Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Strategi Digitalisasi Sistem Informasi Data Pangan di Kabupaten Pandeglang

4 November 2023   02:30 Diperbarui: 4 November 2023   16:09 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sreenshot aplikasi SIDAPANG

Strategi Digitalisasi Sistem Informasi Data Pangan di Kabupaten Pandeglang

Ketersediaan pangan merupakan komponen penting bagi menjamin keberlangsungan hidup suatu bangsa. Ketahanan pangan dapat memberikan kepastian akan ketersediaan pangan yang merata bagi semua lapisan di masyarakat serta dapat memberikan kemudahan akses kepada pangan yang berkualitas secara berkelanjutan.

Kabupaten Pandeglang sebagai daerah produsen pangan terbesar di Provinsi Banten menjadikan daerah ini sebagai salah satu titik sentra dalam pemenuhan kebutuhan pangan.

Hal ini dapat terlihat dari nilai produksi padi pada tahun 2022 di Kabupaten Pandeglang yang dapat mencapai 995.740 ton, dengan luas tanam 156.905 ha, dan luas panen mencapai 159.529 ha, dengan provitas mencapai 6,25 ton/ha, yang menjadikan Kabupaten Pandeglang sebagai Kabupaten dengan nilai produksi beras tertinggi di Provinsi Banten.

Dengan potensi dan nilai produksi yang besar tersebut Kabupaten Pandeglang menemui kendala dalam memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Kendala itu muncul dari belum adanya mekanisme yang mampu menghimpun dan menampilkan data ketersediaan pangan. Khususnya beras secara real time langsung dari berbagai penggilingan padi di Kabupaten Pandeglang.

Keberadaan data pangan menjadi sangat krusial bagi suatu daerah bukan hanya karena sebagai bentuk pelaporan akibat dari dampak Pembangunan.

Namun juga sebagai dasar perhitungan kebutuhan pangan yang telah terpenuhi serta kemampuan daerah tersebut dalam menyediakan pangan untuk pasar di luar daerahnya.

Selain itu data pangan akan memberikan kemudahan dalam melakukan pengambilan keputusan, dalam perencanaan, dan menjadi bagian penting dalam upaya pengembangan daerah melalui investasi di bidang pertanian, begitu juga kemudahan lainnya.

Baca juga : Sekolah Lapang Tematik BPP Cibaliung Ciptakan Petani Kreatif dan Inovatif

sreenshot aplikasi SIDAPANG
sreenshot aplikasi SIDAPANG

Data ketersediaan pangan merupakan komponen penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan di Kabupaten Pandeglang. Saat ini upaya pemenuhan data tersebut belum optimal.

Hal ini disebabkan belum terpenuhinya beberapa komponen data seperti Data luas lahan baku (lahan sawah), data produksi pangan khususnya komoditas padi, data sarana pendukung produksi hasil pertanian khususnya RMU dan Lumbung Pangan, data ketersediaan bahan baku gabah dan harga gabah, data produksi beras, data konsumsi pangan, serta data stok pangan tingkat penggilingan.

Berdasarkan persoalan diatas, maka pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang merasa perlu untuk melakukan terobosan melalui sebuah inovasi guna menanggulangi masalah tersebut.

Saat ini inovasi yang sedang diupayakan untuk dikembangkan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang ialah melakukan Strategi Digitalisasi Data Pangan Kabupaten Pandeglang.

Baca juga : Kompetensi, Kompensasi, dan Komitmen Kerja PPL, Pentingkah?

Dokpri
Dokpri

Strategi Digitalisasi Data Pangan Kabupaten Pandeglang merupakan sebuah langkah perbaikan sistem informasi data pangan bertujuan untuk memastikan tersedianya data pangan berupa data luas lahan baku (lahan sawah), data produksi pangan khususnya komoditas padi, data sarana pendukung produksi hasil pertanian khususnya RMU dan Lumbung Pangan, data ketersedian bahan baku gabah dan harga gabah, data produksi beras, data konsumsi pangan, serta data stok pangan tingkat penggilingan.

Kebutuhan akan data pangan berupa hasil produksi dan data gabah akan meningkatkan penggunaan penggunaan aplikasi atau kepatuhan dan pada gilirannya akan mendorong peningkatan kepercayaan masyarakat sebagai costumer terhadap instansi pemerintah.

Hal ini sesuai dengan aspek people yang menitikberatkan identifikasi kebutuhan costumer.

Baca juga : FGD BRIN dan DPKP Pandeglang: Pastikan Kecukupan Air untuk Lahan Pertanian

Dokpri
Dokpri

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang memiliki misi organisasi. Salah satunya adalah meningkatkan penguatan cadangan pangan di wilayah Kabupaten Pandeglang memfokuskan costumer tujuan ke pihak pengguna data pangan seperti Instansi Pemerintah, Bulog, BUMD, dan lain-lain.

Aplikasi sistem Informasi data pangan jika ditinjau dari aspek desain produk, maka akan berbentuk pelayanan akan ketersediaan data dan informasi yang real dan up to date.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan memiliki produk marketing berupa aplikasi berbasis web yang menyediakan data pangan.

Sehingga akan akan membantu para pengambil kebijakan dalam menghadapi tantangan kedepan terkait ketersediaan cadangan pangan yang ada di daerah.

Dalam rangka mempromosikan aplikasi Sistem Informasi data Pangan maka dibutuhkan branding atau pun nama yang berbeda dari yang lain. Sehingga konsep brand ini memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda dari aplikasi yang telah ada sebelumnya.

Sistem Informasi Data Pangan Kabupaten Pandeglang  atau disingkat SIDAPANG merupakan sebuah mekanisme pengumpulan serta pengolahan data yang berbasis aplikasi android dan dapat diakses oleh pengguna smartphone berbasis semua versi android dengan spesifikasi minimal ram 2 GB.

Baca juga : Pemkab Pandeglang Launching Aplikasi "SIDAPANG"


Intinya, Aplikasi SIDAPANG dirancang untuk mempermudah dalam memperoleh informasi berupa data pangan (gabah) yang beredar di penggilingan. Data stok beras di penggilingan. Data konsumsi Masyarakat Kabupaten Pandeglang dan stok beras yang dapat dijual untuk umum. Untuk Bulog dan untuk BUMD, serta beberapa data statis lainnya seperti data dukung lahan baku sawah, lahan kering, jumlah penduduk dan data konsumsi per kapita

Melalui aplikasi ini sehingga dapat mengetahui berapa gabah yang tertahan setiap bulan, setiap tahun yang diolah di Kabupaten Pandeglang berapa. Dan berapa yang diangkut keluar Kabupaten Pandeglang. Dari total produksi gabah baik secara per bulan maupun per tahun.

Aplikasi ini juga akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Baik untuk daerah maupun pihak-pihak lainnya termasuk Bulog.

Sumber Rujukan : Strategi Digitalisasi Sistem Informasi Data Pangan Kabupaten Pandeglang, Tahun 2023; oleh Dr. Nasir, SP., MBA., MP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun