Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Temu Puskeswan Nasional 2023: Ajang Unjuk Gigi Puskeswan Berprestasi

12 Desember 2023   17:33 Diperbarui: 12 Desember 2023   23:56 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temu Puskeswan Nasional 2023 /Dok Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian

Temu Puskeswan Nasional Tahun 2023 kembali digelar. Hari ini Selasa 12 Desember 2023 seluruh perwakilan petugas pusat kesehatan hewan (Puskeswan) hadir mengikuti 'ritual' tahunan yang digelar sejak dua tahun lalu atau tahun 2021.

Itu berarti gelaran kali ini Temu Puskeswan Nasional untuk ketiga kalinya diselenggarakan Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan.

Temu Puskeswan Pertama dilaksanakan di Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah pada 25-26 Oktober 2021 ketika suasana Pandemi Covid-19 sedang mereda. Pertemuan kedua dihelat di Jawa Barat tanggal 31 Oktober - 1 November 2022 di Kota Bekasi saat Pandemi Covid-19 mulai berakhir.

Sejatinya, pertemuan tahunan Puskeswan Nasional yang mengundang seluruh Puskeswan se Indonesia merupakan media untuk menjalin komunikasi dan koordinasi serta kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, OPD yang menangani fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Puskeswan itu sendiri dalam rangka menyamakan langkah menyatukan tujuan untuk peternakan dan kesehatan hewan maju, mandiri dan modern.

Dalam Temu Nasional Puskeswan Pertama saat itu, atas prakarsa Direktorat Kesehatan Hewan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI bersama Kepala Puskeswan se Indonesia menyepakati tanggal 25 Oktober sebagai Hari Puskeswan Indonesia.

Sejak saat itu, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian terus berupaya memperkuat fungsi Puskeswan dalam rangka pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan. Pasalnya, Puskeswan merupakan institusi strategis dalam upaya mempercepat proses pelayanan dan penanganan kesehatan hewan.

Saat ini, di seluruh Indonesia terdapat sebanyak 1.766 Puskeswan, sudah tersedia di 461 kabupaten/kota, 1.766 kecamatan. Begitupun SDM kesehatan hewan sudah semakin memadai dengan adanya 1.872 dokter hewan, 4.412 paramedik veteriner, serta 9.277 tenaga inseminator yang bertugas di Pusat Kesehatan Hewan.

Baca juga : Waspadai Ancaman Laten Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak

Puskeswan Menuju Pelayanan Berbasis Populasi

 Prof. Ali Agus dalam Temu Puskeswan Nasional 2023/Tangkapan layar channel Youtube Direktorat Kesehatan Hewan
 Prof. Ali Agus dalam Temu Puskeswan Nasional 2023/Tangkapan layar channel Youtube Direktorat Kesehatan Hewan

Temu Puskeswan Nasional yang ketiga tahun ini mengusung Tema "Puskeswan Menuju Pelayanan Berbasis Populasi"

Pertemuan digelar di Kota Bogor. Diagendakan selama dua hari, 12-13 Desember 2023. Sebagian besar peserta Puskeswan se-Indonesia mengikuti acara secara 'zoom meeting' sisanya datang langsung secara 'luring'. Kegiatan dibuka sekira pukul 11.00 WIB oleh Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan Prof. Ali Agus atas nama Menteri Pertanian.

Dalam sambutannya, Prof. Ali Agus menekankan pentingnya motivasi, kesungguhan, profesional dan pelayanan prima dalam menghadapi tantangan dan persoalangan dunia peternakan dan kesehatan hewan.

Saat ini, menurutnya, Kementan khususnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai pekerjaan rumah yang sangat serius, oleh karena itu tanpa ada kesungguhan hal itu tak akan sukses, tak akan tercapai.

"Motivasi dan kesungguhan dalam pekerjaan, profesional dan pelayanan prima oleh Puskeswan merupakan bukti bakti kita kepada masyarakat," katanya.

Untuk menjalankan itu semua, sebagai insan peternakan dan kesehatan hewan, semua dituntut tahu dulu apa peran masing-masing, punya motivasi untuk mau bekerja dan melakukannya dengan sungguh-sungguh.

"Saya yakin Puskeswan yang berada di garda paling depan berinteraksi dengan masyarakat sudah memberikan pelayanan prima dan pelayanan professional. Tidak hanya pengobatan penyakit, tetapi juga pelayanan lainnya seperti Inseminasi buatan (IB) deteksi kebuntingan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat," ujarnya.

Ia berharap, kehadiran Puskeswan ditengah-tengah masyarakat menjadi sangat nyata. Kehadiran yang bermakna dalam aktivitas pekerjaan. "Jalankan tugas dengan optimal dan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengapresiasi kepada Puskeswan dan dokter hewan, para penerima 'award', yang telah berprestasi kerja di Puskeswan dan telah diapresiasi oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan).

"Mudah-mudahan 'award' ini memotivasi Puskeswan lain yang belum mendapatkan penghargaan, untuk bekerja lebih sungguh-sungguh melayani masyarakat," katanya.

Baca : Jalan Panjang dan Berliku untuk Bebas dari Rabies

Menutup sambutannya, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan Prof. Ali Agus juga tidak lupa menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih atas dukungan kehadiran undangan dari berbagai pihak seperti Kepala Dinas yang Membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi di Seluruh Indonesia, Kepala Dinas yang Membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia, Direktur Rumah Sakit Hewan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor, Direktur Rumah Sakit Hewan Prof Soeparwi FKH Universitas Gadjah Mada, Direktur Rumah Sakit Hewan Pendidikan FKH Univesitas Airlangga, Direktur Rumah Sakit Hewan FKH Udayana, Direktur Rumah Sakit Hewan FKH Universitas Syiah Kuala, Direktur Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Brawijaya, Kepala Klinik Hewan Pendidikan FKH Universitas Nusa Cendana, Kepala Klinik Hewan FKH Universitas Hasanuddin, Kepala Klinik Hewan Universitas Nusa Tenggara Barat, Kepala Klinik Hewan FKH Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Direktur Rumah Sakit Hewan Jakarta, Direktur Rumah Sakit Hewan Cikole, Direktur Rumah Sakit Gajah Way Kambas, Direktur Rumah Sakit Hewan Provinsi Sumatera Selatan, Direktur Rumah Sakit Hewan Provinsi Sumatera Barat, serta Direktur Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa Timur.

Baca juga : Refleksi Hari Puskeswan Nasional: Puskeswan Kemarin, Hari Ini, dan Esok

Puskeswan Terbaik Tingkat Nasional 2023

Ikrar Layanan Puskeswan, Temu Puskeswan Nasional 2023/Tangkapan layar channel Youtube Direktorat Kesehatan Hewan
Ikrar Layanan Puskeswan, Temu Puskeswan Nasional 2023/Tangkapan layar channel Youtube Direktorat Kesehatan Hewan

Saat yang ditunggu-tunggu dalam agenda Temu Puskeswan Nasional adalah pengumuman Puskeswan Terbaik oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan.

Tahun ini UPT Puskeswan Sukoharjo, Jawa Tengah terpilih sebagai Puskeswan Terbaik Pertama Tingkat Nasional Tahun 2023. Terbaik kedua, UPT Puskeswan Montong Gading, Nusa Tenggara Barat, serta Terbaik ketiga adalah UPT Puskeswan Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Adapun untuk juara harapan diraih oleh UPT Puskeswan Kiliran Jao, Sijunjung, Sumatera Barat (Harapan pertama), UPT Puskeswan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur (Harapan kedua) dan sebagai juara harapan ketiga UPT Puskeswan Wilayah II Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Untuk masing-masing Puskeswan terbaik mempunyai keunggulan tersendiri dan pastinya Puskeswan telah melakukan inovasi di daerahnya dalam bidang peternakan dan kesehatan hewan yang menjadi unggulannya. Berikut adalah profil singkat Puskeswan, program unggulan dan inovasi 6 Puskeswan Terbaik tahun 2023.

Baca : Dibalik Call Center Puskeswan Pandeglang

1. Puskeswan Sukoharjo, Program Dokter 'jagal center' sapi adalah unggulannya. Puskeswan ini memiliki inovasi canggih melalui aplikasi 'option one stop service animal health and reproduction'. Puskeswan ini menjadi yang terdepan dalam menyediakan layanan, tidak hanya kesehatan hewan, namun juga mengatasi masalah kesehatan gangguan reproduksi bahkan tersedia 'obat herbal' dan juga pelapor desa siap sedia untuk memantau kondisi lapangan.

2. Puskeswan Montong Gading, dana desa ternyata dimanfaatkan dengan baik oleh Puskeswan ini melalui desa binaan. Petugas Pendamping Desa turut terlibat serta dalam pelayanan kesehatan hewan. Di mana setiap Petugas Puskeswan akan memiliki desa yang menjadi tanggungjawabnya.

3. Puskeswan Kota Tangerang, yang kali ini mewakili Indonesia bagian tengah. Melalui programnya yang memastikan tidak ada hewan kurban lepas dari pendataan melalui sistem informasi pendataan hewan kurban, dan 'one klien' dengan palayanan klien yang datang ke Puskeswan dengan pendaftaran 'online' bahkan tersedia 'taxi' Puskeswan keliling.

4. Puskeswan Kiliran Jao, Inovasi dari barat Indonesia "Telemedicine" pelayanan kesehatan hewan, tidak ketinggalan dengan kedokteran manusia, serta "Sikabau" yakni sistem informasi kerbau, dan 'Eduwan' yakni edukasi kesehatan hewan, selain itu merupakan daerah tempat Puskeswan ini juga, sangat cocok asri sebagai Agrowisata sambil menikmati suasana yang hijau dan alami.

5. Puskeswan Panarukan, terletak diujung timur Indonesia, turut ambil peran, bergeser, bergerak dengan kreasi cepatnya yang tidak ada 'off' selalu tersedia 24 jam, 7 hari seminggu, 365 hari setahun, dengan program inovasi pelayanan kesehatan hewan.

6. Puskeswan Pancur Batu, merupakan Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan yang terletak disisi barat Indonesia. Puskeswan Pancur Batu selalu siaga terhadap rabies. Dengan inovasi program "Sigara-gara" yakni Sigampang rabies, gratis rabies.

Baca : Mereka yang Menjadi Ujung Tombak di Ujung Kulon

Dalam kesempatan tersebut, berkenan menyerahkan penghargaan kepada para pemenang Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan Prof. Ali Agus dan Direktur Kesehatan Hewan Dr. drh. Nuryani Zainuddin, M.Si.

Turut hadir juga , sejumlah kepala daerah atau yang mewakili Asisten daerah (Asda) serta kepala dinas dari Puskeswan terbaik hadir dalam kesempatan tersebut sekaligus menerima penghargaan bersama-sama mendampingi Puskeswan terbaik. Mudah-mudahan prestasi Puskeswan yang diraih dalam lomba ini bisa menambah semangat Puskeswan lain dalam memberikan pelayanan kesehatan hewan.

Baca juga : Vaksinasi Tingkatkan Kualitas Hidup Hewan Kesayangan

Agenda Temu Puskeswan Berikutnya

Mars Puskeswan /Tangkapan layar channel Youtube Direktorat Kesehatan Hewan
Mars Puskeswan /Tangkapan layar channel Youtube Direktorat Kesehatan Hewan

Usai penyerahan penghargaan Puskeswan Terbaik 2023, agenda temu Puskeswan Nasional dilanjutkan dengan pembahasan bagaimana upaya peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan hewan melalui penguatan kelembagaan Puskeswan.  

Sebagai unit terdepan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan hewan (Keswan) yang langsung melayani masyarakat, keberadaan Puskeswan sangat strategis, termasuk bagaimana upaya peningkatan kompetensi petugas Puskeswan. Ditayangkan pula 'selayang pandang' Puskeswan Indonesia dari masa ke masa.

Pertemuan juga mengukuhkan pernyataan bersama yang membacakan Ikrar Komitmen Pelayanan Kesehatan Hewan Bersama Seluruh Puskeswan se-Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Kesehatan Hewan Dr. drh. Nuryani Zainuddin, M.Si.

Ada Pemutaran Video pemenang Puskeswan Terbaik 2023. Pemutaran video Profil Pelayanan Kesehatan Hewan di Indonesia. Serta bernyanyi bersama Lagu Mars Puskeswan. Ada pula sesi pemaparan materi. Utamanya tentang tarif layanan jasa kesehatan hewan yang hingga kini masih belum tuntas pembahasannya, lantaran belum tersedianya payung hukum yang memadai terkait jasa pelayanan kesehatan hewan.

Lain itu, dibahas juga pelayananPuskeswan Mandiri, "Solusi Cerdas Optimalisasi Layanan Peternakan dan Kesehatan Hewan" dilanjutkan dengan "Sharing Implementasi Puskeswan Mandiri" Rencananya agenda kegiatan Temu Puskeswan akan berlangsung hingga esok, sekaligus penutupan acara, pada Rabu, 13 Desember 2023

Baca : Jejak Sang Mantri, Mitra Seperjuangan Peternak


Ayo ke Puskeswan!

Puskeswan Menuju Pelayanan Berbasis Populasi!

Salam Literasi Kesehatan Hewan

Ade Setiawan, 12.12.2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun