Baru-baru ini saya berkesempatan mengikuti perjalanan ke wilayah Pandeglang bagian Selatan bersama Dr. Nasir, SP., MBA., MP Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang. Kami meninjau pelaksanaan kegiatan Sekolah Lapang tematik yang digelar oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Cibaliung.
Sekolah lapang diselenggarakan oleh BPP Cibaliung dengan peserta perwakilan para ketua kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) dari 9 desa se Kecamatan Cibaliung yakni Desa Sukajadi, Sudimanik, Sorongan, Curug, Cihanjuang, Cibingbin, Cibaliung, Mendung dan Desa Mahendra.
Kegiatan tersebut dihadiri Sekretaris DPKP Pandeglang, para kepala bidang di lingkungan DPKP Pandeglang, jajaran Muspika setempat, serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) BPP Cibaliung.
Kehadiran Kepala DPKP Pandeglang adalah sebagai narasumber. Para ketua kelompok tani yang berjumlah puluhan itu Nampak bersemangat mengikuti kegiatan SL tematik yang dipimpin Koordinator Penyuluh (Koorluh) Anah Mulyanah.
Dr. Nasir menjelaskan, Sekolah Lapang Tematik merupakan program pelatihan yang memperkenalkan teknologi tepat guna untuk para petani dan kelompok tani. Disini dijelaskan bagaimana Pengelolaan Tanaman Terpadu baik palawija maupun tanaman padi.
Tujuan SL Tematik yakni untuk mempermudah petani dalam menerima inovasi teknologi PTT yang baru serta meningkatkan motivasi petani dalam penerapan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.
Disini para kelompok tani dan Gapoktan dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam melakukan pola tanam sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pertanian setempat.
Di musim kemarau seperti saat ini, ia menganjurkan para petani Cibaliung untuk menanam padi dengan varietas tahan kering. "Tanamlah padi yang tahan kemarau dan varietas umur pendek. Tapi dengan provitas sama atau sekurangnya mampu mencapai provitas 6,4," tutur Kepala DPKP Pandeglang dihadapan peserta SL tematik se Kecamatan Cibaliung yang digelar Rabu 25 Oktober 2023.
Baca juga :Â FGD BRIN dan DPKP Pandeglang: Pastikan Kecukupan Air untuk Lahan Pertanian
Ia menegaskan, tujuan pertemuan tematik ini, setiap petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani harus mempunyai rencana apa yang harus dikerjakan setelah mengikuti sekolah lapang.
Budidaya tanaman padi yang intensif dan efisien dengan berbasis pada pengelolaan pengairan dan pemupukan merupakan hal yang sedang diupayakan pemerintah.
Begitupun pada tanaman palawija. Kelola lahan secara intensif. Â Jika hasil panen sedang "booming" pertahankan harga jangan sampai turun. Caranya, jadi hasil panen jangan langsung dijual. Tetapi harus diolah terlebih dahulu. Sehingga produk hasil panen memiliki nilai jual lebih sebagai produk olahan.
Dalam kesempatan tersebut Kepala DPKP Pandeglang juga berbicara mengenai pupuk subsidi. Menurutnya, Dalam konteks pembangunan pertanian, pupuk merupakan salah satu unsur penting dan strategis dalam peningkatan produksi dan produktivitas serta menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem usahatani. Â Oleh karenanya, pupuk dipandang perlu untuk disubsidi oleh pemerintah.
Namun demikian penerapannya, pemupukan harus berimbang, sesuai kondisi spesifik lokasi pertanian, sehingga memperoleh hasil pertanian yang optimal.
Salam Literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H