Tradisi pulang kampung (pulkam) atau yang lebih dikenal mudik, adalah salah satu ritual budaya tahunan yang dilakukan menjelang lebaran Idul Fitri.
Saat mudik, masyarakat yang tinggal dari berbagai daerah berduyun-duyun pulang kampung demi kembali ke kota asal orangtua atau kampung halaman mereka.
Ketika akan mudik, praktis seluruh potensi moda transportasi yang ada akan digunakan, mulai sepeda motor, mobil pribadi, bus, kereta api, hingga kapal laut maupun kapal udara.
Nah, tingginya aktivitas orang-orang dan padatnya lalu lintas jalan raya kerap menimbulkan berbagai persoalan seperti kemacetan di mana-mana, kondisi kesehatan pemudik yang tidak fit, hingga potensi gangguan cuaca di masa pancaroba selama perjalanan mudik lantaran kondisi cuaca yang tidak menentu.
Belum lagi, tingkat kerawanan rumah yang ditinggal mudik mesti mendapat perhatian seperti gangguan keamanan, kebakaran, dan risiko tindakan kriminal yang mungkin saja terjadi.
Saya sendiri setiap tahun ikut mudik. Bedanya perjalanan mudik ke kampung halaman saya bisa ditempuh dalam 2-3 jam saja lantaran kampung halaman masih dalam satu provinsi.
Di momen yang berharga ini, kadang kami sekeluarga menginap 1-2 hari di kampung halaman demi berkumpul dengan orangtua, saudara, dan berjumpa teman-teman lama yang bisa memperkuat hubungan antara satu keluarga dengan keluarga yang lain.
Tradisi pulang kampung ini menurut saya sangat penting lantaran kehidupan modern yang serba cepat dan sibuk seringkali membuat kita kehilangan waktu untuk berkumpul dan bersilaturahim dengan orang-orang terdekat.
Namun demikian, mudik bagi saya adalah suatu peristiwa anomali. Alih-alih mudik dari kota ke desa, saya justru mudik dari desa dengan suasana kampung dan kehidupan yang lebih sederhana menuju ke kota dengan suasana perkotaan yang modern dan penuh dengan keramaian.
Pun begitu, hal tersebut tak menjadi persoalan. Mudik ya tetap mudik. Apakah dari kota ke desa, atau dari desa ke kota, yang terpenting adalah bisa berkumpul dan bersilaturahim dengan sanak famili dan kerabat di kampung halaman.
Lantas, bagaimana cara memastikan agar rumah tetap aman ketika ditinggal mudik?
Berikut adalah beberapa tips ala saya untuk memastikan rumah aman saat akan berangkat mudik:
1. Pastikan rumah terlihat seperti dihuni untuk mencegah pencurian
Nah, kebetulan saya punya tetangga yang setiap hari membantu sang istri membersihkan dan mengurus rumah tangga sehari-hari, sehingga saya bisa menitipkan kunci rumah kepadanya.
Jadi, saya bisa tenang meninggalkan rumah lantaran ada yang mengawasi keberadaan rumah walaupun ditinggalkan beberapa hari.
Oh ya, jangan lupa selalu tutup gorden dan tirai di semua jendela untuk mencegah orang luar melihat ke dalam rumah untuk mengurangi potensi sasaran pencurian atau tindakan kriminal lainnya.
Pastikan juga, halaman rumah tetap bersih setiap hari dan meminta selalu mematikan lampu di siang hari, serta menghidupkan lampu rumah di malam hari agar terlihat seperti ada aktivitas di rumah.
Begitupun, pohon kembang dalam pot mesti disiram setiap hari agar tanaman tetap hidup dan halaman terlihat terawat saat kita tidak berada di rumah.
2. Pastikan semua arus listrik sudah dimatikan
Mematikan arus listrik merupakan langkah penting untuk mencegah risiko kebakaran atau kecelakaan listrik saat kita tidak berada di rumah.
Selain arus listrik, pastikan semua perangkat elektronik seperti televisi, komputer, dan peralatan dapur sudah dimatikan untuk menghindari risiko kebakaran atau korsleting.
Pastikan juga, untuk mencabut suplai gas dari regulator dan pastikan tidak ada kebocoran gas sebelum meninggalkan rumah.
3. Pastikan rumah dalam keadaan bersih
Sangat penting untuk memastikan kebersihan dalam rumah, terutama ruang dapur harus bersih dan tidak ada makanan yang terbuka atau tersisa di atas meja atau di lemari es.
Buang juga sampah organik dan anorganik agar rumah tetap bersih dan terhindar dari bau yang tidak sedap.
4. Pastikan menyimpan barang berharga dengan aman
Pastikan kita sudah menyimpan barang berharga seperti perhiasan, uang tunai, dan dokumen penting di tempat yang paling aman.
Hal ini dapat mengurangi risiko pencurian jika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.
5. Pastikan tidak mengunggah aktivitas mudik di media sosial
Tips terakhir, jangan berikan informasi mengenai jadwal mudik atau mengunggah aktivitas mudik di media sosial lantaran dapat memberi tahu orang bahwa rumah kita sedang kosong yang dapat meningkatkan risiko pencurian.
Nah, itulah 5 hal penting yang mesti kita pastikan agar rumah tetap aman ketika ditinggal mudik.
Semoga bermanfaat!
Salam Literasi
Ade Setiawan, 04.04.2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
