Sampai dengan saat ini Koperasi Anugerah Arenta sudah memiliki anggota sekitar 76 orang, sebagian besar dari pada keanggotaannya adalah para pelaku produksi gula aren di wilayah desa dan sekitarnya.
Kendati secara umum proses bisnis Koperasi Anugerah Arenta sudah berjalan dengan baik dan mampu memenuhi permintaan pasar yang telah tercipta.Â
Namun kendala yang sering dihadapi usaha perkoperasiannya adalah belum memiliki mesin produksi yang memadai untuk produksi skala besar. Hal ini berdampak pada proses produksi yang belum mencapai titik efisiensi yang diinginkan.
Banyak calon pembeli yang menginginkan produk dalam jumlah besar. Tapi terhalang oleh penawaran harga yang belum sesuai dengan biaya proses produksi.Â
Hal ini dapat diatasi apabila Koperasi Anugerah Arenta dapat meng-upgrade mesin produksi sehingga dapat menekan harga pokok produksi ke titik yang paling ekonomis.
Sementara itu, hasil olahan gula aren yang mulai beragam seperti olahan minuman berimbas positip juga ke daerah sekitar yakni naiknya permintaan komoditas seperti kunyit, temulawak, dan jahe.
Pengolahan komiditas kunyit, temulawak, dan jahe sebelum dicampur dengan gula aren masih dilakukan sendiri. Belakangan kemudian Koperasi Anugerah Arenta sudah membuat tempat pengeringan komiditas tersebut dengan menggunakan tenaga listrik dari panel surya. Hal ini dinilai lebih efisien lantaran sebelumnya proses pengeringan masih menggunakan oven dari bahan bakar gas.
Terkait hal itu, selain urgen meng-upgrade mesin produksi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas gula aren guna menembus pasar global, dibutuhkan konsistensi dari sisi kualitas dan kuantitas produk harus menjadi perhatian utama.Â
Hal lainnya adalah dalam skala produksi yang lebih besar kualitas produk harus tetap sama dengan produk yang di buat dengan skala yang lebih kecil. Selain itu jaminan bahwa stok produk selalu bisa menutup permintaan yang ada selalu dipertahankan.
Salam Literasi
Ade Setiawan, 06.01.2024