Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Perjalanan ke Bendungan Karian di Kabupaten Lebak

13 Februari 2024   00:01 Diperbarui: 13 Februari 2024   00:04 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spot Water Dam di Kawasan Bendungan Karian 09.02.2024 (Dokpri)***

Menyaksikan langsung kemegahan Bendungan Karian menjadi pengalaman pertama saat saya berkunjung kesana. Waduk serba guna ini menawarkan pemandangan eksotis, alam yang asri, dan suasana tenang yang cocok untuk healing.

Akhir pekan kemarin, saya menyempatkan diri beserta keluarga untuk berkunjung ke lokasi Bendungan Karian yang telah diresmikan Presiden RI tepat sebulan lalu. Lokasi tepatnya di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Pagi-pagi sekali, kami bergegas dari rumah menuju Ibu Kota Kabupaten Lebak, Kecamatan Rangkasbitung. Tujuannya untuk memenuhi hasrat ingin tahu bendungan raksasa terbesar ketiga di Indonesia, yakni Bandungan Karian.

Mengenakan setelan celana dan kaos serta sepatu olah raga, kami meluncur menggunakan mobil dan 30 menit kemudian telah tiba di tengah-tengah Kota Rangkasbitung.

Sekira pukul 07.00 kami melintas Jembatan Dua, salah satu jembatan pelangi (warna warni) ikonik Kota Rangkasbitung yang membelah Sungai Ciujung.

Nah, untuk penamaan Jembatan Dua ini ada ceritanya lho!. Warga setempat menyebut Jembatan Dua lantaran disini terdapat dua jembatan yang menghubungkan daerah pusat Kota Rangkasbitung ke daerah Kabupaten Pandeglang.

Kedua jembatan ini memiliki fungsi yang berbeda. Satu jembatan diperuntukan bagi pejalan kaki dan kendaraan bermotor. Sedangkan jembatan satunya diperuntukan khusus bagi kereta api (KAI) jurusan Rangkasbitung – Serang – Merak, Kota Cilegon.

Baca : Backpackeran ke Desa Wisata Pulau Tunda

Jembatan Pelangi Kota Rangkasbitung 09.02.2024 (Dokpri)***
Jembatan Pelangi Kota Rangkasbitung 09.02.2024 (Dokpri)***

Tak jauh dari Jembatan Dua, terdapat Pasar Kota Rangkasbitung. Disini kami menghentikan kendaraan sejenak untuk sarapan, sekaligus membeli bekal ala kadarnya, berupa camilan, jajanan ringan dan minuman.

Usai sarapan pagi, pukul 07.30 perjalanan dilanjutkan dari Pasar Kota Rangkasbitung menelusuri jalan raya utama Rangkasbitung - Cipanas – Bogor menuju arah Desa Pasirtanjung.

Sekira 20 menit perjalanan, kami sampai di titik lokasi simpang tiga Desa Pasirtanjung jalan raya Rangkasbitung – Cipanas atau sekira 15 kilometer dari Pasar Rangkasbitung. Disitu nampak Gapura berbentuk Angklung (alat musik khas tatar Sunda) sebagai penanda pintu masuk ke kawasan bendungan seharga 2,2 triliun tersebut.

Di depan Gapura terdapat tugu selamat datang berupa patung bangunan berbentuk Leuit yakni lumbung padi, yang menjadi simbol kemandirian pangan masyarakat Baduy.

Sesampai dipertigaan itu, rute kami akan berbelok ke arah kanan menuju pusat lokasi utama Bendungan Karian yang berjarak sekira 5 kilometer dan diperkirakan memerlukan waktu normal sekira lima menit untuk sampai kesana.

Kami tiba di persimpangan patung berbentuk Leuit pukul 07.50 dan kembali menghentikan kendaraan untuk koleksi dokumentasi dengan mengabadikan Patung Leuit melalui foto dan video. Kami tidak berhenti lama disini. Selang beberapa menit sekira pukul 07.55 langsung melanjutkan perjalanan kembali.

Sepanjang perjalanan menuju lokasi bendungan yang dikabarkan sangat fenomenal itu, kami menikmati laju berkendara dengan santai di jalan betonisasi mulus selebar sekira 8 meter. Selintas jalannya mirip jalan tol, tetapi dua arah dengan sempadan jalan yang ditanami pohon pucuk merah secara berjajar.

Lain itu, disepanjang perjalanan kesana, kami disuguhi pemandangan ribuan pohon sawit yang rimbun dan hijau yang memanjakan mata bagi siapa saja yang melihatnya.

Mendekati lokasi lokasi bendungan, kami mendapati pemandangan hamparan air yang mulai menggenangi sebagian wilayah yang sebelumnya adalah daratan.

Nah, tak lama kemudian sampailah kami di lokasi parkir kendaraan area luar komplek bangunan proyek strategis nasinoal Bendungan Karian tepatnya di Desa Pasirtanjung Kecamatan Rangkasbitung yang megah itu sekira pukul 08.00.

Baca : Jurus Ampuh Keluar dari Post Holiday Blues

Area Daerah Operasional Bendungan Karian 09.02.2024 (Dokpri)***
Area Daerah Operasional Bendungan Karian 09.02.2024 (Dokpri)***

Pagi itu, saat cuaca langit sedang cerah, seperti pada Jumat (09/02/2024), pancaran cahaya matahari menghiasi langit yang bersinar terang. Cahaya benda langit ini tidak terusik polusi asap khas kota besar. Sebabnya tak lain karena lokasi Bendungan Karian sangat jauh dari keramaian kendaraan lalu lalang, apalagi di sekitar bendungan dipenuhi oleh pepohonan yang hijau nan rindang.

Kami disambut sepasang Gapura (pintu gerbang) Utama yang dijaga ketat oleh beberapa orang petugas satuan pengamanan setempat. Melalui celah pintu gerbang nampak terlihat patung Badak bercula satu, fauna ikonik asal Ujung Kulon Provinsi Banten.

Gapura inilah yang memisahkan antara area luar yang merupakan ruang publik, dan area dalam komplek yang merupakan obyek vital Bendungan Karian dengan segala fasilitasnya, yang merupakan kawasan terbatas dilarang masuk tanpa ijin.

Sayangnya, kami tidak diperkenankan memasuki area daerah operasional bendungan lantaran tertutup untuk umum.

Baca : Tantangan Hidup Frugal Living

Jalan Beton Menuju Kawasan Bendungan Karian  09.02.2024 (Dokpri)***
Jalan Beton Menuju Kawasan Bendungan Karian  09.02.2024 (Dokpri)***

Menurut salah seorang petugas penjaga Bendungan Karian yang saya temui disana, Mulyana mengatakan pembangunan Bendungan Karian belum sepenuhnya selesai pengerjaannya.

Meski sudah diresmikan awal tahun 2024 kemarin, hingga kini belum dilakukan serah terima antara pelaksana pembangunan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atas nama pemerintah pusat. “Nanti setelah serah terima pekerjaan kepada kementerian, mudah-mudahan area operasional Bendungan Karian ini bisa diakses oleh publik, walaupun secara terbatas” ujar sang penjaga.

Sebagai alternatif pilihan berwisata, ia menawarkan kepada kami untuk mengunjungi spot wisata susur air yang sedang viral dan lokasinya tak jauh dari sini, yakni di lokasi perkampungan yang sudah tenggelam di Kampung Sinday Desa Pajagan Kecamatan Sajira.

Baca : Kiat Menjalani Hidup Sehat dengan Mindful Eating

Spot Water Dam di Kawasan Bendungan Karian 09.02.2024 (Dokpri)***
Spot Water Dam di Kawasan Bendungan Karian 09.02.2024 (Dokpri)***

Tak hanya saya yang penasaran lantaran tak bisa melihat suasana Bendungan Karian di area dalam. Saat itu juga banyak pengunjung yang secara bergelombang berdatangan ke bendungan yang menenggelamkan 12 desa ini. Mereka terlihat pasrah tak diijinkan memasuki area operasional Bendungan Karian yang megah itu.

Seperti juga saya dan keluarga, mereka mengaku sengaja datang dengan menggunakan mobil dan motor lantaran penasaran dengan Bendungan Karian, katanya. Ada pula yang datang rombongan bersepeda dan perorangan sambil olah raga. Selain itu banyak dari pengunjung yang datang dengan berjalan kaki saja sembari  menikmati alam dan udara segar disana.

Para pengunjung yang datang antusias itu kebanyakan berasal dari dalam wilayah kecamatan di Kabupaten Lebak. Sebagian juga ada yang mengaku dari beberapa daerah di Provinsi Banten.

Untungnya, kami dan para pengunjung lainnya masih diijinkan berkeliling ditepi bendungan. Dari sini akhirnya kami menikmati pemandangan sekitar bendungan dengan berjalan-jalan (joging) olah raga pagi. Setelah itu kami bersantai bersama keluarga sembari berfoto ria di lokasi spot bebas dengan background suasana waduk nan luas tersebut.

Rasa lelah dan hawa terik matahari pagi yang mulai terasa panas menjelang siang hari memancing lapar. Bekal makanan dan minumam yang pagi-pagi kami beli di Pasar Rangkasbitung segera saja kami santap hingga tuntas.

Baca : Cara Urang Kanekes Menjaga Kearifan Lokal

Spot Jalan di Kawasan Bendungan Karian 09.02.2024 (Dokpri)***
Spot Jalan di Kawasan Bendungan Karian 09.02.2024 (Dokpri)***

Bendungan Karian memang menawarkan lanskap eksotis. Di tepi waduk terdapat perbukitan dan sesekali terlihat burung-burung terbang sambil berkicau yang menjadi daya tarik para pengunjung. Alam yang asri ini dan suasana lingkungan yang tenang juga menjadi daya tarik bagi pengunjung. 

Seharian ditepi Bendungan Karian, bisa jadi salah satu alternatif sarana healing - memulihkan pikiran dan raga - yang selama ini terkontaminasi dengan hidup perkotaan yang serba tergesa, gemerlap, dan terpapar polusi udara.

Pagi hingga menjelang siang hari, rute jalan menuju Bendungan Karian memang kerap menjadi jalur treking (jalan kaki) bagi sebagian pengunjung.

Sedikit sekali kendaraan yang melintas keluar masuk ke Bendungan Karian ini. Kalau pun ada, mereka yang berkendara semuanya berjalan perlahan.

Menurut sang penjaga gerbang Mulyana, sejak diresmikan sebulan lalu, pada hari biasa hanya sebagian kecil pengunjung yang datang pagi kesini. Kecuali hari libur, mereka yang berkunjung kebanyakan memilih datang pada sore hari. Mungkin karena udaranya lebih sejuk sore hari, katanya.

Dari pengunjung yang umumnya baru pertama kali datang, mereka banyak berharap lokasi Bendungan Karian nantinya menjadi salah satu alternatif lokasi wisata baru di Kabupaten Lebak.

Sementarta itu, pantauan di lokasi seputar bendungan saat ini mulai tampak sejumlah warung jajanan milik warga setempat yang kini mengais rezeki dari keberadaan bendungan ini.

Masyarakat setempat diijinkan berjualan dengan membuka beragam warung UMKM yang menyediakan aneka makanan dan minuman serta ruang tempat istirahat dan gazebo untuk berteduh. Sebagian lagi nanpak penjaja jajanan makanan dan minuman keliling menggunakan kendaraan motor roda dua.

Menurut pedagang setempat, hampir setiap hari ada saja pengunjung yang datang ke bendungan bersama rombongan, keluarga, hingga pasangan muda-mudi. Kehadiran mereka tentu menjadi berkah buat mereka lantaran ikut menggerakkan perekonomian warga setempat.

Baca juga : Potensi Wisata dan Pertumbuhan Ekonomi Baru di Kawasan Bendungan Karian

Bendungan Karian, Waduk Serba Guna yang Kaya Manfaat

Spot foto di Kawasan Bendungan Karian 09.02.2024 (Dokpri)***
Spot foto di Kawasan Bendungan Karian 09.02.2024 (Dokpri)***

Bendungan Karian merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang bertujuan mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air.

Kementerian PUPR menyebut, Bendungan Karian sudah direncanakan sejak lama ketika masih jaman era orde baru, namun baru dimulai pembangunannya sejak Oktober 2015.

Nama Bendungan "Karian" sendiri dinisbatkan pada sebuah nama perkampungan, yakni Kampung Karian yang terletak di Desa Calung Bungur Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Pada akhir tahun 2023, pembangunan Bendungan Karian dinyatakan rampung dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Januari 2024.

Meskipun tujuan utama pembangunan sebuah bendungan adalah untuk pengembangan sektor pertanian, namun banyak manfaat lain yang dapat dinikmati pemerintah daerah dan warga lokal dengan adanya bendungan buatan. Maka tak heran bendungan raksasa ini lebih dikenal sebagai waduk serba guna, tak terkecuali Bandungan Karian.

Lalu, apa saja ragam fungsi dan manfaat keberadaan sebuah bendungan raksasa di suatu daerah?

Nah, ini sederet potensi manfaat Bendungan Karian kebanggaan masyarakat Banten Selatan ini!

1. Sumber pengairan lahan pertanian

Sebagai sumber pengairan lahan pertanian di sekitarnya, bendungan akan menampung air pada musim hujan dan mengalirkannya ketika musim kemarau agar lahan pertanian tetap mendapatkan pengairan yang cukup sepanjang musim.

Dalam hal ini Bendungan Karian ini memiliki luas genangan seluas 1.740 ha. dengan total volume tampungan sebesar 314,7 Juta m³. Diproyeksikan Bendungan Karian mampu memenuhi kebutuhan pengairan ke daerah irigasi (DI) Ciujung yang memiliki ladang dan sawah seluas 22.000 hektar.

2. Tempat menyimpan cadangan air bersih

Salah satu manfaat bendungan adalah menampung air sungai untuk sementara waktu dan akan dikeluarkan ketika air dibutuhkan.

Disini bendungan berfungsi sebagai tempat pengelolaan sumber daya air. Air dari sungai bisa dikelola di bendungan dengan adanya saringan di dalamnya. Sehingga air bisa lebih bersih dan bebas sampah yang dapat digunakan sebagai air baku yang kemudian dikelola lebih lanjut sebagai air minum.

Dalam hal ini, Bandungan Karian diproyeksikan sebagai penyedia air baku rumah tangga, kota dan industri (RKI) sebesar 9,1 m³/detik untuk wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten/Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten/Kota Serang, Kota Cilegon dan sebagian wilayah Provinsi DKI Jakarta melalui Karian-Serpong Conveyance System (KSCS).

3. Mengendalikan dan mencegah banjir

Di dalam bendungan terdapat pintu air yang mampu membuang air secara bertahap. Hal itulah yang membuat bendungan memiliki fungsi sebagai pengendali banjir.

Saat kondisi air berlebihan, air bisa dibuang secara bertahap, sedangkan saat kondisi musim kemarau dan kekeringan air bisa disimpan untuk digunakan saat dibutuhkan. Jadi fungsi bendungan dalam sistem perairan memang sangat luar biasa strategis mencegah terjadinya banjir.

Saat hujan, bendungan mampu menahan laju air hujan lantaran memiliki ceruk yang dalam dengan debit air yang tinggi. Banjir bisa dihindari dengan mengatur aliran air dari bendungan.

Dalam hal ini, Bendungan Karian memiliki kemampuan optimal dalam mengendalikan banjir dengan kapasitas sebesar 60,8 juta m³ di daerah hilir yang merupakan kawasan strategis dengan infrastruktur penting seperti Jalan Tol Jakarta-Merak dan Kawasan Industri Terpadu. 

4. Sumber energi pembangkit listrik tenaga air

Sebuah bendungan raksasa dapat dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) lantaran tenaga air yang besar mampu menggerakkan turbin yang dikonversikan energinya menjadi energi listrik.

Dalam hal ini Bendungan Karian disebutkan akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) sebesar 1,8 mega watt yang akan menambah pasokan energy listrik untuk menerangi wilayah Kabupaten Lebak, serta sebagian wilayah Provinsi Banten dan sekitarnya.

5. Tempat usaha budidaya perikatan

Sebuah bendungan dengan air yang melimpah diatasnya dapat dimanfaatkan salah satunya untuk mengembangkan usaha budidaya perikanan.

Biasanya warga akan membangun jaring apung atau karamba untuk budidaya ikan. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warga setempat.

Dalam hal ini, Bendungan Karian dengan luas genangan air mencapai lebih dari ribuan hektar persegi, diperkirakan mampu menyediakan potensi keramba ikan dalam jumlah ratusan hingga ribuan jaring apung.

6. Tujuan obyek wisata baru

Tak dapat dipungkiri keberadaan sebuah bendungan baru akan menumbuhkan obyek wisata baru di wilayah sekitarnya. Objek wisata ini juga merupakan satu dari manfaat yang bakal didapat Kabupaten Lebak dari pembangunan Bendungan Karian.

Dengan luas keliling waduk yang mencapai ratusan kilometer disini masyarakat bisa manfaatkan sebagian besar area  Bandungan Karian sebagai spot untuk wisata. Baik wisata air maupun memanfaatkan potensi lingkungan alam sekitar bendungan sebagai upaya mendongkrak peningkatan perekonomian warga setempat.

Saat ini yang sudah mulai dirintis warga lokal sekitar Bendungan Karian adalah wisata susur Sungai Ciberang yang termasuk dalam kawasan Bendungan Karian dengan menggunakan rakit bambu.

Disamping itu, semakin menjamur klaster-klaster baru ekonomi masyarakat, seperti tumbuhnya warung-warungan, rumah makan dan kerajinan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) disekitar Bendungan Karian.

Lain itu, dalam kawasan Bendungan Karian itu terdapat kawasan hutan dan perkebunan yang masih alami dan asri. Banyak pula populasi aneka macam jenis burung dan kera ekor panjang juga banyak pepohonan, sehingga wisatawan nantinya dapat menikmati bersama anggota keluarga.

Nah, semua potensi yang ada tersebut dapat dikembangkan dalam rangka mengembangkan pariwisata berkelanjutan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem turun dan pengangguran, diantaranya melalui penyerapan lapangan kerja baru di sektor pariwisata.

Salam Literasi

Ade Setiawan, 09.02.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun