Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Badak Bercula Satu yang Jadi Maskot FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023

2 Desember 2023   01:00 Diperbarui: 2 Desember 2023   01:11 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca juga: Prancis Melaju ke Final Berjumpa Sesama Tim Eropa Jerman

Inspirasi Badak Jawa di Semenanjung Ujung Kulon Pulau Jawa

Maskot Piala Dunia U17 (Dokumentasi indonesiabaik.id)
Maskot Piala Dunia U17 (Dokumentasi indonesiabaik.id)

Maskot Badak bercula satu ini terinspirasi oleh nama hewan langka asli Indonesia. Ia biasa disebut Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan di dunia hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang terletak di wilayah Semenanjung paling barat Pulau Jawa. Letak persis lokasi TNUK ada di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten.

"Saat ini populasi Badak Jawa di kawasan ini tinggal hampir 80 ekor" - Kompas (Rabu, 12/4/2023).

Ia merupakan salah satu jenis satwa liar yang menjadi prioritas konservasi spesies. "Badak Jawa merupakan satu dari dua jenis badak yang habitatnya hanya di Indonesia, dengan sebaran populasi saat ini hanya terbatas di semenanjung barat daya Pulau Jawa, di kawasan TNUK. Badak bercula satu ini juga merupakan satu dari hanya lima spesies Badak yang tersisa di seluruh dunia saat ini, dan merupakan salah satu jenis mamalia besar paling jarang populasinya di dunia. 

"Berdasarkan Red List Data Book IUCN, Badak Jawa berstatus Critically Endangered dan hal tersebut dikarenakan oleh sebaran populasi yang sempit, jumlah populasi yang kecil, serta tingkat risiko terhadap habitat dan populasinya" melansir artikel "Memahami Kondisi Badak Jawa Terkini" di laman ksdae.menlhk.go.id edisi 26 Agustus 2023

Perilaku Badak Jawa yang belum teridentifikasi detail, membuat habituasi dan pengelolaan konservasinya cukup sulit. "Satwa ini memiliki sifat pemalu dan sensitif, sehingga sedikit gangguan saja bisa membuat badak ini terganggu".

Bahkan, menurut Rois Mahmud, perwakilan dari Aliansi Lestari Rimba Terpadu (ALeRT), "Ada indikasi kecenderungan melukai dirinya sendiri jika mengalami stress. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku konservasi dalam menjaga habitat dan populasi Badak Jawa.

Selain itu di TNUK terdapat puluhan satwa lainnya yang dilindungi diantaranya Banteng, Rusa timor, Kijang, Macan tutul, Reftil Buaya Muara hingga Elang Jawa. Jumlahnya sekira 46 jenis hewan yang dilindungi.

Lain itu banyak flora langka di Kawasan Ujung Kulon dan beragam jenis sumber daya alam hayati baik ekosistem tumbuhan darat, ekosistem pantai, maupun ekosistem perairan laut.

Baca juga: Langkah Argentina Kandas Dihentikan Jerman Melalui Drama Adu Finalti dengan Skor 5-7

Sejarah Taman Nasional Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun