Sayangnya juga, dapur di kostan yang dia tempati ini kurang memadai untuk masak-masak, soalnya peralatan masaknya tidak lengkap.
Jadilah, dia harus pinter-pinter cari cara biar tetap hemat selama menjalani Ramadan sebagai mahasiswa kosan.
Kebetulan ketika pulang ke rumah sang anak kerap membawa beberapa alat masak, meskipun belum lengkap, tapi setahu saya dia sudah bawa beberapa barang yang penting dan akan kepake banget selama Ramadan ini. Termasuk rice cooker, pemanas air, dan peralatan makan seperti gelas, piring, mangkok, sendok, dan garpu.
Setiap awal bulan pulang, memang kami juga selalu membekali sang anak berupa lauk pauk, beras, dan makanan camilan. Cukuplah untuk jadi makanan tambahan berbuka selama beberapa hari pertama.
Selain mengandalkan bekal lauk pauk yang dibawa dari rumah, sang anak juga memanfatkan rice cooker mini untuk memasak nasi.
Masaknya yang simple-simple aja sih. Pernah juga dia masak indomie pake rice cooker ini. Yang penting praktis, murah, dan enak! Katanya.
Rice cooker kayak gini memang bisa banget jadi andalan untuk masak memasak. Terutama bahan makanan yang tinggal cemplung dan rebus.
Eh... tapi dulu waktu saya kuliah ngekos di Bandung, saya mah memasak mie goreng cukup dengan menyiram dengan air panas dalam wadah mie, lalu diikat dengan karet, kemudian disantap.
Ya, sekarang cara seperti saya ini dipandang tidak higienis lantaran wadah plastik mie yang dipakai merebus berpotensi mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh, jika terlalu sering mengkonsumsi dengan cara seperti saya dulu.
Salman juga menceritakan betapa hidupnya harus prihatin selama ngekos. Menurutnya, menjalani hidup sebagai mahasiswa kosan jauh dari orang tua kudu pintar-pintar sih.
"Sesekali makan di luar bolehlah, apalagi kalo Ramadan seperti sekarang gini ada aja undangan buka bersama dari teman-teman kuliah. Jadi, tinggal gimana ngatur waktu dan keuangannya aja." imbuhnya.