Baru kemudian keesokan harinya pagi-pagi sekali, rombongan kami berangkat menuju Baduy Dalam. Selama perjalanan ke pemukiman masyarakat Baduy Dalam kami dipandu oleh guide warga setempat.
Perjalanan dari Kampung Cicakal Girang menuju Baduy Dalam ditempuh sekira empat jam perjalanan (pergi-pulang 8 jam) dengan tanjakan dan turunan yang menantang, serta melalui jalur setapak yang berkelok dan menguras stamina.
Setiba di kawasan Baduy Dalam kami hanya beristirahat selama dua jam sambil bercengkerama dan menikmati suasana alam yang asri dan kesederhanaan masyarakat Suku Baduy di Kampung Cibeo.
Setelah itu kami kembali pulang menuju ke Baduy Luar karena kami tidak berencana menginap di Baduy Dalam, sekaligus mengejar waktu untuk kembali pulang ke Pandeglang pada sore hari.
Dalam kunjungan Saba Baduy, disana kita akan mengalami pengalaman yang unik dan berbeda dari wisata-wisata lainnya. Keberadaan Suku Baduy Dalam yang mempertahankan kearifan lokal dan gaya hidup tradisional mereka menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjungnya.
Kunjungan ke Baduy Dalam juga mengajarkan pentingnya menjaga alam dan lingkungan sekitar.Â
Larangan penggunaan bahan kimia dan praktik hidup sederhana yang diterapkan oleh suku Baduy Dalam menjadi contoh inspiratif bagi kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam.
Melalui perjalanan Saba Baduy ini juga kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kearifan lokal, keberagaman budaya, dan hubungan manusia dengan alam.Â
Saba Budaya ini memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk merefleksikan hidup kita sendiri dan menghargai keberagaman yang ada.
Baca juga :Â Bisakah Makan Gizi Seimbang Mencegah Anak Stunting?
Asal Muasal Masyarakat Suku Baduy