Tradisi ini menunjukan bahwa Kabupaten Pandeglang memiliki keberagaman budaya yang sangat menarik dan bisa dinikmati oleh semua kalangan serta menjadi daya tarik untuk wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang menikmati kebudayaan Pandeglang.
Baca juga:Â 20 Kampung Gebrag Ngadu Bedug di Alun-alun Pandeglang
Menggerakan roda perekonomian masyarakat setempat
Event Ngadu Bedug terbukti bisa menggerakan roda ekonomi masyarakat dari semua level dan tidak hanya menghibur, tetapi memiliki pesan moral menjaga persatuan, kekompakan, dan gotong royong.
Terlebih di era sudah masuk budaya luar, diharapkan kearifan lokal ini bisa jadi identitas jati diri guna memfilter budaya luar yang negatif. Hal itu bisa terwujud apabila tumbuh rasa kecintaan terhadap budaya sendiri, sehingga tradisi baik ini dipelihara, dirawat secara turun-temurun.
Pemerintah daerah sendiri secara khusus mendukung untuk mengadakan event Ngadu Bedug secara rutin setiap tahun.
Bahkan, karena antusiasnya keinginan masyarakat, diharapkan kedepan dapat diagendakan sebagai event tahunan dalam rangka menarik kunjungan pariwisata di Kabupaten Pandeglang.
Panitia penyelenggara (Panpel) sendiri melaporkan, meski di hari pertama Gebrag Ngadu Bedug yakni 18 April 2024 pelaksanaan kegiatan pembukaan acara agak terhambat oleh faktor cuaca lantaran hujan yang berlangsung dari pagi hingga malam, namun pantauan di lokasi acara, hal tersebut tidak mengurangi antusiasme peserta maupun ribuan masyarakat yang datang ke Alun-alun Pandeglang.
Selanjutnya, hari kedua pada 19 April 2024 cuaca relatif mendukung pelaksanaan Ngadu Bedug, sehingga menurut catatan Panpel, event ini mampu menarik masyarakat sekira 16 ribu orang pengunjung yang datang, dengan estimasi perputaran uang disekitar area (venue) mencapai Rp.1,6 miliar.
Kemudian, di hari ketiga atau hari terakhir 20 April 2024 kehadiran para pejabat teras Pemda Pandeglang, sangat berpengaruh terhadap tingkat kahadiran pengunjung (Visitor).
Tingkat kunjungan ke Alun-alun kota Pandeglang meningkat, sehingga diprediksi jumlah penonton yang datang di hari ketiga ini sekira 18 ribu orang, dengan asumsi perputaran uang disekitar venue mencapai Rp.1,8 M sampai dengan Rp.2 M.
Dari catatan tersebut, jika diakumulasikan berdasarkan asumsi perhitungan yang dilakukan Panpel, maka selama kurun waktu event 3 hari, maka jumlah penonton Gebrag Ngadu Bedug yang hadir ini mencapai 36 ribu orang dengan estimasi perputaran uang sebesar R.3,6 M selama event berlangsung dari 18-20 Arpil 2024.
Tentu saja tingginya animo dan tingkat partisipasi masyarakat (baik panitia, peserta dan masyarakat) secara umum "berharap" Gebrag Ngadu Bedug ini bisa menjadi event tahunan yang lebih meriah.