Supaya apa?
Agar ketika memasuki bulan suci Ramadan kita tidak bingung.
Kita harus kembali belajar tentang fikih (hukum agama). Belajar mana yang halal, mana yang haram. Mana yang sunah, makruh, termasuk apa saja yang membatalkan puasa.
Intinya harus ikhtiar belajar atau mencari ilmu agar puasa yang kita lakukan memiliki bekal keilmuan dan pengetahuan yang memadai.
3. Silaturahmi dan saling meminta maaf
Memasuki bulan suci Ramadan lazimnya bagi setiap muslim untuk bermaaf-maafan.
Artinya, orang yang bermaaf-maafan berusaha menghapus bekas-bekas luka di hati, berupaya menghilangkan dendam, sikap ingin membalas, dan rasa tidak suka baik pada keluarga, teman, atau handai taulan.
Tradisi lazim yang dilakukan di daerah saya adalah saling berkumpul dengan keluarga, teman, tetangga, atau handai taulan melalui tradisi munggahan, diantaranya dengan babacakan, makan bersama dibarengi saling bermaaf-maafan satu sama lainnya.
Munggahan ini sebagai ajang silaturahmi saling maaf memaafkan dan bersyukur atas nikmat yang dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadan.
Momen munggahan dengan babacakan, tradisi makan bareng menjelang Ramadan dapat tonton disini https://www.youtube.com/watch?v=T_Utd0HsaJw
Marhaban ya Ramadhan...Â