersenjata kerajaan Jepang di bawah kekaisaran Hirohito begitu percaya diri terhadap kemajuan pesat Jepang dalam ekonomi, pemerintahan serta ilmu pengetahuan, berbekal kemajuan masyarakatnya para pejabat Jepang melancarkan propaganda sebagai terang Asia, bangsa yang akan menyelamatkan Asia dari penjajahan.
Pada masa pemerintahan Hirohito kekuatan militer Jepang memiliki posisi penting dalam pemerintahan dan mayoritas kursi jabatan publik diduduki oleh para pejabat militer sehingga setiap kebijakan publik dan politik sangat bergantung pada peta kepentingan militer baik di wilayah Jepang maupun wilayah regional. Berdasarkan kesamaan visi inilah Jerman-Italia-Jepang menandatangani pakta tripartit sebagai bentuk dukungan ketiga negara ini dalam usaha memperluas pengaruh politik, militer serta ekonomi.
Visi Mulia Ferruccio Muda
Propaganda dikobarkan para politisi ulung membakar rasa simpati dan patriotisme para pemuda untuk berkorban bagi negara walaupun nyawa jadi taruhan untuk memperjuangkan ideologi bangsa dan mempertahankan tanah air. Setidaknya diperkirakan lebih dari delapan puluh juta nyawa melayang baik itu dari pihak militer maupun sipil dari perang Eropa dan Asia, serta kerugian material dan immaterial yang tak dapat dihitung.
Para pemuda yang memiliki masa depan yang cerah rela mati dimedan tempur sebagai patriot sedangkan mereka yang bertanggungjawab terhadap segala bentuk peperangan bukanlah patriot, mereka politisi; mereka bertransaksi dengan berbagai macam cara hingga mencapai tujuan.
Pada tahun 1940 ketika perang dunia II berkecamuk dan Italia semakin meningkatkan agresi militer ke wilayah-wilayah sekitar, Ferruccio Lamborghini pemuda asal Cento Italia maju sebagai patriot di medan perang yang telah dikobarkan Italia. Ia di kirim ke pulau Rhodes sebagai kepala teknisi kendaraan angkut militer Italia, sebuah pulau yang kini menjadi bagian dari teritori Yunani setelah Italia kalah dalam perang dunia II. Naas bagi Italia pada tahun 1943 sekutu berhasil menembus dan memboombardir jantung kota Roma sehingga menewaskan kurang lebih empat puluh ribu warga sipil dan memaksa Mussolini keluar dari Roma dan bertahan di wilayah utara Italia. Usaha sekutu merebut Roma mengakhiri perjuangan Italia serta penyerahan diri para anggota militer secara suka rela kepada sekutu.
Setelah sekutu berhasil memaksa blok poros menandatangani perjanjian Posdam maka sekutu memiliki kewenangan melucuti angkatan perang blok poros dan menguasai wilayah yang pernah diduduki oleh mereka. Ketika sekutu telah mengontrol tatanan sosial dan pemerintah secara penuh pihak sekutu pada akhirnya melepaskan para tahanan perang termaksud Ferruccio Lamborghini yang sempat ditahan ketika pulau Rhodes berhasil diduduki oleh pasukan militer Inggris.
Italia mengalami krisis ekonomi, energi dan pangan ketika perang dunia berakhir dan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pasca perang pemerintah Italia memberikan stimulus kepada masyarakat dan pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta menghasilkan produk dalam negeri yang dapat menunjang percepatan pemulihan. Ferruccio memotret situasi sosial pada masa itu terlebih situasi perekonomian keluarga yang mengalami penurunan pasca perang berkecamuk di Italia.
Sebagai anak dari keluarga petani, Ferruccio ingin membantu orang tua dan para petani di negerinya dalam usaha mereka meningkatkan hasil tanam dan efektifitas pertanian dengan menciptakan alat pertanian yang dapat membantu para petani dengan harga terjangkau.
Bermodalkan pengetahuan yang didapatkan semasa bersekolah di Institut Teknik Fratelli Taddia di Bologna serta uang pinjaman dari orangtua dan meminjam dana bank dengan surat lahan pertanian keluarga sabagai jaminan, Ia bersama beberapa teman yang pernah bertugas bersama pada Angkatan Udara menyewa sebuah gudang dan mulai merakit tractor hasil desainnya sendiri. Pada tahun 1947 Ferruccio Lamborghini berhasil meluncurkan Carioca Tractor, sebuah penemuan terinspirasi dari situasi Italia pada saat itu dengan harga murah serta kemudahan pengoperasian yang dapat menguntungkan para petani. Dedikasi Ferruccio ini sebagai bentuk pemenuhan janji kepada orang tua serta kerabat kelompok tani di desanya serta membantu pemerintah Italia dalam usaha merevitalisasi sektor pertanian dan perindustrian.
Lamborghini yang Dicintai Pekerja
Setelah mendesain dan meluncurkan Carioca Tractor ia kemudian mematenkan "Lamborghini" sebagai merek dagang dan melakukan pemasaran baik di dalam negeri mau pun dipasok keluar. Perusahaannya kemudian mendapat kesempatan melakukan produksi masal Carioca atas peningkatan permintaan kebutuhan tractor murah baik secara harga maupun saat pengoprasiannya. Lamborghini mendesain dapur pengapian mesin agar lebih ramah bahan bakar, hal ini disesuaikan dengan situasi Italia yang pada saat itu sedang mengalami krisis energi, oleh karenanya porduknya dianggap sangat membantu kebanyakan petani di Italia.
Meningkatnya pemesanan tractor dan terus berinovasinya Lamborghini dalam produksi dan penjualan mesin pendingin dan pemanas telah membuka peluang baru bagi warga Italia untuk terlibat dalam sektor industri Lamborghini. Ferruccio Lamborghini mungkin menjadi satu dari sedikit pemimpin perusahaan yang begitu dicintai oleh para pekerjanya tak heran warga Italia pun memujinya. Dalam sistem perekrutan para pekerja Ferruccio selalu terlibat langsung dalam negosiasi kontrak kerja bersama para pekerjanya, ia menciptakan iklim kerja yang sehat di kantor dan di pabrik Lamborghini.
Membangun hubungan baik kepada setiap pekerja menjadi salah satu kunci dari keberhasilan Ferruccio dalam mengembangkan usaha dan berinovasi di sektor lainnya. Obsesi tinggi Ferruccio kepada kendaraan roda empat telah membawanya untuk mengembangkan prototipe kendaraan roda empat dengan kecepatan tinggi namun aye catching nan mewah, Ferruccio begitu termotivasi untuk menyudahi dominiasi penjualan mobil sport Ferrari; persaingan personal antara kedua pemilik perusahaan ini menjadi nilai tambah untuk menghadirkan kompatitor bagi Ferrari.
Sahut menyahut dalam bentuk motto dan semboyan pun terjadi antara keduanya, Ferrari mengatakan Buy Ferrari when You Wants To Someone dibalas Ferruccio dengan semboyan Buy Lamborghini If You Are Someone, pada semboyan ini tersirat bahwa Ferruccio sangat menghargai setiap pribadi tanpa memandang siapa dia karena pada dasarnya setiap pribadi adalah spesial.
Atas mimpi dan penghargaan pada para pekerjanya ini maka mereka mendedikasikan kepada Ferruccio mobil prototipe perdana Lamborghini yang didiesain dan dirakit dalam kurun waktu empat bulan yakni Lamborghini 350 Gran Turismo dan kemudian dipamerkan pada Turin Motor Show pada tahun 1963. Diluncurkan produk baru ini dengan demikian pula Ferruccio resmi menyediakan lapangan kerja dan pabrik perakitan bagi usaha barunya Automobili Lamborghini.
Krisis ekonomi dan energi yang terus melanda Italia telah membawa negara ini pada jurang resesi ekonomi pada tahun 70an, dimulai dengan langkahnya pasokan bahan bakar kendaraan dan energi. Di Italia pada masa ini mengalami kekacauan ekonomi, politik dan kerusuhan sosial berkepanjangan yang lebih dikenal sebagai Year of Lead. Pengangguran meningkat tajam, terutama dikalangan kaum muda, pada tahun 1977 terdapat hampir satu juta penganggran di bawah usia dua puluh empat tahun, hal ini juga berimbas pada usaha Ferruccio yang sangat bergantung pada kebutuhan akan pasokan minyak dan bahan bakar, dan sebagai akibat dari meroketnya harga minyak yang terus menekan perekonomian Italia secara menyeluruh memaksa Ferruccio menjual sebagian usahanya kepada pihak swasta demi keberlangsungan perusahaan serta orang yang bernaung dibawahnya.
Suara protes masyarakat kepada pemerintah terus bergaung untuk memperjuangkan kepastian ekonomi dan menolak politik praktis para politisi yang telah menghantarkan Italia jatuh dalam jurang resesi. Aksi kaum buruh pun menjadi salah satu perhatian dalam protes-protes pada masa Year of Lead, dalam aksi kelompok buruh mereka mengajukan nama Ferruccio Lamborghini sebagai duta kaum buruh atau kelas pekerja, mereka berharap dengan kedekatan yang dimiliki Ferruccio dengan kelompok buruh dapat membantu menyuarakan hak para pekerja serta menuntut pemerintah mempersiapkan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Italia. Ferruccio Lamborghini bukan saja seorang pengusaha sukses Italia namun ia juga adalah seorang anak petani dan terus memuliakan kaum petani melalui karya untuk membantu, memajukan dan mensejahterakan para petani. Atas kecintaanya kepada rakyat kecil ini telah menempatkan sosok Ferruccio begitu dihargai di tengah masyarakat, setidaknya sosok Ferruccio tak seangkuh si Lamborghini.
SUMBER:
Diakses dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Nazi_Party
Diakses dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Hirohito
Diakses dari: https://en.wikipedia.org/wiki/World_War_II
Diakses dari: https://dunia.tempo.co/read/1613732/hari-ini-di-1943-sekutu-mengebom-roma-awal-kalahnya-fasisme-italia-di-perang-dunia-ii
Diakses dari: Film “Lamborghini The Man Behind The Legend”
Diakses dari: https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Lamborghini
https://en.wikipedia.org/wiki/Economic_history_of_Italy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H