Yang lebih penting lagi, dibutuhkan alat panci atau kenceng masak jumbo untuk mengolahnya lantaran bentuk kepala dan kaki kerbau yang pastinya besar.
Lantas, apa resep angeun lada hingga jadi menu favorit saat lebaran?
Momen lebaran bagi warga Pandeglang memang selalu membuat angeun lada, tapi bukan berarti pada hari biasa tidak ada.
Walaupun jarang, istri saya kerap membuat angeun lada di hari biasa dengan bahan dasar versi berbeda seperti angeun lada daging sapi, ayam, bahkan ikan.
Makanya, jika berkunjung ke Pandeglang di hari biasa, angeun lada masih bisa ditemukan di tempat rumah makan, namun biasanya menyediakan versi angeun lada jeroan sapi atau daging sapi.
Jadi memang, angeun lada berbahan dasar hewan kerbau seperti menu khusus saat lebaran saja.
Namun demikan, apapun versi angeun lada yang tersedia baik ketika lebaran maupun pada hari-hari biasa, rasa dan aromanya tetap sama yakni pedas, bumbu rempah yang memanjakan lidah, serta aroma khas yang berasal dari daun pohon Walang yang umumnya banyak di temukan di wilayah Pandeglang.
Adapun bahan rempah yang digunakan untuk memasak angeun lada biasanya berupa cabai merah, bawang merah, bawang putih, serai, salam, lengkuas, cabai kecil, kemiri, jahe, kunyit, kencur, merica dan tomat, serta daun walang utuh.
Oh ya, angeun lada sangat nikmat dan pastinya menggugah selera saat disantap menjelang siang hari bersama hidangan nasi dalam kondisi panas.
Biasanya saat makan angeun lada, saya selalu “ditemani” oleh panganan lokal lainnya seperti kerupuk kemplang dan rempeyek (peyek) dengan bahan dasar kacang tanah atau ikan asin rebon.
Nah, itulah resep lebaran warisan keluarga yang saya tulis untuk Diari Ramadan 2024, Ramadan Bercerita 2024 Hari 28
Barangsiapa tertarik untuk mencicipi hidangan yang satu ini? Jangan lupa untuk datang ke Kabupaten Pandeglang yah!
Atau karena angeun lada ini salah satu kuliner berkuah pedas yang cukup terkenal sebagai masakan nusantara, mungkin saja ada di daerah lain. Jadi, tak mesti ke Pandeglang untuk mencicipinya.