Gejala ini semakin hari semakin bertambah parah dan kondisi penderitanya pun semakin lemah. Kondisi ini menuntut keluarga untuk segera memeriksakan ke Puskesmas terdekat.
Jika dokter yang bertugas menyatakan ia diduga terkena virus dengue, maka biasanya akan dilakukan serangkaian pengambilan sampel darah untuk pengujian laboratorium, termasuk pemeriksaan trombosit.
Bila benar terinfeksi virus dengue, biasanya kadar trombosit penderita menurun. Kemudian penderita diminta kontrol kembali.
Keesokan harinya, penderita disuruh kembali ke Puskesmas. Apabila angka trombosit kian menurun, penderita biasanya akan memperoleh terapi cairan yang diberikan petugas kesehatan melalui infus, serta merujuknya ke rumah sakit terdekat.
Kemudian, pasien akan diantarkan dengan mobil ambulans ke rumah sakit, ditemani keluarga. Di rumah sakit, kondisi pasien diberikan perawatan secara intensif sampai berangsur-angsur pulih kembali.
2. Apa peran masyarakat?
Meskipun keluarga Si Cikal merasa telah rutin membersihkan bak penampungan air di rumah dan menaburkan bubuk abate di bak penampungan air, namun hal tersebut tampaknya belum cukup untuk mencegah mereka dari dengue.
Si Cikal bertutur "Mungkin di sekitar mereka (tetangga) masih banyak wadah-wadah air tergenang yang tergeletak yang dibuang sembarangan, dan dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk," imbuh Si Cikal.
Ya, dalam praktiknya penanggulangan dengue membutuhkan upaya bersama masyarakat yang hanya akan efektif jika diterapkan serentak. Intinya bagaimana cara memutus rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, sehingga tidak menjadi nyamuk dewasa.
Sampai dengan saat ini tantangan utama peran serta masyarakat dalam pencegahan dengue adalah kontinuitas (kesinambungan) kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang belum terlaksana secara terus menerus di sepanjang musim.
Masyarakat cenderung melakukan tindakan pencegahan sebagai reaksi setelah munculnya kasus DBD di masyarakat, atau bahkan ketika telah terjadi ledakan kasus.Â
Hal ini mencerminkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap perilaku nyamuk aedes aegypti sebagai pembawa virus dengue masih belum memadai.