Meski gagal juara, keberhasilan Maroko U-17 menjadi "runner up" ini membawa mereka kembali ke Piala Dunia U-17. Setelah absen selama 10 tahun, mereka kembali ke ajang ini dan bermain di FIFA U-17 World Cup 2023 tergabung bersama Indonesia, Panama dan Ekuador.
Maroko U-17 adalah satu-satunya tim yang mengalahkan Timnas Indonesia U-17 pada fase Group A, sekaligus menjuarai group dengan poin 6 melalui hasil dua kali laga menang dan sekali kalah.
Pelatih Maroko U-17 : Said Chiba
Kiper : Taha Benrhozil, Hamza Jlid, Amine Ezzarhouni
Pemain Belakang : Hamza Koutoune, Fouad Zahouani, Abdelhamid Ait Boudlal, Naoufel El Hannach, Saifdine Chlaghmo, Yasser El Aissati, Mouad Bougaizane, Hatim Aoufir, Ismail Bakhti
Pemain Tengah : Adam Boufandar, Anas Alaoui, Ayoub Chaikhoun, Imran Nazih, Mohamed Katiba, Mehdi Akoumi, Mohamed Hamony
Pemain Depan : Mohamed Rashidi, Nassim Azaouzi, Abdelhamid Maali, Zakaria Ouazane, Ayman Ennair
Sementara lawan Tangguh Maroko di babak 16 besar adalah Timnas Iran U-17. Â Tim ini satu-satunya yang mampu mengalahkan Tim Brasil U-17 di babak penyisihan Group C.
Setelah bertarung keras dikalahkan Inggris dan menang atas New Caledonia, Timnas Iran U-17 finis dengan menjadi salah satu dari 4 tim terbaik peringkat ketiga Group C.
Dari rekam jejaknya, Iran U-17 selalu lolos ke fase gugur dalam tiga penampilan terakhir di Piala Dunia U-17. Pencapaian terbaik salah satu tim wakil Benua Asia ini ada pada edisi tahun 2017, ketika itu Iran U-17 berhasil mencapai babak 8 besar dengan mengalahkan Jerman dan Meksiko.
Pelatih Iran U-17 : Hossein Abdi