Sampah organik di sekitar rumah biasanya berupa dedaunan pohon yang jumlahnya cukup banyak setiap hari.
Begitupun sisa makanan di dapur, baik sayur-sayuran dan buah-buahan yang sudah tidak dapat digunakan lagi.
Sampah rumah tangga organik sampai saat ini memang belum sepenuhnya dikelola dengan baik. Sebagian besar masih dibuang ke dalam alat pembakaran sampah sederhana ini.
Hanya sebagian kecil yang dibuang ke dalam lubang respan biopori yang banyak tersebar di pekarangan rumah saya dari halaman depan hingga halaman belakang.
Namun, berkat alat pembakaran sampah sederhana yang saya buat, hingga hari ini tidak terjadi penumpukan sampah organik yang mengakibatkan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan di sekitarnya, seperti bau tak sedap, atau lalat, nyamuk, maupun tikus lantaran semuanya dibakar habis bersama sampah kering lainnya yang hanya menyisakan abu.
2. Sampah anorganik
Sampah anorganik adalah sampah kering yang tidak mudah membusuk di lingkungan rumah tangga seperi plastik, botol, kaleng minuman, kresek, wadah minuman ringan, bekas bungkus makanan olahan siap saji.
Sebagian besar sampah anorganik yang masih bisa terbakar dibuang ke dalam alat pembakaran sampah.
Hanya sebagian kecil saja yang dikumpulkan seperti botol kaca dan sampah yang tidak bisa terbakar seperti sampah dari besi dan sampah pecahan piring dan gelas.
Nah, itulah cara saya dan keluarga mengelola sampah rumah tangga, diantaranya dengan menggunakan insinerator alat pembakaran sederhana, sebagai alternatif mengurangi pencemaran sampah di pedesaan.
Semoga bermanfaat!
Salam Literasi